110
kemampuan atau pengetahuan awal lebih rendah dari pada pengetahuan atau pengetahuan yang baru. Kemampuan awal merupakan prasyarat yang harus
dimiliki siswa sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran berikutnya yang lebih tinggi.
Pada penelitian ini kemampuan awal berpengaruh terhadap prestasi belajar fluida statis, dan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh
nilai yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini disebabkan konsep fluida statis merupakan konsep fisika
yang bersifat abstrak sehingga mudah difahami oleh siswa yang memliki kemampuan awal yang baik.
3. Hipotesis ke tiga
Hasil analisis anava 3 jalan uji hipotesis menunjukan Harga P-value 0,046 atau lebih kecil dari 0,05 ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis
alternatif diterima. Ini berarti terdapat pengaruh aktivitas siswa kategori tinggi dan rendah.terhadap prestasi belajar. Apabila dilihat dari rataan marginalnya,
rataan marginal siswa yang beraktivitas tinggi adalah 69,39, siswa aktivitas rendah adalah 63,43.
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Kelangsungan belajar sangat diperlukan adanya aktivitas.
Dapat dikatakan bahwa tanpa aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:236,
”aktivitas belajar yang dialami oleh anak didik merupakan suatu proses yaitu
111
proses belajar sesuatu ”. Dengan kata lain bahwa proses belajar yang
berhubungan dengan bahan belajar tersebut, dapat diamati oleh guru, umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa. Menurut Fontana dalam
Winataputra 1995, setiap aktivitas belajar akan menghasilkan perubahan- perubahan, yang dapat berupa tingkah laku, kecakapan, sikap, minat, nilai
maupun pola beraktivitas. Pada penelitian ini siswa yang memiliki aktivitas tinggi memperoleh nilai
yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki aktivitas rendah, disebabkan dalam penelitian ini pembelajaran menggunakan metode inkuiri
siswa dituntut melakukan penyelidikan seperti yang dilakukan para ilmuwan ,berarti siswa dalam memperoleh konsep fluida statis.
4. Hipotesis ke empat
Hasil analisis anava 3 jalan uji hipotesis menunjukan bahwa H
0AB
diterima. Harga P-value 0,678 atau lebih besar dari 0,05. Ini berarti tidak terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa. Tidak terdapatnya interaksi itu dapat disimpulkan
bahwa untuk perbedaan prestasi belajar Fisika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model Inkuiri training konsisten pada tiap-tiap
kategori kemampuan awal dan perbedaan prestasi antara tiap -tiap kategori kemampuan awal konsisten pada model pembelajaran inkuiri terbimbing
dan Inkuiri training. Hal ini tidak sesuai dengan harapan peneliti, bahwa ada interaksi antara metode inkuiri dengan kemampuan awal siswa.