media  Anne  Gregory,  2004:154.  Meskipun  aktivitas  sehari-hari  public  relations bagi  sebuah  perusahaan  jasa  mirip  dengan  aktivitas  public  relations  komunikasi
pemasaran,  business-to-business maupun  keuangan,  tetapi  ‘public  relations  sektor
jasa’ terbaik memiliki sembilan tema pokok Anne Gregory, 2004:155, yaitu: 1.  Karena penawarannya tidak nyata, maka manfaatnya perlu dibuktikan.
2.  Kata-kata  tidak  ada  artinya,  sehingga  carilah  pelanggan  yang  puas  dan tunjukkan mereka pada public.
3. Jangan  mengatakan ‘Saya yang  terbaik’,  carilah  pengesahan atau pengakuan
pihak ketiga. 4.  Kreativitas sangatlah penting.
5.  Karena  beberapa  organisasi  memahami  permasalahan  industri  dan  dapat memberikan  pandangan  yang  dianggap  sebagai  jalan  tengah  mengenai
perkembangan  terakhir,  ‘pemikiran  kepemimpinan’  harus  dibangun  dan dipelihara.
6.  Seringkali,  cara  untuk  dapat  berhasil  adalah  dengan  menggunakan  modal intelektual  intellectual  capital  dalam  perusahaan  dan  mempublikasikan
sebagian dari modal tersebut. 7.  Media  cenderung  mengetahui  hal-hal  yang  diperuntukkan  bagi  media,
sehingga spesialis hubungan antar media sangat diperlukan. 8.  Jika  merek  bersifat  tidak  nyata  atau  tidak  berwujud,  maka  hal  itu  dapat
ditutupi dengan merek lainnya. 9.  Berkembangnya  nuansa  mistik  dapat  membuat  ketidaknyataan  jasa  sebagai
sesuatu yang menguntungkan.
2.1.5 Customer Service
Customer Service merupakan ilmu  sekaligus seni dalam  melayani orang lain. Customer Service dikatakan sebagai ilmu dimana customer service itu bisa dipelajari,
diajarkan  dan  dipraktekkan  kepada  siapa  saja  yang  berminat,  karena  sudah  ada
Universitas Sumatera Utara
kerangka  atau  kaidah-kaidahnya,  ada  teorinya  atau  konsep-konsep  yang  bisa dikembangkan,  seperti  pemasaran,  penjualan,  pelayanan  dan  kepuasan  pelanggan
Suharto  Abdul  Majid,  2009:4.  Namun,  dari  sisi  lain  customer  service  merupakan seni,  dikarenakan  aplikasi  customer  service  sangat  membutuhkan  unsur  kreatifitas,
inisiatif dan kepandaian atau keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain. Dari  penjelasan  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa,  Customer  service  adalah
ilmu  dan  seni  tentang  melayani  pelanggan  sebagai  ujung  tombak  perusahaan  yang berada  di  garis  paling  depan,  yang  secara  fungsional  berada  di  semua  lini,  baik  di
tahap  sebelum,  selama  maupun  sesudah  dalam  kegiatan  produksi  maupun  non produksi suatu perusahaan Suharto Abdul Majid, 2009:7.
Customer  Service  Officer  adalah  orang  atau  sumber  daya  manusia  yang menjalankan  fungsi  customer  service.  Umumnya  berperan  di  garis  depan  dan
bertugas menjawab berbagai pertanyaan, permintaan informasi, keluhan, pesanan dan berbagai masalah yang dihadapi oleh pelanggan maupun pengguna jasa. Dan tentunya
bertanggung jawab terhadap pembentukan citra perusahaan. Tugas  utama  Customer  Service  Officer  adalah  memberikan  pelayanan  dan
membina  hubungan  baik dengan  masyarakat,  sehingga harus  ditekuni dengan  penuh kemampuan, kecekatan dan kesabaran. Seorang  Customer Service Officer juga harus
bertanggungjawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan. Customer Service Officer dapat berfungsi sebagai Kasmir, 2005:182:
1. Penerima Tamu Receptionist Dalam  hal  ini  Customer  Service  melayani  pertanyaan  yang  diajukan  tamu  dan
memberikan  informasi  yang  diinginkan  selengkap  mungkin  dengan  ramah,  sopan, menarik  dan  menyenangkan.  Harus  selalu  memberikan  perhatian  ,  bicara  dengan
suara lembut dan jelas, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
2. Customer Relation Officer Artinya  bahwa  Customer  Service  adalah  orang  yang  dapat  membina  hubungan  baik
dengan seluruh tamunya, sehingga merasa senang, puas dan makin percaya. 3. Komunikator
Dengan  cara  memberikan  segala  informasi  dan  kemudahan-kemudahan  kepada tamunya, juga sebagai tempat menampung keluhan, keberatan atau tempat konsultasi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Customer Service Officer dapat dibagi dalam tiga tahap Lytle dalam Suharto Abdul Madjid, 2009:35, yaitu:
