3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang akurat sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya berdasarkan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.
5
Metode dokumentasi dalam penelitian ini akan digunakan untuk melihat data tentang : Sejarah dan latar belakang sekolah SMP BM 400 Jakarta
serta sejarah dan latar belakang berdirinya kegiatan OSIS. Data yang penulis peroleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi
tersebut dikelompokkan sesuai pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan penyesuaian data. Data dari ketiga metode tersebut tidak bisa dipisahkan,
karena satu sama lain saling melengkapi. Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data mengenai
pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan OSIS di SMP Bakti Mulya 400 baik data yang sudah tersedia maupun data yang didapat
saat penelitian berlangsung.
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan tehnik-tehnik berikut ini:
1. Credibility dan transferability.
Menurut Sukmadinata, sebagaimana yang telah dikutip dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi FITK
, “Validitas desain kualitatif menunjukkan sejauh mana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang
diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti. Untuk mendapatkan tingkat kejelasan data penelitian, maka peneliti akan
melakukan beberapa tehnik, yaitu:
5
Lexy, op. cit., hlm. 67.
a. Perpanjangan keikutsertaan
Peneliti akan terjun ke lapangan dalam waktu yang cukup panjang untuk mendeteksi dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan
yang ada, tehnik ini juga dilakukan untuk membangun kepercayaan subjek terhadap peneliti dan diri sendiri. Kepercayaan ini merupakan
proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk usaha-usaha dari pihak subjek.
b. Ketekunan pengamatan
Dengan tehnik ini peneliti akan mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap factor-faktor yang
menonjol. Kemudian menelaahnya secara rinci sehingga pada pemeriksaan awal tampak salah satu atau seluruh factor yang ditelaah.
c. Trianggulasi
Peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, sehingga kesesuaian atau tidaknya dapat diketahui.
d. Pemeriksaan sejawat
Peneliti mengekspos hasil sementara kepada pembimbing kemudian didiskusikan . Dalam diskusi ini, kemencengan peneliti
akan terlihat dan pengertian mendalam di telaah yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran.
e. Analisis kasus negatif
Peneliti mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai antara informasi dengan kenyataan yang terdapat di lapangan, setelah itu
penulis akan melakukan analisis dan mengkonfirmasikannya kepada nara sumber yang kompeten.
2.
Dependabilityauditability Realibilitas
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument dalam penelitian tersebut , ia merupakan perencana, pelaksanaan pengumpulan
data, analisi, penafsir data, dan melaporkan hasil penelitiannya. Dalam hal ini, informan yang terkait yaitu kepala sekolah, Waka. Bidang kesiswaan
dan guru pembina OSIS serta siswa pengurus OSIS. Dengan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus metode deskriptif.
3.
Confirmability Objektivitas Data yang ditemukan akan dianalisis oleh peneliti secara cermat dan
teliti, disusun kemudian dikategorikan secara sistematik dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
F. Analisis Data