pintu sekolah, mengingatkan siswa agar baju harus rapi, yang tidak mengikuti tata tertib harus dicatat, itu semua tugas kita berada digarda terdepan dalam penegakkan
kedisiplinan siswa, sampai menertibkan anak-anak untuk solat zuhur berjamaah, serta solat dhuha, dan macam-macam ketertiban lainnya antara lain pengawasan siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler, jadi pembina OSIS serta para guru disini sebagai penegak kedisiplinan disemua sektor.
7. Bagaimana program sekolah dalam menerapkan dan melaksanakan pembinaan
sikap kepemimpinan terhadap siswa selain LDKS dalam melatih sikap kepemimpinan mereka?
Kalau dalam keseharian kita tau leadership bahwa bagaimana mereka harus disiplin dan harus rapi yakni tertib pada peratauran, itu setiap hari selalu kami tegakkan
kepada mereka para siswa pengurus OSIS, dan memberikan nasihat bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian adalah contoh bagi yang lain, harus bisa menunjukkan
dalam setiap saat dan memperlihatkan kalau kalian adalah leader. Jadi, diluar dari LDKS mereka berbeda dari yang lain, mereka harus cepat tanggap, kehadiran harus
baik di kelas dan mereka sebagai teladan harus menunjukkan sikap itu tadi. Termasuk dalam kegiatan event-event yang ada, itu juga bagaimana mereka harus bisa
berorganisasi dengan yang lain, mereka membentuk kepanitiaan dan bagaimana team worknya bisa berhasil dengan baik itu merupakan leadership. Dimana ada seksi-seksi
dalam setiap kepanitiaan dan ada bendahara serta sekretaris, termasuk ketika mereka memimpin rapat, membagi tugas dan menjelaskan tugas masing-masing itu juga
mereka dilatih sesuai dengan program-program sekolah yang ada.
8. Kalau melaksanakan rapat bagaimana peran ibu serta para pembina OSIS?
Biasanya diawal kami terlebih dahulu menginformasika kepada mereka bahwa akan ada kegiatan-kegiatan, baru setelah itu mereka melaksanakan rapat dengan sendirinya
dan tetntunya para pembina membantu mengarahkan rapat tersebut. Kalau mereka terdapat kesulitan mereka akan datang kepada kami untuk meminta saran dan
pendapat dan memimta solusi jika ada masalah.
9. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan siswa untuk memiliki
sikap kepemimpinan yang baik?
Memang tidak ada kata lelah dan capek, setiap ada hal kecil yang tidak baik seperti baju dikeluarkan kita langsung menegurnya, itulah hal kecil yang kita lakukan,
minimal disetiap momen kalau memang ada hal yang tidak baik akan diingatkan. Jadi, memang latihan kepemimpinan ini terus-menerus kita laksanakan tiap hari dari hal
kecil yang saling mengingatkan. Contohnya kami mengingatkan mereka pengurus OSIS yang menurun prestasi akademiknya akan kami ingatkan, jika memang tak
mampu maka keluar dari pengurus OSIS. Karena kegiatan akademik dan keorganisasian harus berjalan seirama.
10. Bagaimana pola pembinaan yang dilaksanakan pihak sekolah dalam membina
sikap kepemimpinan siswa?
Pola pembinaan selain dari LDKS yakni regenerasi pengurus OSIS, mereka akan mengajarkan kepada adik kelasnya tentang kegiatan OSIS yang telah berjalan selama
ini. Dan juga kami memiliki kegiatan study banding dan raker, karena itu juga bentuk pembinaan yang lain, bagaimana menambah wawasan mereka dengan mereka study
banding dengan sekolah-sekolah yang kita anggap unggul OSIS dan kita ajak kesana serta kita lihat bagaimana kegiatan-kegiatan OSIS disana, itu adalah salah satu upaya
dan pola pembinaan dalam memperkaya wawasan anak-anak dan meningkatkan potensi mereka untuk bisa lebih baik lagi, berkreasi dan berinovasi lebih baik lagi, itu
merupakan agenda tahunan yang kami laksanakan , selain itu raker merupakan agenda tahunan yang kami laksanakan di suatu tempat untuk merumuskan program kerja
untuk satu tahun kepengurusan ke depannya. Mereka harus melihat itu semua sehingga terus terupgrade pemikiran mereka. Di dalam Raker pun mereka
melaksanakan sebuah rapat dan beberapa agenda sidang dalam merumuskan beberapa tujuan dan hal tersebut merupakan pembinaan terhadap mereka dalam sikap
kepemimpinan mereka.
11. Setelah study banding, apa manfaat yang ibu rasakan setelah adanya kegiatan