Menurut Smith 1989 dalam Meinarno 2009 dikatakan bahwa seseorang akan menolong bila ia dapat merasakan kebahagiaan dari orang
yang telah ditolongnya.
4. Teori Norma Sosial a. Norma timbal balik the reciprocity norm
Teori ini mengisyaratkan adanya prinsip balas budi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, seseorang harus menolong orang lain
karena kelak di masa mendatang, ia akan ditolong oleh orang lain oleh orang yang pernah ditolongnya.
b. Norma tanggungjawab social the social responsibility norm
Norma ini mengungkapkan bahwa orang harus menolong orang yang membutuhkan pertolongan tanpa mengharapkan balasan di masa datang.
2.6. PMI
Palang Merah Indonesia PMI adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu
berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian,
kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah tingkat provinsi dan sekitar 408 PMI Cabang tingkat kotakabupaten di
seluruh Indonesia Anonim, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Tugas-tugas pokok PMI sesuai dengan konvensi-konvensi Jenewa 1949 adalah :
1. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana.
2. Pelatihan Pertolongan Pertama untuk sukarelawan.
3. Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat.
4. Pelayanan transfusi darah.
2.6.1. Unit Transfusi Darah UTD
Unit Transfusi Darah sudah dibentuk oleh PMI pada tahun 1950 sebagai kelanjutan usaha Transfusi Darah yang diselenggarakan oleh Palng Merah Belanda,
namun antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1968 sangat sedikit kemajuan yang dicapai. Di beberapa kota ada Dinas Transfusi Darah DTD seperti di Jakarta, Bogor,
Bandung, Semarang , Surabaya, Ujung Pandang, Medan, dan beberapa kota lainnya yang umumnya berupa unit- unit pendaftaran donor. Namun pada masa itu koordinasi
tidak berjalan dengan baik Munandar, 2008. Program transfusi darah secara nasional di lingkungan Palang Merah
Indonesia baru dimulai pada tanggal 1 Pebruari 1969, dengan didirikannya Lembaga Pusat Transfusi Darah LPTD yang kemudian berkembang menjadi Unit Transfusi
Darah Pusat yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Fungsi dari Unit Transfusi Darah yakni sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksana teknis dalam upaya kesehatan transfusi darah di tingkat pusat.
2. Mengawasi dan membina UTDDUTDC PMI seluruh Indonesia.
3. Melaksanakan produksi bahan-bahan alat-alat penyediaan darah dan produk
darah.
Universitas Sumatera Utara
4. Melaksanakan pegerahan dan pelestarian donor darah sukarela secara nasional.
5. Melaksanakan penyediaan logistik bahan-bahan penyediaan darah.
6. Membantu pengurus pusat PMI dalam menyiapkan pedomanketentuan.
7. Menjalankan hubungan fungsional dengan instansi dan lembaga lain sesuai
tugasnya. Pada dasarnya darah tidak boleh diperjualbelikan. Namun pelaksanaan upaya
kesehatan transfusi darah sangat memerlukan dukungan ketenagaan, peralatan, dana dan system pengelolalaannya yang pada hakikatnya kesemuannya itu memerlukan
biaya. Sumber dana PMI sendiri terbatas, maka dikenakanlah biaya pengelolaan darah service cost, semata-mata untuk mengganti biaya pengelolaan darah sejak
darah diambil dari donor sampai darah ditransfusikan pada pasien.
2.7. Darah
Darah adalah materi biologis yang bersifat multi antigenik, sehingga secara potensial dapat menimbulkan berbagai reaksi pada individu lain. Darah merupakan
suatu jaringan tubuh yang terdapat dalam pembuluh darah yang berwarna merah Syaifuddin, 1995.
Darah adalah jaringan ikat berbentuk cairan yang terdiri dari 4 bagian yaitu sel-sel darah merah eritrosit, sel-sel darah putih leukosit, sel-sel darah pembeku
atau keeping-keping darah trombosit, dan cairan darah plasma darah. Darah merupakan alat pengangkut utama didalam tubuh kita. Darah manusia berwarna
merah, tetapi warna itu tidak tetap. Kadang-kadang darah itu berwarna merah kehitam-hitaman, hal ini terkangantung jumlah oksigen dan karbondioksida yang
terkandung dalam darah Irianto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut: a.
