mempercayai  bahwa  fakta  atau  informasi  yang  disampaikannya  akurat  dan layak diketahui.
Oleh  karena  komunikasi  adalah  serangkaian  tindakan  atau  peristiwa  yang terjadi  secara  berurutan  dan  berkaitan  satu  sama  lain  dalam  kurun  waktu  tertentu,
maka  komunikasi  merupakan  suatu  proses.  Komunikasi  juga  bersifat  transaksional yang pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima Marhaeni
Fajar,  2009:34.    Dua  tindakan  tersebut  tentunya  perlu  dilakukan  secara  seimbang atau  proporsional  oleh  masing-masing  pelaku  yang  terlibat  dalam  komunikasi.  Dari
sini,  dapat  disimpulkan  bahwa  hakikat  komunikasi  adalah  proses  pernyataan  antar manusia yang saling timbal balik dan berkelanjutan.
2.1.2 Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah  suatu studi  tentang  segala  sesuatu yang  terjadi pada  saat  individu-individu  berinteraksi  dalam  kelompok  kecil,  dan  bukan  deskripsi
mengenai  bagaimana  seharusnya  komunikasi  terjadi,  serta  bukan  pula  sejumlah nasehat  tentang  cara-cara  bagaimana  yang  harus  ditempuh.  Komunikasi  kelompok
lebih  tertarik  pada  deskripsi  dan  analisa  proses  diskusi  daripada  merumuskan bermacam-macam  persyaratan  untuk  meningkatkan  efektivitas  suatu  diskusi
kelompok. Bukan berarti bahwa komunikasi kelompok tidak menaruh perhatian pada cara-cara  bagaimana  meningkatkan  keterampilan  komunikasi.  Tetapi  bahwa  tujuan
dari  pengembangan  keterampilan  komunikasi  hendak  dicapai  apakah  secara langsung ataupun tidak dengan cara meneliti proses diskusi melalui suatu gaya yang
ilmiah. Jadi bukan dengan cara merumuskan prinsip-prinsip diskusi yang perlu ditaati peserta diskusi yang ingin meningkatkan keterampilannya Alvin dan Carl, 1985:8.
Dalam penelitian ini, para customer service officer dan pelanggan merupakan anggota  dari  suatu  kelompok  kecil.  Dimana  keduanya  saling  berinteraksi  dan
berkomunikasi  baik  secara  verbal  maupun  nonverbal.  Selain  itu,  juga  terjadi
Universitas Sumatera Utara
komunikasi  tatap  muka  dimana  masing-masing  anggota  kelompok  akan  saling menilai  tingkah  laku.  Sehingga  akan  muncul  perasaan-perasaan  negatif  maupun
positif  yang  timbul  dari  anggota  kelompok  terhadap  kelompok  lain.  Perasaan- perasaan  ini  akan  berpengaruh  besar  terhadap  interaksi  yang  akan  terjadi  nantinya,
dan  erat  kaitannya  dengan  tingkat  kepuasan  pelanggan  yang  akan  muncul  terhadap pelayanan yang diberikan.
Komunikasi kelompok sekilas terlihat mirip dengan komunikasi antar pribadi. Tetapi,  terdapat  perbedaan  diantara  banyaknya  kesamaan  diantara  kedua  model
komunikasi  ini.  Komunikasi  antar  pribadi  biasanya  dikaitkan  dengan  pertemuan antara  dua,  tiga  atau  mungkin  empat  orang  yang  terjadi  secara  spontan  dan  tidak
berstruktur,  sedangkan  komunikasi  kelompok  terjadi  dalam  suasana  yang  lebih berstruktur  dimana  para  pesertanya  lebih  cenderung  melihat  dirinya  sebagai
kelompok  serta  mempunyai  kesadaran  tinggi  tentang  sasaran  bersama.  Komunikasi kelompok  lebih  sering  dilakukan  secara  sengaja  dibandingkan  dengan  komunikasi
antar pribadi, dan umumnya pesertanya lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing Alvin dan Carl, 1985:9.
Untuk  kasus  ini,  customer  service  officer  dan  pelanggan  memiliki  peranan masing-masing. Keduanya saling berinteraksi dan berkomunikasi atas adanya sasaran
maupun  tujuan  bersama.  Mereka  juga  memiliki  tanggung  jawab  masing-masing, customer  service  officer  bertanggungjawab  untuk  melayani  pelanggan  yang  telah
lebih dulu memenuhi tanggung jawab mereka dengan membayar biaya atas pelayanan yang mereka harapkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Teori Pertukaran Sosial dari Thibaut dan Kelley