merupakan pendonor sukarela yang mendonorkan darah di UTD-PMI Kota Medan. Hal ini karena pada saat pnelitian dilakukan bertepatan dengan kegiatan donor darah
dari Lions Club dan perkumpulan arek-arek Suroboyo.
5.2.1. Umur
Berdasarkan hasil penelitian, umur responden bervariasi antara 19 – 60 tahun. Kategori umur responden yang terbesar adalah 31 – 36 tahun dan 37 – 42 tahun yaitu
masing-masing sebanyak 13 orang 20. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden merupakan anggota Lions Club dimana sebagian besar anggota Lions Club
adalah orang-orang yang berumur 30 tahun keatas. Umur minimum untuk mendonorkan darah adalah 18 tahun dan umur
maksimum untuk mendonorkan darah adalah 60 tahun karena pada umur dibawah 18 tahun tersebut membutukan zat besi yang tinggi sedangkan pengambilan darah pada
umur 60 tahun ke atas berbahaya bagi pendonor karena meningkatnya insiden penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular pada umur lanjut, namun bagi donor
yang mapan dapat diizinkan untuk dilanjutkan melebih umur 65 tahun Contreras,1995.
5.2.2. Jenis Kelamin
Dilihat dari jenis kelamin, diketahui bahwa responden laki-laki lebih banyak daripada responden perempuan. Jumlah responden laki-laki 56 orang 86,2
sedangkan jumlah responden perempuan 9 orang 13,8. Hal ini karena, perempuan biasanya memiliki rasa takut terhadap jarum suntik ataupun darah, dan ada beberapa
keadaan bahwa perempuan tidak dapat mendonorkan darah yaitu ketika sedang haid,
Universitas Sumatera Utara
hamil, dan menyusui, selain itu, wanita banyak menderita anemia sehingga tidak dapat mendonorkan darah.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Janice 2010 yang menyatakan bahwa lebih banyak responden laki-laki 59,6 yang pernah mendonorkan darah
dibanding perempuan. Hal ini dapat terjadi karena banyak wanita yang tidak memenuhi kriteria berdonor darah baik dari segi berat badan maupun kecenderungan
mengalami anemia. Menurut Basuki 1996 yang dikutip oleh Tarwoto 2007 bahwa dari semua
golongan umur, perempuan lebih beresiko menderita anemia, karena pada masa haid, hamil dan nifas perempuan banyak kehilangan darah yang menyebabkan rawan
kekurangan zat besi. Menurut Mildvan 2002 yang dikutip dari Janice 2009 bahwa
perempuan memiliki kecenderungan 71 mengalami anemia daripada laki-laki. Donor darah bagi penderita anemia dapat membahayakan kesehatan pendonor.
5.2.3. Suku