Sebagai zat pengangkut sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh. b.
Sel darah merah eritrosit membawa oksigen O
2
dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida CO
2
dari jaringan ke paru-paru. c.
Melawan infeksi bakteri melalui kerja sel darah putih. d.
Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan jaringan.
e. Mengangkut metabolism dari jaringan kea lat-alat pengeluaran.
f. Menjaga suhu tubuh.
g. Mengedarkan air ke seluruh tubuh.
h. Mengedarkan hormon dan enzim-enzim ke seluruh tubuh.
Volume rata-rata darah orang dewasa adalah 6-8 dari berat tubuh atau sekitar 5– 6 liter. Darah terdiri dari komponen berbentuk dan komponen plasma.
Komponen berbentuk kurang lebih 45 yang terdiri ari sel darah merah atau disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut lekosit dan sel pembekuan atau disebut
trombosit. 55 merupakan bentuk cair yang disebut sebagai plasma. Komponen darah terdiri dari :
a. Sel darah merah atau eritrosit
b. Keping-keping darah atau trombosit
c. Sel darah putih atau leuko sit
d. Serum darah atau plasma
2.7.1 Transfusi Darah
Universitas Sumatera Utara
Transfusi darah adalah suatu tindakan medis dalam rangka proses pemindahan darah dari seorang donor kepada resipien untuk memulihkan kesehatan dan
menyelamatkan nyawa seseorang. Dalam proses ini terkait berbagai usaha yaitu memeliharakeadaan biologis viability darah dan komponennya, mengamankan serta
mencocokkan dengan resipien, sehingga tetap bermanfaat sebagai pengobatan bagi resipien Ebrahim, 2004.
2.7.2. Donor Darah
Menurut WHO, Depkes dan UNFPA 2001 ada 3 macam donor darah yaitu : a.
Donor keluargadonor pengganti DP Donor darah pengganti adalah donor yang menyumbangkan darahnya
untuk mengganti darah yang telah diambil dari UTD untuk keluargateman mereka. Dalam sistem ini darah yang dibutuhkan pasien dipenuhi oleh
donor dari keluarga atau kerabat pasien. Biasanya keluarga pasien diminta untuk menyumbang darahnya,. Di beberapa negara setiap pasien wajib
memberikan nama sejumlah donor pengganti, donor tidak dibayar oleh UTD tetapi mereka diberikan uang atau bayaran dalam bentuk lain oleh
keluarga pasien. Ada dua bentuk utama system ini yaitu :
1 Keluarga pasien menyumbangkan darah dengan jumlah yang sama
dengan yang diberikan kepada kerabatnya, oleh UTD darah tersebut dijadikan persediaan stok UTD dan donor tidak diberi
tahu identitas dari penerima darahnya.
Universitas Sumatera Utara
2 Donasi khusus directed donation bentuk ini donor secara khusus
minta agar darahnya diberikan kepada pasien tertentu, hal ini sangat tidak dianjurkan oleh WHO dan badan keamanan darah
dunia Global Blood Safety Initiative. Dalam ketentuan target minimum pelayanan transfuse darah minimum
target for blood transfusion services menyatakan bahwa sumbangan donor darah dari keluarga atau pengganti harusla ditujukan kepada UTD
dan tidak boleh khusus ditujukan kepada penerima tertentu WHO, 2001. 1
Keuntungan donor darah keluargapengganti Pengembangan darah keluarga DP atau donor pengganti berguna
dalam membantu upaya mencukupi darah apabila donor sukkarela DS tidak ada, manfaat yang lain kemungkinan donor pengganti mengetahui
bahwa darah mereka telah menyelamatkan keluarganya, mereka mungkin bersedia menjadi donor sukarela di masa yang akan datang.
