5 Pengaruh Penambahan CNR , Asam Akrilat dan BPO Tehadap VFA Void Filled with Aspalt 6 Hasil Penelitian Variasi Bahan Tambah Dalam Menentukan Kadar Aspal Optimum KAO

Gambar 4.14 juga menunjukkan bahwa nilai VIM aspal murni lebih kecil jika dibandingkan oleh aspal-CNR. Pada kadar aspal 5, persertase VIM aspal murni sebesar 6,267 dan lebih kecil dari VIM aspal-CNR yaitu 8,689. Demikian juga dengan kadar aspal 5,5, 6, 6,5 dan 7 dimana nilia VIM aspal murni lebih kecil dibandingkan persentase VIM aspal-CNR. Selanjutnya penambahan asam akrilat dan BPO pada sistem aspal-CNR mengakibatkan nilai VIM aspal-CNR-AA-BPO lebih besar jika dibandingkan aspal murni dan aspal-CNR. Gambar 4.14 menunjukkan bahwa pada kadar aspal 5, persertase VIM aspal-CNR-AA-BPO 9,360 yang jauh lebih besar dari VIM aspal murni sebesar 6,267 dan aspal-CNR yaitu 8,689. Demikian juga dengan kadar aspal 5,5, 6, 6,5 dan 7 dimana nilia VIM aspal-CNR-AA-BPO lebih besar dibandingkan persentasi VIM aspal murni dan aspal-CNR. Dengan demikian penambahan CNR dan CNR-AA-BPO mengakibatkan volume pori didalam campuran beton aspal lebih besar dibandingkan dengan menggunakan aspal murni.

4.1.4. 5 Pengaruh Penambahan CNR , Asam Akrilat dan BPO Tehadap VFA Void Filled with Aspalt

VFA Void Filled with Aspalt adalah volume rongga yang dapat terisi oleh aspal. Gambar 4.15 menunjukkan bahwa penambahan CNR pada aspal mengakibatkan nilai VFA lebih kecil jika dibandingkan aspal murni. Terlihat bahwa pada kadar aspal 5, nilai persentase VFA aspal murni 64,078 dan nilai persentase VFA kadar aspal-CNR 5 adalah 55,439 . Demikian juga hal nya dengan kadar aspal lainnya bahwa nilai VFA aspal-CNR lebih kecil dibandingkan aspal murni. Selanjutnya penambahan asam akrilat dan BPO pada sistem aspal-CNR juga menunjukkan pengaruh yang sama yaitu nilai VIM aspal-CNR-AA-BPO lebih kecil jika dibandingkan aspal murni dan aspal-CNR. Gambar 4.15 juga menunjukkan bahwa pada kadar aspal 5, nilai persentase VFA aspal murni 64,078, nilai persentase VFA aspal-CNR 5 adalah 55,439 dan nilai persentase VFA aspal-CNR-BPO adalah 53,31 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15. Grafik hubungan antara nilai VFA dan campuran aspal

4.1.4. 6 Hasil Penelitian Variasi Bahan Tambah Dalam Menentukan Kadar Aspal Optimum KAO

Gambar 4.16. Grafik pengaruh variasi tambahan CNR terhadap nilai kadar aspal optimum Gambar 4.16 menunjukkan bahwa penambahan CNR berpengaruh terhadap kadar optimum aspal. Terlihat bahwa kadar aspal optimum untuk campuran dengan bahan pengikat aspal murni sebesar 5,9. Ketika ditambahkan CNR pada aspal, maka nilai kadar aspal optimum aspal-CNR menjadi 6,3. Sedangkan penambahan CNR-Asam Akrilat-BPO pada aspal, maka nilai kadar aspal optimum adalah 6,5. Dari hasil penentuan kadar aspal optimum terlihat bahwa penambahan CNR mengakibatkan peningkatan kadar optimum aspal. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, penambahan asam akrilat dan BPO pada sistem aspal-CNR juga meningkatkan kadar aspal optimum. Meningkatnya kadar aspal optimum terjadi karena peningkatan nilai VIM yang dipengaruhi oleh percepatan pengerasan aspal dan campurannya terhadap kemampuan penyelimutan pada agregatnya

4.1.5 Hasil Pengujian DTA