Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.
10. Sebagai panduan untuk orang lain yang akan mendalami subjek yang
disebutkan dalam daftar kepustakaan.
Selain dari pada alasan di atas, kegiatan menulis sumber kutipan merupakan kode etik yang tertuang langsung dalam UU Hak Cipta. Tanpa
menyebut sumber kutipan, dapat dikategorikan sebagai plagiarisme, penjiplakan karya orang lain. Tindakan ini jelas melanggar UU Hak Cipta, tentang ciptaan
yang dilindungi. Isi UU Hak Cipta pasal 22 No 19 tahun 2002 adalah: Dalam UU ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup: a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan lay out karya tulis
yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain. b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu.
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks. e. Drama atau drama musikal, tari koreografi, pewayangan dan
pantomim. f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir,
seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan. g. Arsitektur.
h. Peta. i. Seni batik.
j. Fotografi. k. Sinematografi.
l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain
dari hasil pengalihwujudan.
2.2 Jenis Dokumen Sebagai Sumber Sitiran
Seperti disebutkan pada teks sebelumnya bahwa yang merupakan ruang lingkup kajian analisis sitiran mencakup 3 jenis kajian dokumen, yaitu dokumen
primer, dokumen sekunder dan dokumen tersier. Pada pembahasan ini akan dibahas jenis dokumen yang tercakup dalam ke-3 jenis kajian dokumen tersebut.
a. Jurnal atau Majalah Ilmiah Sebagai karya ilmiah yang meneliti tesis, mahasiswa program pascasarjana
satu tingkat diatas mahasiswa program sarjana, maka dalam melakukan kegiatan penelitian, mahasiswa pascasarjana diwajibkan menggunakan jurnal sebagai
bahan penelitian. Alasannya adalah seperti yang dikemukakan oleh Sulistyo- Basuki 2002: 4
Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.
1. Jurnal atau majalah ilmiah merupakan media yang paling penting
dalam komunikasi ilmiah 2.
Jurnal atau majalah ilmiah merupakan pengetahuan publik 3.
Jurnal atau majalah ilmiah merupakan arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja dan kapan saja.
Dalam Kamus Istilah Perpustakaan disebutkan bahwa istilah jurnal berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti catatan harian. Dalam perkembangannya
jurnal diartikan sebagai terbitan berkala yang pada umumnya berisi ringkasan laporan penelitian terbaru serta tulisan-tulisan ilmiah yang lain. Sedangkan
menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam Zulaikha 2007: 37, menuliskan, “jurnal sebagai majalah yang memuat informasi mengenai hasil
kegiatan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi”. Menurut Prawitasari dalam Zulaikha 2007: 37 jurnal bermanfaat untuk
mengetahui perkembangan terkini suatu ilmu pengetahuan, yaitu dengan menyimak tulisan-tulisan hasil penelitian empiris yang diterbitkan dalam
publiksasi tersebut. Ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan kualitas suatu jurnal, yaitu:
1. Tulisan atau artikel yang dimuat harus memenuhi standar hasil
penelitian terbaru, reliabilitas metode, kontrol yang kuat dan penggunaan data statistik.
2. Memiliki editor yang qualified.
3. Publikasinya cepat.
4. Dilengkapi dengan abstrak dan indeks.
5. Para ilmuwan memiliki kepercayaan tinggi terhadap artikel-artikel
yang diterbitkan dalam jurnal. 6.
Memiliki frekwensi yang tinggi dalam merujuk jurnal yang lain. 7.
Ada abstrak dan ringkasan dalam bahasa Inggris. 8.
Ada identitas pengarang. 9.
Disertai informasi bibliografi yang lengkap. b. Karya Ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan salah satu jenis dokumen yang dapat disitir. Karya ilmiah dapat didefenisikan sebagai,
Karya seorang ilmuwan yang berupa hasil pengembangan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya
melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Tujuan dari karya ilmiah adalah: agar gagasan
penulisan karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca Dwiloka, 2005: 1-2.
Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.
Menurut Arifin dalam Dwiloka 2005: 5, dituliskan bahwa karya ilmiah di Perguruan Tinggi dapat dibedakan menjadi:
1. Makalah
Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif.
2. Kertas Kerja
Adalah juga karya tulis ilmiah yang menunjukkan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Analisis dalam kertas
kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.
3. Skripsi
Adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Skrisi biasanya ditulis untuk
melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 dan penyusunannya dibimbing oleh dosen atau tim yang ditunjuk oleh
lembaga pendidikan tinggi.
4. Tesis
Adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri. Tesis ditulis oleh mahasiswa program pascasarjana, untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar
magister.
5. Disertasi
Adakah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih valid
dengan analsisi yang terinci. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya
berhak menyandang gelar doktor S3.
c. Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 17, buku adalah lembar
kerja yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Lebih lanjut, Yulia 1993: 3 menyatakan bahwa, “buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan”. Berdasarkan standar dari UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak
termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya adalah: buku fiksi, buku teks dan buku rujukan.
d. Kamus Selain dari pada jenis dokumen diatas, dalam setiap daftar pustaka,
ditemukan berbagai jenis kamus yang digunakan sebagai bahan referensi. Kamus
Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.
merupakan jenis dokumen umum, sangat banyak disitir, karena jenisnya yang bersifat menyeluruh, atau dapat dipakai oleh segala jenis bidang ilmu, kecuali
kamus-kamus yang bersifat khusus atau subjek, contohnya, Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi, yang memuat istilah-istilah tentang dunia
perpustakaan. Kamus adalah koleksi referensi yang berisi kumpulan atau daftar kata-kata
yang terpilih dan disusun secara alfabetis, biasanya dilengkapi dengan pengejaan, pengucapan, pembagian suku kata, asal kata, penggunaannya
serta keterangan lain yang berhubungan. Kamus dapat digolongkan menurut jenis yaitu, kamus bahasa, kamus khusus atau subjek
Bektiningsih, 2008: 24.
e. Surat KabarKoran Adalah suatu publikasi tertulis yang berisi berita, informasi dan advertensi,
biasanya dicetak pada kertas yang standar yang biasa disebut dengan “newsprint”. Ratnaningsih, 2008: 74. Pendapat serupa dinyatakan oleh Yulia 1993: 71
mendefenisikan, Surat kabar merupakan terbitan berkala yang kebanyakan diterbitkan
harian, isinya tidak dibatasi pada satu subjek tertentu dan berisikan informasi atau berita mutakhir. Tujuan diterbitkannya surat kabar adalah
untuk menyebarluaskan berita secara cepat dan tepat, oleh karena itu surat kabar diterbitkan secara harian.
f. Sumber Internet Menurut Zulaikha 2007: 1, “Cukup banyaknya sitiran digunakan
bersumber dari internet dapat disebabkan luasnya pemanfaatan teknologi informasi untuk menyajikan informasi yang bermanfaat mendukung penulisan
karya ilmiah”. Hal ini disebabkan karena akses informasi melalui internet, dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Selain dari
pada itu, internet menyajikan beragam jenis informasi mulai dari yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Terkadang sitiran yang bersumber dari internet tidak
mudah diidentifikasikan, apakah tergolong jenis jurnal, makalah dan sebagainya. Dalam hal ini sumber internet bukanlah termasuk dalam jenis dokumen, namun
merupakan suatu media untuk mengakses informasi.
Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister S2 Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.
2.3 Analisis Sitiran 2.3.1 Kajian Analisis Sitiran