1.  Sebelum  transaksi  Pre-Transaction:  informasi  dan  pembentukan  hubungan baik dengan konsumen.
2.  Saat transaksi In-Transaction: memberikan pelayanan dan bukti. 3.  Sesudah  transaksi  Post-Transaction:  menanggapi  keluhan,  kebutuhan-
kebutuhan  pelanggan  yang  dirasa  kurang  terpenuhi,  saran-saran,  termasuk pelayanan purna jual after sales service
Menurut  Parasuraman,  et  al  dalam  Rambat  Lupiyoadi  2001:148  pelayanan pelanggan customer service yang berkualitas dapat dilihat dari:
1.  Tangibles,  atau  bukti  fisik  yaitu  kemampuan  suatu  perusahaan  dalam menunjukkan  eksistensinya  kepada  pihak  eksternal.  Penampilan  dan
kemampuan  sarana  dan  prasarana  fisik  perusahaan  dan  keadaan  lingkungan sekitarnya  adalah  bukti  nyata  dari  pelayanan  yang  diberikan  oleh  pemberi
jasa.  Yang  meliputi  fasilitas  fisik,  perlengkapan  dan  peralatan  yang dipergunakan teknologi, serta penampilan pegawainya.
2.  Reliability,  atau  keandalan  yaitu  kemampuan  perusahaan  untuk  memberikan pelayanan  sesuai  dengan  yang  dijanjikan  secara  akurat  dan  terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan  yang  sama  untuk  semua  pelanggan  tanpa  kesalahan,  sikap  yang
simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3.  Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan  pelayanan  yang  cepat  responsif  dan  tepat  kepada  pelanggan,
dengan  penyampaian informasi yang jelas.membiarkan konsumen  menunggu tanpa  adanya  suatu  alasan  yang  jelas  menyebabkan  persepsi  yang  negative
dalam kualitas pelayanan. 4.  Assurance,  atau  jaminan  dan  kepastian  yaitu  pengetahuan,  kesopansantunan
dan  kemapuan  para  pegawai  perusahaan  untuk  menumbuhkan  rasa  percaya para  pelanggan  kepada  perusahaan.  Terdiri  dari  beberapa  komponen  antara
lain  komunikasi  communication,  kredibilitas  credibility,  keamanan security, kompetensi competence dan sopan santun courtesy.
5.  Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi  yang  diberikan  kepada  para  pelanggan  dengan  berupaya  memahami
keinginan  konsumen.  Dimana  suatu  perusahaan  diharapkan  memiliki pengertian  dan  pengetahuan  tentang  pelanggan,  memahami  kebutuhan
pelanggan secara spesifik serta memilliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Ted Johns, seorang pimpinan dari “The Prosper Consortium” dalam bukunya
Perfect  Customer  Care  bahkan  mengungkapkan  bahwa  lebih  baik  meningkatkan front-line  customer-service  daripada  untuk  PR  yang  menarik  dan  tidak  membodohi
siapapun,  paling  tidak  para  pelanggan  yang  menggeluti  bisnis  PR  Ted  Johns, 2003:36.  Pernyataan  tersebut  tidak  berarti  bahwa  public  relations  tidak  penting,
tetapi kalimat tersebut lebih ditujukan untuk menggambarkan peran penting dari para customer  service  officer  harus  harus  benar-benar  cakap  dan  profesional  dalam
menjalankan  tugas  mereka.  Sebab,  mereka  adalah  garda  terdepan  dalam  suatu perusahaan.  PR  bisa  saja  bertugas  untuk  membentuk  suatu  citra  yang  baik  bagi
perusahaan  lewat  media  dan  berbagai  kegiatan  yang  berkaitan  lainnya.  Tetapi,  hal tersebut  tidak  akan  banyak  berguna  apabila  para  petugas  customer  service    CSO
tidak  melakukan  tugas  mereka  guna  memuaskan  para  pelanggan.  Karena  bukan  hal yang  tidak  mungkin  apabila  para  pelanggan  adalah  mereka  yang  ternyata
Universitas Sumatera Utara
berkecimpung di  media ataupun  dunia jurnalistik. Pelayanan CSO yang buruk dapat menjadi sumber pemberitaan buruk apabila hal-hal yang demikian terjadi.
2.1.6 Citra Perusahaan