BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Motivasi
Motivasi merupakan seluruh dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak atau dorongan lainnya yang berasal dari dalam diri individu untuk
melakukan suatu tindakan. Motivasi member tujuan dan arah kepada perilaku individu. Ahmadi, 2007.
Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motif tidak dapat diamati. Yang diamati adalah kegiatan atau mungkin alasan-alasan tindakan tersebut Notoatmodjo, 2003.
Motivasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dibagi menjadi dua yaitu :
a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor
dari luar tetapi di dalam diri individu tersebut sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ada karena dipengaruhi oleh faktor-
faktor dari luar diri individu tersebut lingkungan. Tindakan yang didorong oleh motif-motif instrinsik lebih baik daripada yang
didorong oleh motif ekstrinsik Notoatmodjo, 2003. Fungsi Motivasi adalah sebagai berikut Sabur, 2003 :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, yakni sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang untuk mencapai tujuan dengan mengeliminasi perbuatan- perbuatan yang tidak mengandung manfaat bagi tujuan tersebut.
Alat untuk membentuk motivasi dibagi atas dua macam, yaitu : 1.
Materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang atau barang yang mempunyai nilai atau yang bersifat ekonomis.
2. Non-materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan bukan berupa benda
atau barang tetapi hanya berupa kepuasan rohani saja.
2.2. Lingkaran Motivasi
Menurut Sabur 2003 berdasarkan pendapat Dirgagunasa karena
dilatarbelakangi adanya motif maka tingkah laku tersebut disebut tingkah laku bermotivasi. Tingkah laku bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan sebagai tingkah
laku yang dilator belakangi karena adanya suatu kebutuhan. Lingkaran Motivasi terdiri dari :
KEBUTUHAN
TUJUAN PERILAKU
Universitas Sumatera Utara
Menurut Supardi 2002 berdasakan pendapat Mc. Clelland, bahwa perilaku manusia didasari oleh tiga kebutuhan yaitu, kebutuhan untuk berprestasi n-
achievement, kebutuhan untuk berkuasa n-power, dan kebutuhan untuk berafiliasi n-affiliation. Berdasarkan pendapat Maslow, kebutuhan dibagi berdasarkan tingkat
kebutuhan manusia, yaitu : 1.
Kebutuhan fisiologis, adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi kebutuhan makan, minum, seks, sandang.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, adalah kebutuhan akan keamanan dari
ancaman yakni merasa aman dari ancaman, kecelakaan, dan keselamatan dalam melakukan aktivitas.
3. Kebutuhan sosial, adalah kebutuhan berteman, dicintai, dan mencintai serta
diterima dalam pergaulan kelompok. 4.
Kebutuhan akan penghargaan diri, adalah pengakuan serta penghargaan dan prestise dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan untuk mencapai prestise. Unsur kedua dari lingkaran motivasi adalah perilaku yang dipergunakan
sebagai cara atau alat agar suatu tujuan bisa tercapai. Perilaku terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar Sabur, 2003.
Unsur ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasi perilaku. Tujuan juga menentukan seberapa aktif individu akan
berperilaku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, perilaku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan. Jika tujuannya menarik, individu akan lebih aktif lagi
Universitas Sumatera Utara
berperilaku. Pada dasarnya perilaku manusia bersifat majemuk, karena itu tujuan dari perilaku tidak hanya satu. Selain tujuan pokok primary goal, ada juga tujuan lain
atau tujuan sekunder secondary goal.
2.3. Konsep Perilaku