2 Kerugian donor darah keluargapengganti
a. Dapat menambah beban dan sters pada keluaraga pasien untuk
menemukan donor pengganti pada saat mereka dalamkeadaan tertekan.
b. Ada tekanan keluarga pasien untukmenyumbangkan darah pada
keadaan yang sebenarnya tidak cocok pada saat itu. c.
Darah yang diberikan kepada pasien tidak selalu diganti dengan sepenuhnya, baik dalam tipe maupun kuantitas.
Universitas Sumatera Utara
d. Keluarga pasien tidak dapat menemukan donor yang cocok di
keluarganya atau tidak mau menyumbangkan darahn ya, biasanya pihak keluarga akan mencari donor yang mau memberikan
darahnya dengan imbalan. b.
Donor komersialdonor bayaran Donor komersil menerima uang untuk darah yang disumbangkannya.
Mereka seringkali menyumbangkan darah secara teratur bahkan rentang waktu donorpun tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.Cara lainnya
mereka menjual darah kepada lebih dari satu UTD atau mendekati para keluarga pasien dan menjual jasa mereka sebagai donor pengganti dengan
pembayaran menurut tariff tersendiri Roestam. M, 1978. Donor komersil biasanya termotivasi oleh apa yang akan mereka terima
untuk darah mereka, bukan oleh keinginan menolong orang lain. Ada beberapa kerugian pokok dari system donor komersil donor bayaran
yaitu : 1.
Donor komersil dapat merusak system sumbangan darah sukarela yang merupakan dasar dari sistem pemberian darah aman.
2. Pada umunya donor darah komersil berasal dari keluarga ekonomi
lemah keluarga miskin, yang karena kebutuhan ekonomi menyebabkan mereka mau menjadi donor darah yang sebenarnya
mereka tidak sehat seperti; kurang gizi yang sangat menentukan kualitas dari pada haemoglobin.
Universitas Sumatera Utara
3. Donor komersil pada umunya menyumbangkan darahnya lebih sering
daripada yang semestinya. 4.
Keluarga miskin mungkin tidak mampu membayar ketika mereka membutuhkan darah.
c. Donor sukarela
Donor sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima
uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu mendonorkan darah kepada orang yang tidak mereka kenal
dan tidak menerima sesuatu keuntungan. Bentuk penghargaan yang tidak dipandang sebagai pembayaran atau
sebagai pengganti uang adalah : 1.
Tanda jasa atau penghargaan sederhana, seperti badge atau sertifikat, yang tidak memiliki nilai komersil.
2. Penggantian biaya perjalanan yang secara khusus harus dilaksanakan
dalam rangka menyumbangkan darah. 3.
Pemberian makanan ringan sebelum, selama, dan setelah menyumbangkan darah.
Keuntungan dari donor sukarela adalah : 1.
Donor sukarela tidak dalam tekanan untuk menyumbangkan darah, dikarenakan donor sukarela cenderung lebih memenuhi syarat sebagai
donor resiko rendah
Universitas Sumatera Utara
2. Cenderung menyumbangkan darah secara teratur untuk menjaga
kecukupan dan persediaan darah serta dapat mencegah penyebaran penyakit menular melalui transfusi.
3. Donor sukarela lebih tanggap terhadap himbauan untuk
menyumbangkan darah pada keadaan darurat. Berdasarkan pada fakta bahwa tindakan mendonorkan darah tidak seluruhnya
bermotif altruistic demi kepentingan orang lain. Richard M. Timus Ebrahim, 2004 mengidentifikasi delapan tipe donor yaitu :
1. Donor bayaran
Motif utama donor tipe ini adalah sekedar menjual darahnya dengan harga pasaran sebagai alternative untuk mendapatkan uang.
2. Donor professional
Donor tipe ini adalah orang yang terdaftar sebagai donor dan menyumbangkan darahnya secara rutin. Disamping dibayar juga
menerima kompensasi berupa suplemen besi. 3.
Donor yang dibayar dan dibujuk Donor tipe ini adalah donor darah yang dilakukan bukan karena dorongan
pribadi melainkan karena desakan kelompok ditempat ia bekerja. 4.
