114
disimpulkan bahwa untuk perbedaan prestasi belajar Fisika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model Pembelajaran Langsung
konsisten pada tiap-tiap kategori kemampuan awal dan perbedaan prestasi antara tiap-tiap kategori kemampuan awal konsisten pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan Inkuiri training.
E.Keterbatasan Penelitian.
Pada penelitian ini ada beberapa keterbasan antara lain pada saat peneliti mengadakan tes kemampuan Awal untuk mengkategorikan siswa memiliki
kemampuan Awal tinggi atau rendah ada beberapa siswa yang skor tes sama, sehingga peneliti mengadakan wawancara tes kemampuan Awal untuk
menentukan kategori kemampuan awal siswa tersebut. Pada pelaksanaan pembelajaran fluida statis menggunakan metode inkuiri
terbimbing dan inkuiri training semestinya satu kelompok terdiri 2 atau 3 siswa agar seluruh siswa lebih aktif dan pembelajaran efektif, tetapi karena
keterbatasan alat di laboratorium maka satu kelompok terdiri 5 atau 6 siswa. Pada penilaian aspek psikhomotor antara klas eksperimen 1 dan klas
eksperimen 2 tidak dianalisa statistic. Karena pengamatan psikhomotor pengamatan langsung tanpa uji dalam bentuk tes tertulis.
115
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis variansi dan uji lanjut setelah analisis variansi di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing lebih baik dari inkuiri training terhadap prestasi belajar fisika fluida statis, 2. Perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai kemampuan awal
tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar fisika fluida adalah bahwa prestasi belajar siswa dengan kemampuan
awal tinggi lebih baik dari siswa dengan kemampuan awal rendah. 3. Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki aktivitas tinggi dan siswa yang memiliki
aktivitas rendah terhadap prestasi belajar fisika fluida statis adalah prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki aktivitas
rendah. 4. tidak ada interaksi penggunaan model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar Fisika, 5. tidak ada interaksi
penggunaan model pembelajaran inkuiri dan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar fisika, 6. tidak ada interaksi antara kemampuan awal dan aktivitas
belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika, 7. tidak ada interaksi antara pembelajaran Inkuiri dengan Kemampuan awal dan Aktivitas siswa terhadap
prestasi belajar belajar fisika.
B. Implikasi
116
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis akan menyampaikan implikasi yang bermanfaat secara teoretis maupun praktis dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar fisika.
1. Implikasi Teoretis
Implikasi teoretis yang penting dalam penelitian ini berupa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah teruji lebih baik dari model
pembelajaran inkuiri training. Sehingga perlu diperdalam tentang teori pembelajaran inkuiri terbimbing agar dalam pelaksanaannya lebih mudah
dilakukan oleh pengajar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kategori kemampuan
awal dan aktivitas belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar fisika, sehingga dapat dijadikan acuan meningkatkan prestasi belajar fisika dengan cara
mengoptimalkan kemampuan awal dan aktivitas belajar siswa.
2. Implikasi Praktis
Karena telah terbukti bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari pembelajaran inkuiri training maka diharapkan pihak sekolah bisa
menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing pada semua materi pokok yang bisa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran inkuiri
terbimbing juga dapat membantu mengembangan sikap percaya diri serta kreativitas belajar siswa. Hal ini disebabkan karena dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing siswa diajak untuk mengkonstruksi dan menemukan pengetahuannya sendiri dengan cara berinteraksi dengan teman, aktif dalam