mengumpulkan data dan informasi, menganalisis hasil, membuat kesimpulan, melakukan diskusi, mengerjakan soal dan membuat laporan hasil.
11. Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie” yang berarti hasil usaha atau hasil yang telah dicapai. Prestasi belajar merupakan hasil yang
diperoleh siswa dari usaha belajarnya. Adanya perubahan dalam pola perilaku menandakan telah terjadi belajar. Perubahan yang diperoleh tersebut dinamakan
hasil belajar. Prestasi belajar merupakan perwujudan dari hasil belajar. Pada umumnya hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikornotorik, yang masing-masing dapat diklasiflkasikan lagi. Menurut taksonomi Bloom dkk. sebagaimana yang dikutip Winkel
2007: 272- 278
hasil belajar meliputi: a. Ranah kognitif
cognitif domain
Ranah kognitif meliputi enam tingkatan yaitu : Pengetahuan
knowledge
, berupa pengetahuan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta,
istilah dan prinsip-prinsip dalam bentuk yang dipelajari. Pemahaman
comprehensive
, mencakup kemampuan mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. Penerapan
aplication
, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. Analisis
analysis
, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian
sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
Sintesis
synthesis
, mencakup kemampuan untuk membentuk satu kesatuan atau pola baru. Evaluasi
evaluation
, mencakup kemampuan untuk membentuk sesuatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasarkan kriteria tertentu. b. Ranah Afektif
affective domain
Ranah afektif meliputi lima langkah yaitu : Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan
itu. Partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpatisipasi dalam suatu kegiatan. Penelitian atau penentuan sikap
va luing
, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan
membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam
kehidupan. Pembentukan pola hidup mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa sehingga menjadi milik pribadi dan
menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. c. Ranah Psikomotorik
psychomotoric domain
Ranah psikomotorik berkaitan dengan penggunaan ketrampilan motor dasar, koordinasi dan pergerakan fisik. Tujuh kategori ketrampilan psikomotorik
untuk mendukung pendapat Bloom.
Psichomotoric domain
yang merupakan perilaku fisik ini dipelajari melalui latihan yang berulang-ulang. Kemampuan
siswa untuk melakukan ketrampilan psikomotorik ini dipengaruhi oleh : ketepatan dan kecepatan.
Dengan demikian faktor ketrampilan psikomotorik secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut : mengidera, yaitu suatu kegiatan ketrampilan
psikomotorik yang dilakukan dengan alat-alat indera, menyiapkan diri, ialah mengatur kesiapan diri sebelum melakukan tindakan dalma rangka mencapai
tujuan, bertindak secara terpimpin adalah melakukan tindakan-tindakan dengan mengikuti prosedur tertentu, bertindak secara mekanik adalah bertindak mengikuti
prosedur baku, dan bertindak secara komplek adalah bertindak secara teknologi. Belajar ketrampilan dapat diukur melalui pengamatan langsung serta penilaian
tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar praktek berlangsung, sesudah mengikuti pelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada siswa untuk
mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap, beberapa waktu sesudah pelajaran selesai. Penilaian prestasi belajar ketrampilan sebaiknya penilaian itu mencakup :
kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja, kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan, menyusun urut-urutan pengerjaan, kecepatan siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau simbol, keserasian bentuk dengan yang diharapkan
Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan belajar dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan dan memenuhi target yang telah ditentukan, maka perlu adanya
kegiatan evaluasi belajar. Hasil dari kegiatan evaluasi tersebut dapat memberikan gambaran mengenai prestasi belajar. Pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan
dengan penilaian hasil belajar secara menyeluruh. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrument tes maupun
non tes. Agar dapat memberikan gambaran yang akurat, tes prestasi belajar dituntut untuk memenuhi segala persyaratan sebagai alat ukur yang baik. Pada
penelitian ini prestasi belajar diambil dari aspek kognitif.
12. Fluida Statis