3 Uji Titik Nyala 4 Uji Daktilitas 5 Uji Berat Jenis

2.9. 2 Uji Titik Lembek

Pengujian kepekaan aspal terhadap temperatur dilakukan melalui pengujian titik lembek. Titik lembek merupakan temperatur pada saat bola baja dengan berat tertentu, mendesak turun lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal menyentuh pelat dasar yang terletak di bawah cincin pada jarak 25,4 mm, sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu. Aspal sebagai bahan viskoelastik tanpa penentuan titik lembek yang tepat, secara perlahan menjadi kurang viskos dan encer bila temperatur meningkat. Untuk alasan ini, maka pengujian titik lembek harus diuji dengan cara uji yang baku. Titik lembek di dalam persyaratan aspal, untuk konsistensi dalam pengiriman atau suplai. Titik lembek dapat sebagai indikasi kecenderungan aspal melunak akibat kenaikan temperatur pada perkerasan jalan. Metode dan prosedur pengujian titik lembek mengacu kepada SNI No.06-2434-1991. Ilsutrasi pengujian titik lembek aspal dapat dilihat pada gambar dibawah. a b Gambar 2.3. Ilustrasi Pengujian Titik Lembek Aspal, a Sampel Pengujian dalam cetakan, dan b Proses Pengujian Titik Lembek Sumber: Dokumentasi Pribadi

2.9. 3 Uji Titik Nyala

Pengertian titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat kurang dari 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal, sedangkan titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik pada permukaan aspal. Metode pengujian dilakukan dengan berpedoman pada SNI 06- 2433-1991. Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan pengujian titik nyala dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open cup. Peralatan pengujian titik nyala dan titik bakar dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini. Gambar 2.4. Ilustrasi Pengujian Titik Nyala Aspal Sukirman, 2012

2.9. 4 Uji Daktilitas

Daktilitas aspal adalah nilai keelastisitasan aspal, yang diukur dari jarak terpanjang, apabila antara dua cetakan berisi bitumen keras yang ditarik sebelum putus pada suhu 25 o C dan dengan kecepatan 50 mmmenit. Prosedur pengujian mengikuti SNI 06 -2432-1991. Pengujian daktilitas dilakukan dengan mencetak aspal dalam cetakan dan meletakkan contoh aspal kedalam tempat pengujian seperti gambar dibawah. a b Gambar 2.5. Ilustrasi Pengujian Duktilitas Aspal, a Alat Pengujian Daktilitas, dan b Proses Pengujian Daktilitas Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas Sumatera Utara Tempat pengujian bak berisi cairan dan dilakukan pada suhu 25 o C. Nilai daktilitas aspal adalah panjang contoh aspal ketika putus pada saat dilakukan penarikan. Satuan dari nilai daktilitas aspal adalah centi meter cm.

2.9. 5 Uji Berat Jenis

Berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal padat dan berat air suling dengan ini yang sama pada suhu 25 o C atau 25,6 o C. Metode pengujian berat jenis aspal mengacu kepada SNI 06-2441-1991. Ruang lingkup metode pengujian ini dilakukan terhadap semua aspal padat dan hasilnya dapat digunakan dalam pekerjaan perencanaan campuran serta pengendalian mutu pengerasan jalan. Selain itu metode ini sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan berat jenis aspal dengan tujuan untuk menentukan berat jenis aspal padat.

2.9. 6 Uji Kelarutan