Donor bayar hutang Donor tipe ini adalah orang yang menerima transfusi darah dan diharuskan
mengganti apa yang telah ia terima dengan darah atau uang. Dengan kata lain donor tipe ini adalah orang yang dikenai kewajiban untuk
Universitas Sumatera Utara
mendonorkan darahnya karena ia berhutang darah sewaktu sakit. Untuk setiap kantong darah yang pernah ia terima harus digantikannya.
5. Donor kredit keluarga
Donor tipe ini adalah orang yang setiap tahunnya mendonorkan satu kantung darahnya untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan darah bagi diri
dan keluarga di masa depan. 6.
Donor wajib sukarela Donor tipe ini meliputi para tentara dan penghuni penjara. Para tentara
diwajibkan untuk menyumbangkan darahnya. Sebagai imbalannya mereka diberikan cuti tambahan. Para penghuni penjara akan diberikan remisi
masa hukuman dua hari setiap kali mendonorkan darahnya. 7.
Donor sukarela terbatas Insentif untuk para donor tipe ini adalah kompensasi kesejahteraan
Fringe benefits yang ditawarkan oleh pemerintah berupa gaji penuh pada hari-hari libur dan liburan gratis.
8. Donor kemasyarakatan
Donor tipe ini dianggap sewbagai satu-satunya donor sejati, yang dapat menyumbangkan darah secara cuma-cuma pada setiap waktu untuk orang
yang ia kenal maupun yang tidak, dan motivasinya adalah murni altruistic demi kepentingan orang lain dan masyarakat.
2.7.3. Syarat-Syarat Untuk Donor Darah
Syarat-syarat untuk menjadi pendonor adalah sebagai berikut UTD- PMI,2010 :
Universitas Sumatera Utara
1.
Umur 18-60 tahun usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua
2.
Berat badan minimal 50 kg.
3.
Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius.
4.
Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg.
5.
Denyut nadi teratur yaitu sekitar 70-95 kali menit.
6.
Hemoglobin perempuan minimal 12 grdl, untuk pria minimal 12,5 grdl.
7.
Tidak sedang menderita penyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, diabetes, kanker, penyakit kulit kronis, dan tidak menderita penyakit infeksi :
malaria, hepatitis, HIV AIDS.
8.
Tidak menerima transfusi darah komponen darah 6 bulan terakhir.
9.
Bagi pendonor tetap, donor darah terakhir minimal 8 minggu yang lalu, maksimal donor 5 kali dalam setahun.
10.
Bagi wanita tidak sedang hamil, menyusui dan menstruasi.
11.
Bukan Pecandu alkohol Narkoba.
2.7.4. Manfaat Donor Darah
Ada manfaat yang sangat besar untuk kesehatan tubuh setelah melakukan donor darah bagi si pendonor Anonim, 2010 :
1. Mengetahui Golongan Darah Tanpa di Pungut Biaya
2. Secara teratur memeriksakan kesehatan tiap kali menjadi donor meliputi
: tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobine,
penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, Penyakit HIVAIDS
Universitas Sumatera Utara
3. Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah setiap 3 Bulan akan
menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung terutama pada laki-laki sebesar 30 British Journal Heart seperti serangan jantung koroner dan
stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru.
4. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah
merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan
mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk
menstimulasi pembuatan darah baru.
5. Membantu
penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 350 ml darah, akan
membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah
kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping. 2.7.5. Pengambilan Darah Donor
Di Indonesia pengambilan darah untuk donor sebanyak 350 ml, namun apabila dalam keadaan darurat orang yang memiliki berat badan kurang dari 50 kg
diizinkan untuk mendonorkan darah dengan pengambilan darah sebanyak 250 ml. Di Negara barat pengambilan darah sebanyak 450 ml, sedangkan di asia seperti Jepang
Universitas Sumatera Utara
pengambilan darah sebanyak 400 ml, Korea 300 ml, singapura 350 mlRoestam, 1978.
