Kriteria dalam Menyitir Dokumen

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010. seperti mengetahui karakteristik dokumen yang disitir oleh para ilmuwan dan peneliti lain, dalam menghasilkan temuan baru. Kesimpulan ini didukung oleh beberapa pendapat ahli yang menyebutkan defenisi tentang analisis sitiran. “Analisis sitiran adalah kajian bibliometrika yang secara khusus mengkaji tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen” Hasugian, 2005: 3. Hartinah 2002: 1, menyatakan, “analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir”. Dalam Dictionary for Library and Information Science 2004: 142-143, menyebutkan defenisi analisis sitiran, A biblimetric technique in which work cited in publication are examined to determine pattern of scholarly communication, for example the comparative importance of books versus jurnals, or of current versus retrospective sources, in one or more academic disciplines. Analisis sitiran adalah suatu teknik bibliometrik dimana karya-karya yang disitir dalam suatu terbitan dikaji untuk menentukan pola komunikasi ilmiah, sebagai contoh studi perbandingan pentingnya buku versus jurnal, terbitan terkini versus sumber-sumber retrospektif, dalam suatu atau lebih disiplin ilmu. Sulistyo-Basuki dalam Sutardji 2003: 1 menyatakan, “analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari penulis yang disitir, karena beberapa studi sitiran digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan”

2.4. Kriteria dalam Menyitir Dokumen

Dalam menyitir suatu dokumen, terlebih dahulu penulis karya ilmiah harus mampu mengevaluasi dokumen yang disitir. Pengevaluasian yang dilakukan tergantung kebutuhan si penulis. Huber dalam Andriani 2003: 11, menyatakan, “dalam mengambil keputusan untuk menyitir suatu dokumen, penulis tidak hanya mengandalkan informasi yang sudah ada dalam pikirannya, tetapi juga mempertimbangkan informasi lain”. Menurut Wang dan Soergel dalam Andriani 2003: 11, pengambilan keputusan dilakukan dengan menerapkan beberapa Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010. kriteria. Kriteria merupakan “filter” yang diaplikasikan penulis dalam membuat suatu keputusan. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen adalah: 1. Topik, dalam hal ini dokumen berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Topik permasalahan harus diketahui oleh penulis yang akan menilai dokumen. 2. Orientasi, menyangkut apa isi dokumen dan kepada siapa isi dokumen tersebut ditujukan. 3. Disiplin ilmu atau subject area. Penulis kemungkinan akan mengambil dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama dengan penelitian yang sedang dikerjakan. 4. Keklasikankepeloporan, suatu dokumen yang berisi informasi yang sangat substansial dibidangnya, karena memuat teknik, metode atau teori yang dipakai sepanjang waktu. 5. Nama jurnal dan tipe dokumen. Pemahaman pengarang terhadap suatu jurnal karena mempengaruhi proses seleksi dokumen. 6. Pengarang. Dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga berpeluang besar pula untuk disitir. 7. Noveltykebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi yang belum diketahui sebelumnya atau sesuatu yang baru. 8. Penerbit. Reputasi institusi penerbit dapat pula menjamin mutu terbitan. 9. Recencykemutakhiran, membandingkan newness suatu dokumen dengan topik yang sedang diteliti. 2.5. Relevansi 2.5.1. Pengertian Relevansi