b. Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi seseorang
terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap, dapat diketahui melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak
senang terhadap objek sikap. c.
Komponen perilaku dapat diketahui melalui respons subjek yang berkenaan dengan objek sikap. Respons yang dimaksud dapat berupa
tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intensi atau niat untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan
objek sikap.
7
Selanjutnya Sikap tidak dapat terbentuk dengan sendirinya atau terjadi begitu saja. Pembentukannya selalu berhubungan dengan interaksi sosial baik
yang terjadi di dalam kelompok maupun diluar kelompok, baik berjalan secara alamiah maupun dengan bantuan teknologi informasi. Secara Umum
pembentukan dan perubahan sikap dapat terjadi melalui empat cara, masing- masing:
1 Adaptasi, yaitu kejadian yang terjadi berulang-ulang.
2 Diferensiasi, yaitu sikap yang terbentuk karena perkembangan
Intelegensi, bertambahnya pengalaman dan lain-lain. 3
Integrasi, dimana pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu
hal tertentu sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut. 4
Trauma, yakni pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan dan biasanya meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan,
sehingga pada akhirnya membentuk sikap tertentu.
8
3. Pengertian Kepemimpinan
Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kepemimpinan baik menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Selama menjalani
7
Ibid, h. 96-97.
8
Akyas Azhari, op. Cit., h.162-163.
masa hidupnya pasti seorang manusia telah melewati sebuah peran sebagai orang yang dipimpin maupun menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan sebuah fenomena universal. Siapa pun menjalankan tugas-tugas kepemimpinan, manakala dalam tugas itu dia
berinteraksi dengan orang lain. Para peneliti biasanya mendefinisikan
“kepemimpinan” menurut pandangan pribadi mereka, serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan
yang paling baik bagi para pakar yang bersangkutan. Bahkan stodgil membuat kesimpulan, bahwa: There are almost as many definitions of
leadership as there are person who have attempted to define the concept.
9
Banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan para ahli, antara lain Stephen Robinson 1996 sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno
yang mendefinisikan
kepemimpinan adalah
kemampuan untuk
mempengaruhi sesuatu kelompok agar tercapai tujuan yang diharapkan. Di pihak lain, Massi dan Doughlas 1975 mengemukakan bahwa seorang
pemimpin memiliki determin kepemimpinan yang terdiri atas 1 orang, 2 posisi, dan 3 situasi atau tempat.
10
Menurut Yukl 1987 sebagaimana yang dikutip oleh Husaini Usman beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili selama seperempat abad
adalah sebagai berikut : a.
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas- aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai
bersama shared Goal. b.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi kearah
pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. c.
Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007, h. 16-17.
10
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. III, h. 55.
d. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada
dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. f.
Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. g.
Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberikan kontribusi yang efektif terhadap orde social, serta yang diharapkan dan
dipersepsikan melakukannya.
11
Sedangkan Sudarwan Danim 2004 mendefinisikan kepemimpinan adalah setiap Tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
12
Kepemimpinan dalam
sebuah organisasi
mempunyai kewenangan dan berfungsi untuk memandu, mengarahkan, membimbing, membangun komunikasi yang baik, melakukan pengawasan
secara periodik, dan mengendalikan para pengikutnya secara baik dan terarah.
13
Sehingga kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau
sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan manusia yaitu, hubungan
mempengaruhi pemimpin, dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut atau bawahan karena dipengaruhi oleh kewibaan pemimpin. Para pengikut
11
Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktek Riset Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008,hal. 273.
12
Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta, 2004,hal. 55-56
13
Sungadi, Hubungan kepemimpinan profetik dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja pustakawan UI,
Berkala Ilmu perpustakaan dan komunikasi”. Jogjakarta : UPT perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2012 h. 10
terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada pemimpin.
14
Definisi kepemimpinan sebagaimana telah dikemukakan diatas mengandung tiga implikasi penting yaitu 1 kepemimpinan melibatkan orang
lain baik bawahan maupun pengikut, 2 kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara
seimbang karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, 3 adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-
beda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara.
15
Dalam satu situasi kepemimpinan dapat dilihat adanya unsur-unsur yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1 Pengikut Followership
Adanya kepemimpinan ini disebabkan adanya followership. Pada umumnya followership ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 golongan, yaitu :
1 Followership berdasarkan naluri 2 Followership yang berdasarkan agama 3 Followership yang berdasarkan tradisi 4 Followership yang
berdasarkan rasio 5 Followership berdasarkan peraturan. 2
Tujuan Kepemimpinan timbul karena adanya kepengikutan yang melakukan
kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Dengan adanya tujuan-tujuan tertentu timbullah kerja sama dan timbul
pimpinan untuk mengaturnya. 3
Kegiatan mempengaruhi Ini berarti bahwa seorang pimpinan dalam aktifitasnya membimbing,
mengontrol dan mengarahkan tindakan orang lain untuk menuju sasaran tertentu.
16
14
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan; Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet. IX, hal. 2.
15
La Ode Turi, Budaya Kepemimpinan Lokal dalam Pelaksanaan MBS, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, November No. 075, 2008, h. 1096.
16
Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001,Cet. III, h. 6-7.
Dari beberapa penjelasan tokoh mengenai definisi kepemimpinan dapat dikatakan bahwa kepemimpinan ialah suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, mengkordinir, melayani serta melindungi individu lainnya dalam proses pencapaian tujuan
organisasi. Sebuah kepemimpinan di dalamnya juga terdapat unsur seperti pemimpin, orang yang dipimpin serta sebuah situasi atau keadaan dan pula
tujuan bersama di dalam suatu organisasi. Sedangkan Pembinaan Sikap Kepemimpinan memiliki arti sebuah