106
3. Efek factor C aktivitas kategori tinggidan rendah terhadap variabel terikat
H
0C
ditolak 4. Kombinasi efek faktor A dan B terhadap variabel terikat H
0AB
diterima 5. Kombinasi efek faktor A dan C terhadap variabel terikat H
0AC
diterima 6. Kombinasi efek faktor B dan C terhadap variabel terikat H
0BC
diterima 7. Kombinasi efek faktor A, B dan C terhadap variabel terikat H
0ABC
diterima
2. Uji Lanjut
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa efek faktor metode pembelajaran, kemampuan awal dan aktivitas ditolak, maka
perlu dilakukan uji lanjut untuk melihat perbedaan yang terjadi untuk setiap kategori. Uji lanjut yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shceffe.
Hasil analisis dengan uji sheffe pada tingkat signifikan = 0,05 untuk kelas
terbimbing dan training menghasilkan F= 9,26 sedangkan hasil F tabel = 4, untuk kemampuan awal kategori tinggi dan rendah terhadap variabel terikat
menghasilkan F= 5,83 sedangkan hasil F tabel = 4, dan untuk aktivitas kategori tinggi dan rendah terhadap variabel terikat menghasilkan F= 4,97
sedangkan hasil F tabel = 4. Ini menunjukkan bahwa masing-masing kaktegori efek utama berbeda secara signifikan. lihat lampiran 20
107
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil analisis anava 3 jalan uji hipotesis didapatkan Harga P- value 0,007 atau lebih kecil 0,05, ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif diterima. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model inkuiri training, yaitu prestasi belajar fisika dengan metode pembelajarannya inkuiri terbimbing lebih baik dari pada siswa yang
belajar dengan menggunakan metode inkuiri training. Rataan marginal pada pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing adalah 70,36 dan rataan
marginal inkuiri training adalah 61,82. Dalam keberhasilan proses pembelajaran siswa ditentukan oleh beberapa
faktor yang diantaranya metode yang digunakan sesuai dengan materi pada silabus. Dengan adanya variasi metode pembelajaran yang sedang
berkembang, guru dapat memilih metode yang tepat sesuai karakteristik bahan pelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung bervariasi dan siswa tidak
merasa bosan dengan pelajaran. Pembelajaran berdasarkan masalah, pembelajaran didesain dalam bentuk pembelajaran yang diawali dengan
masalah yang berkaitan dengan konsep-konsep fisika yang akan dibelajarkan. Pembelajaran dimulai setelah siswa dihadapkan pada masalah, dengan cara ini
siswa mengetahui mengapa mereka belajar. Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelaahan materi ajar, kerja praktik laboratorium ataupun