Kontribusi Protein Ikan terhadap Kecukupan Protein Harian. Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita 12-36 bulan berdasarkan

Eikosapentanoat EPA, Asam Dokosaheksanoat DHA ikan dan status gizi dengan prestasi belajar siswa yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang siginifikan antara frekuensi makan ikan dengan status gizi, bahkan hubungan variabel keduanya tergolong lemah. Sementara diketahui bahwa kekurangan protein terkhususnya pada masa balita akan memberikan dampak jangka panjang, seperti kwashiorkor gizi buruk dan penurunan kualitas IQ. Hal ini didukung oleh pendapat Sediaoetama dalam buku Ilmu Gizi jilid I yang menyatakan bahwa defisiensi protein secara ekstrim akan menyebabkan terjadinya penyakit dengan gambaran klinik yang disebut kwashiorkor. Defisiensi protein juga hampir selalu, atau praktis selalu bergandengan dengan defisiensi kalori.

5.3 Kontribusi Protein Ikan terhadap Kecukupan Protein Harian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa protein pada ikan yang dikonsumsi oleh anak balita di Kelurahan Pasir Bidang tidak terlalu baik, terbukti dengan tingginya persentase kurang 80 kontribusi protein ikan terhadap kecukupan protein harian anak balita. Namun hal ini tidaklah berarti kecukupan protein anak balita tidak tercukupi, hal diasumsikan bahwa kecukupan protein harian anak balita di Kelurahan Pasir Bidang beberapa tetap tercukupi dengan baik karena anak balita juga mendapat sumbangan protein dengan mengonsumsi makanan sumber protein lainnya, seperti susu, sayur, nasi, dan makanan yang lain. Universitas Sumatera Utara

5.4 Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita 12-36 bulan berdasarkan

Jumlah Ikan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, rata-rata jumlah ikan yang dikonsumsi oleh anak balita yang berumur 12-36 bulan di kelurahan Pasir Bidang adalah sebanyak 97,5 gramhari. Dari hasil penelitian juga didapati bahwa persentase anak balita yang mengonsumsi ikan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan rata-rata jumlah konsumsi ikan pada balita di Kelurahan Pasir Bidang dengan kecukupan protein yang cukup lebih tinggi dibandingkan anak balita yang mengonsumsi ikan dalam jumlah yang tidak cukup dengan tingkat kecukupan protein yang tidak cukup. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian didapati juga anak balita berumur 12-36 bulan yang konsumsi jumlah ikannya tidak cukup, namum kecukupan proteinnya cukup. Hal ini diasumsikan karena beberapa balita ada juga yang mengonsumsi susu, baik itu ASI ataupun susu formula. Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecukupan protein dengan jumlah ikan yang dikonsumsi gr pada anak balita berumur 12-36 bulan, dengan p = 0,003. Hal ini diasumsikan karena anak balita umur 12-36 bulan di Kelurahan Pasir Bidang ini yang sudah mengonsumsi beragam makanan layaknya makanan orang dewasa. Begitu juga dalam hal mengonsumsi ikan, anak balita usia 12-36 bulan di kelurahan ini tidak memilih-milih jenis ikan yang dikonsumsi. Mungkin karena berasal dari keluarga nelayan, maka dari itu hampir setiap masyarakat, baik anak- anak maupun orang dewasa terbilang suka mengonsumsi ikan. Dari hasil uji statistik juga dapat dinyatakan bahwa semakin banyak jumlah seseorang Universitas Sumatera Utara mengonsumsi ikan maka semakin besar pula peluang tercukupinya kecukupan protein dalam seharinya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meliala 2009 yang menyatakan bahwa jumlah ikan juga perlu ditingkatkan, sehingga protein ikan dapat berkontribusi dalam memenuhi kecukupan yang dianjurkan. Sejalan juga dengan penelitian Putri 2015 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan jumlah ikan dengan pengetahuan anak, yang artinya jumlah ikan berkontribusi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Terlepas dari jenis ikan laut atau ikan tawar yang seperti apa yang dikonsumsi, pada umumnya masyarakat kelurahan Pasir Bidang memang terbilang cukup rajin mengonsumsi ikan. Namun, ada juga beberapa diantara masyarakatnya yang tidak mengonsumsi ikan laut maupun ikan tawar karena adanya keterbatasan daya beli. Mengetahui kondisi di daerah kelurahan yang dimana beberapa nelayan tidak lagi pergi melaut karena adanya kebijakan Pelarangan Penangkapan Ikan dengan menggunakan alat tangkap tertentu membuat para nelayan tersebut beralih pekerjaan menjadi tukang becak yang penghasilan perharinya sangat pas-pasan. Beberapa responden yang suaminya sekarang sudah bekerja sebagai tukang becak juga ada yang mengeluh tidak punya uang membeli lauk-pauk untuk dikonsumsi sehari-harinya, beberapa diantaranya lagi ada yang tetap mengonsumsi ikan namun jumlahnya dikurangi. Pengurangan jumlah konsumsi ikan ini juga diasumsikan karena adanya keterbatasan daya beli dari masyarakat di kelurahan Pasir Bidang. Universitas Sumatera Utara

5.5 Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita 37-60 bulan berdasarkan

Dokumen yang terkait

Sumbangan Protein Ikan terhadap Konsumsi Total Protein Anak SD Keluarga Nelayan dan Bukan Nelayan Pada SD 065002 Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan 2002

0 30 61

Sumbangan Konsumsi Ikan Dan Makanan Jajanan Terhadap Kecukupan Gizi Anak Balita Pada Keluarga Nelayan Buruh Dan Nelayan Juragan

0 12 11

Sumbangan Konsumsi Ikan dan Makanan Jajanan terhadap Kecukupan Gizi Anak Balita pada Keluarga Nelayan Buruh dan Nelayan Juragan

0 8 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 0 47

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 18

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

1 1 2

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 7

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 27

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 4

Hubungan Konsumsi Ikan dengan Tingkat Kecukupan Protein Anak Balita pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 19