No Jenis Pengujian
Persyaratan Hasil
Aspal + 6 phr
CNR Aspal + 6
phr CNR
+ 0,1 phr AA + 0,5
mr BPO Aspal + 6
phr CNR
+ 0,5 phr AA + 0,5
mr BPO Aspal + 6
phr CNR
+ 1 phr AA + 0,5
mr BPO
6 Penetrasi setelah
penurunan berat, asli Min. 50
62,40 57,90
50,20 43,40
7 Berat Jenis Setelah
penurunan berat, asli -
1,0358 0,8374
0,9991 1,0021
8 Titik Lembek Setelah
penurunan berat, asli -
51,50 53,25
55,25 56,00
Secara lengkap hasil penelitian dapat dilihat pada lampiran. Sesuai dengan hasil dari pengujian yang dilakukan antara aspal dengan bahan tambah CNR
dengan komposisi bahan tambah 3 phr, 6 phr, 9 phr dan 12 phr dan aspal yang ditambahkan asam akrilat dan BPO memberikan pengaruh terhadap sifat fisik
aspal.
4.1.2. 1 Pengujian Penetrasi dan Penetrasi setelah TFOT Thin Film Oven
Test
Pengujian kekerasan aspal dilakukan dengan pengujian penetrasi. Nilai penetrasi akan mengambarkan tingkat kekerasan aspal yang dalam hal ini nilai
penetrasi aspal setelah dilakukan CNR. Dari hasil yang dipresentasikan pada Gambar 4.1, menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penambahan CNR
yang dicampurkan pada aspal murni mengakibatkan terjadinya perubahan nilai penetrasi aspal.
Gambar 4.1. Grafik hubungan antara nilai penetrasi dan dan campuran aspal-CNR
Universitas Sumatera Utara
Terlihat dengan jelas nilai penetrasi aspal murni adalah 9,12 mm. Setelah aspal murni ditambahkan 3 phr CNR, terjadi sedikit peningkatan nilai penetrasi
menjadi 9,73 mm. Tetapi penambahan CNR 6 phr, 9 phr dan 12 phr mengakibatkan nilai penetrasi aspal menjadi semakin menurun yang berarti aspal
menjadi semakin keras. Selanjutnya, pada variasi penambahan CNR 6 phr, dilakukan penambahan
asam akrilat dan BPO yang menyebabkan nilai penetrasi campuran aspal menurun atau aspal semakin keras. Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa nilai penetrasi
campuran aspal dengan 6 phr CNR adalah 9,04 mm, dan dengan penambahan 0,1 phr asam akrilat dan BPO dapat menyebabkan nilai penetrasi aspal mengalami
penurunan menjadi 8,56 mm. Lebih jauh penambahan variasi asam akrilat dan BPO yang lebih besar menyebabkan nilai penetrasi menjadi lebih kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa penambahan asam akrilat dan BPO mengakibatkan aspal menjadi lebih keras. Penambahan asam akrilat dan BPO bisa memperkuat ikatan
kohesi antara aspal dan CNR. Kuatnya ikatan ini yang menyebabkan nilai penetrasi aspal semakin kecil.
Penurunan penetrasi ini disebabkan karena terjadi penggabungan sifat fisik kekerasan dari aspal dan CNR. Sifat fisik CNR yang lebih keras berbentuk
seperti kaca dan ikatan kohesi aspal-CNR menyebabkan campuran aspal menjadi lebih keras.
Gambar 4.2. Grafik hubungan antara nilai penetrasi dan campuran aspal setelah ditambahkan CNR, asam akrilat dan BPO
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. 2 Pengujian Berat Jenis dan Berat Jenis Setelah TFOT Thin Film