4. Mempengaruhi nilai kekesatan atau tahanan geser skid resistance yaitu
kemampuan permukaan beton aspal memberikan gaya gesek pada roda kendaraan sehingga kendaraan tidak tergelincir terutama pada kondisi basah.
2.9 Pengujian Karakteristik Aspal
Pengujian Karakteristik dari modifikasi aspal polimer meliputi pengujian terhadap karakterisasi aspal, yang meliputi uji penetrasi, uji titik lembek, uji
daktilitas, uji berat jenis, uji penurunan berat, dan uji penetrasi setelah penurunan berat dari aspal yang telah termodifikasi menurut SNI. Selain itu juga dilakukan
pengujian sifat termal menggunakan Metode DTA dan Pengujian untuk mengetahui kinerja aspal dilakukan dengan metode pengujian Marshall.
2.9. 1 Uji Penetrasi
Pengujian kekerasan aspal dilakukan dengan pengujian penetrasi. Yang dimaksud dengan penetrasi adalah masuknya jarum penetrasi ukuran tertentu
beban tertentu dan waktu tertentu kedalam aspal pada suhu tertentu. Jarum penetrasi yang digunakan berdiamater 1 mm dan beban 50 gr. Berat jarum dengan
beban menjadi 100 gram. Pengujian dilakukan pada suhu 25
O
C. Hasil Pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam pekerjaan pengendalian mutu aspal keras
atau ter dan untuk keperluan pembangunan atau pemeliharaan jalan. Pengujian penetrasi ini mengacu kepada SNI 06-2456-1991. Gambar di bawah ini
merupakan ilustrasi pengujian penetrasi pada aspal.
a b Gambar 2.2. Pengujian penetrasi aspal
a. Ilustrasi Pengujian Penetrasi Aspal Sukirman, 2012 b. Alat Uji penetrasi Dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
2.9. 2 Uji Titik Lembek
Pengujian kepekaan aspal terhadap temperatur dilakukan melalui pengujian titik lembek. Titik lembek merupakan temperatur pada saat bola baja
dengan berat tertentu, mendesak turun lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal menyentuh pelat dasar yang terletak di bawah
cincin pada jarak 25,4 mm, sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu. Aspal sebagai bahan viskoelastik tanpa penentuan titik lembek yang tepat, secara
perlahan menjadi kurang viskos dan encer bila temperatur meningkat. Untuk alasan ini, maka pengujian titik lembek harus diuji dengan cara uji yang baku.
Titik lembek di dalam persyaratan aspal, untuk konsistensi dalam pengiriman atau suplai. Titik lembek dapat sebagai indikasi kecenderungan aspal melunak akibat
kenaikan temperatur pada perkerasan jalan. Metode dan prosedur pengujian titik lembek mengacu kepada SNI No.06-2434-1991. Ilsutrasi pengujian titik lembek
aspal dapat dilihat pada gambar dibawah.
a b Gambar 2.3. Ilustrasi Pengujian Titik Lembek Aspal,
a Sampel Pengujian dalam cetakan, dan b Proses Pengujian Titik Lembek Sumber: Dokumentasi Pribadi
2.9. 3 Uji Titik Nyala