2.7.6. Pengamanan Darah
Pengamanan darah yang dilakukan di UTD yaitu berupa pemeriksaan darah pendonor terhadap penyakit-penyakit seperti Sifilis, Hepatitis B, Hepatitis C, dan
HIVAIDS. Hal ini dilakukan agar tidak ada terjadi penularan penyakit dari pendonor kepada pasien yang menerima menerima transfusi darah.
2.7.7. Pengolahan Darah
Pengolahan darah baru dapat dilakukan di 15 Unit Transfusi Darah UTD di daerah dan cabang di kota besar. Jumlah darah yang diolah menjadi komponen adalah
sebesar 34 dari keseluruhan darah yang dihasilkan. Jenis komponen darah yang dihasilkan adalah Waterbury, 2001 :
1. Darah Lengkap Whole Blood WB
Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang kehilangan darah lebih dari 25 .
2. Darah Komponen
a.
Sel Darah Merah •
Sel Darah Merah Pekat paked red cells : Diberikan untuk transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume
plasmanya normal
Universitas Sumatera Utara
• Sel Darah Merah Pekat Cuci washed red cells : Untuk penderita
yang alergi terhadap protein plasma.Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung pada transfusi darah
• Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk
penderita yang mempunyai antibodi terhadap sel darah merah yang menetap
• Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ
atau sumsum tulang.
b.
Leukosit granulosit konsentrat : Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik berat yang tidak
sembuh dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.
c.
Trombosit pekat platelet concentrate : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi trombosit.
d.
Plasma dan produksi plasma : Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang hilang.
Contoh : Plasma Segar Beku fresh frozen plasma : untuk penderita Hemofili.
2.7.8. Penyimpanan Darah
Penyimpanan darah merupakan faktor penting bagi kestabilan viabilitas darah, di Indonesia zat pengawet yang dipakai adalah citrate-phosphate-dextrose CPD
yang dapat mengawetkan sel darah merah sampai 21 hari dan CPD adenine dapat
Universitas Sumatera Utara
mengawetkan sel darah merah sampai 35 hari yang di simpan dalam suhu 2-8 C
Wikanta, 1998.
2.8. Pengakuan PMI Terhadap Pendonor Darah
Salah satu upaya untuk menjalin hubungan baik dengan pendonor darah sukarela pada saat ini adalah, baru sebatas dalam pemberian tanda penghargaan dan
medali. Piagam diberikan kepada pendonor darah setelah melakukan penyumbangan darah ke-10, 25, 50, 75, dan 100 kali. Biasanya, piagam donor darah untuk donor ke-
100 diberikan oleh Presiden di Jakarta. Saat itu, anda berhak untuk bersalaman dengan beliau.Tanggal 21 Juni diperingati sebagai hari donor darah Anonim. 2009.
Dalam Asian Blood program Institute yang diselenggarakan di Manila pada tahun 1974 dengan sponsor Liga Perhimpunan Palang Merah Nasional dan Philipines
National Red Cross telah diputuskan agar pentingnya donor daraha sukarela diberi pengakuan recognition bukan imbalan incentive Roestam, 1978.
2.9. Kerangka Konsep
Tindakan : Donor darah sukarela
Setiap 3 bulan sekali
Karakteristik :
− Umur
− Jenis kelamin
− Suku
− Pendidikan
− Pekerjaan
Sumber Informasi :
−
Keluarga
−
Teman
− Media cetak
−
Petugas kesehatan
− Media elektronik
Sikap Pengetahuan
Niat Kelompok
referensi : −
Keluarga −
Teman
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan memperoleh gambaran tentang faktor-faktor
yang memengaruhi motivasi pendonor sukarela untuk mendonorkan darah di UTD- PMI Kota Medan Tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Unit Transfusi Darah PMI UTD-PMI Kota Medan. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah :
1. UTD-PMI Medan sebagai salah satu Bank Darah yang ada di kota Medan
dengan jumlah pendonor sukarela yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sebesar 1.500 orang.
2. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi
motivasi pendonor sukarela untuk mendonorkan darah di UTD-PMI sebelumnya.
3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan saat dimulai penyusunan proposal yaitu bulan Juni sampai selesai penelitian pada bulan Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara