Karet alam siklik berbeda dari karet alam asalnya, karena telah berubah menjadi produk baru seperti resin. Walaupun telah berubah menjadi sejenis resin,
karet alam siklik tidak kehilangan beberapa sifat unggul karet alam. Karet alam siklik masih dapat divulkanisasi, dan daya lekatnya lebih baik daripada karet alam
asalnya, karena karet alam siklik bersifat keras dan kaku dalam keadaan dingin. Dengan keunggulan daya lekat yang mampu merekatkan karet pada logam
atau permukaan licin lain dengan baik, karet siklik berpotensi digunakan sebagai bahan baku atau bahan peningkat daya lengket dalam pembuatan perekat elastis,
serta bahan baku produk yang memerlukan kekuatan dan daya lekat baik seperti cat, pelapis, dan tinta cetak. Dengan sifatnya yang ringan, kaku dan dapat
divulkanisasi, karet siklik berpotensi digunakan sebagai bahan pengisi atau resin pengkaku barang jadi karet tertentu anonim, 2012c.
2.7 Modifikasi Aspal
Kemajuan teknologi banyak menghasilkan bahan tambah atau modifier, sering juga disebut aditif, yaitu suatu bahan yang dapat dicampurkan atau
ditambahkan pada aspal. Pada hakekatnya, modifikasi aspal bertujuan untuk meningkatkan kualitas aspal yang akan digunakan dalam pembuatan atau
perbaikan jalan. Masih terdapat sifat-sifat yang kurang menguntungkan dalam aspal yang menyebabkan para ahli berusaha menemukan bahan yang dapat
memperbaiki sifat fisika dan kimiawi dari aspal. Akhirnya ditemukan berbagai macam bahan tambah yang berfungsi sebagai katalisator pada reaksi kimia pada
aspalnya. Lewat reaksi kimia katalisator ini mengubah ikatan rangkap pada aspal menjadi ikatan-ikatan tunggal pada rantai panjang, yang lasim disebut polimer,
yang bertindak sebagai katalisator untuk memperbaiki struktur molekul pada aspal.
Salah satu bentuk modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan material lain sebagai bahan aditif. Rianung 2007 menyatakan
bahwa Penggunan bahan aditif aspal merupakan bagian dari klasifikasi jenis aspal modifier yang yang berunsur dari jenis karet, karet sintetis atau buatan juga dari
karet yang sudah diolah dari ban bekas, dan juga dari bahan plastik.
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan bahan polimer sebagai campuran dalam memodifikasi aspal merupakan sebuah terobosan baru. Penelitian tentang Pemanfaatan polimer
sebagai bahan campuran aspal terus berkembang. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi aspal dengan polimer dapat meningkatkan sifat-sifat dari aspal
tersebut. Hal ini dimungkinkan terjadi karena interaksi antara aspal dengan polimer dalam campuran sangat padu yang sehingga ikatan keduanya dapat
meningkatkan kualitas aspal dan tahan lama. Rianung 2007 menyatakan bahwa setelah pemakaian bahan tambah
aditif akan dapat merubah sifat-sifat aspal antara lain : a. Meningkatkan stabilitas
b. Mengurangi kepekaan terhadap suhu c. Meningkatkan ketahanan terhadap deformasi
Suroso 2011 menyatakan bahwa modifikasi aspal dengan karet adalah merupakan sistim dua campuran yang mengandung karet dan aspal yang
digunakan untuk meningkatkan kinerja aspal antara lain : 1. Mengurangi deformasi pada perkerasan.
2. Meningkatkan ketahanan terhadap retak. 3. Meningkatkan kelekatan aspal terhadap aggregat
Karet alam siklik memiliki daya rekat yang lebih besar dari karet alam asalnya sehingga mampu merekatkan satu benda pada permukaan logam, plastik,
kaca dan berbagai permukaan licin lainnya. Pemanfaatan karet alam siklit sebagai bahan campuran dalam modifikasi aspal diperkirakan akan meningkatkan kualitas
jalan. Karet alam siklik akan merekatkan aspal dengan agregat lainnya dalam pembuatan jalan. Dengan sifat karet yang masih dimilikinya akan meningkatkan
kualitas jalan, berpengaruh terhadap kelenturan jalan, mengurangi energi gesekan thermal cracking dan efek kebisingan Dibyantini, dkk, 2008.
2.8 Agregat