Dari tabel 4.16. dapat dilihat bahwa sebagia besar responden menjawab 2 - 3 jawaban tentang makanan yang sebaiknya dikonsumsi setelah mendonorkan darah
yaitu sebanyak 33 orang 50,8dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 8 orang 12,3 menjawab 3 jawaban.
j. Kategori Pengetahuan Responden Tabel 4.17.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Donor Darah
NO. Tingkat Pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Baik
25 38,5
2. Sedang
40 61,5
Jumlah 65
100,0
Dari tabel 4.17. dapat dilihat bahwa sebagian besar pengetahuan responden
dikategorikan sedang yaitu sebanyak 40 orang 61,5 dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 25 orang 38,50 memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
4.5. Gambaran Sikap Responden
Dalam sikap terdapat 12 pertanyaan dengan pilihan jawaban “setuju” dan “tidak setuju”. Dalam kategori sikap terdapat pertanyaan tentang tanggapan
responden terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendonor darah, dampak dari donor darah, manfaat donor darah, dan penghargaan terhadap pendonor
darah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Donor Darah
Sukarela
NO. PERTANYAAN
SETUJU TIDAK
SETUJU
Total n
N N
1. Untuk menjadi pendonor darah ada
syarat-syarat yang harus dipenuhi 64
98,5 1
1,5 65
100,0
2. Mendonorkan darah sangat baik
karena dapat membantu orang lain yang memerlukan darah
61 93,8
4 6,2
65 100,0
3. Mendonorkan darah dapat membuat
badan lemas dan pusing 41
63,1 24
36,9 65
100,0
4. Mendonorkan darah sebaiknya
dilakukan secara sukarela dan rutin 62
95,4 3
4,6 65
100,0
5. Donor darah secara rutin sebaiknya
dilakukan setiap tiga bulan sekali 64
98,5 1
1,5
65 100,0
6. Dengan mendonorkan darah secarah
rutin kita dapat mengetahui kondisi kesehatan karena sebelum
melakukan donor darah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
kesehatan 62
95,4 3
4,6 65
100,0
7. Mendonorkan darah secara rutin
dapat mengurangi resiko penyakit jantung
41 63,1
24 36,9
65 100,0
8. Wanita yang sedang haid, hamil, dan
menyusui tidak boleh untuk mendonorkan darah karena
berbahaya untuk kesehatan 64
98,5 1
1,5
65 100,0
9. Orang yang menderita malaria,
hepatitis, HIVAIDS tidak diizinkan untuk menjadi pendonor darah
karena dapat terjadi penularan penyakit dari pendonor kepada
resipien penerima darah 62
95,4 3
4,6 65
100,0
10. Para pendonor darah sukarela yang
rutin berhak untuk mendapatkan penghargaan
39 60,0
26 40,0
65 100,0
11. Banyak orang yang tidak mau
mendonorkan darah karena dapat membuat badan menjadi gemuk
41 63,1
24 36,9
65 100,0
12. Perlu untuk mengajak orang lain
keluarga, teman untuk mendonorkan darah
62 95,4
3 4,6
65 100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.18. dapat dilihat bahwa 64 orang responden 98,5 setuju dengan pernyataan bahwa untuk mendonorkan darah ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi, dan sebanyak 1 orang menyatakan tidak setuju. Sebanyak 61 orang responden 93,8 setuju dengan pernyataan bahwa
mendonorkan darah sangat baik karena dapat menolong orang lain, dan sebanyak 4 orang responden 6,2 tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sebanyak 24 orang responden 36,9 setuju dengan pernyataan bahwa donor darah dapat membuat badan lemas dan pusing, dan sebanyak 41 orang responden
63,1 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 62 orang responden 95,4 menyatakan setuju dengan pernyataan
bahwa donor darah sebaiknya dilakukan secara sukarela dan rutin, dan sebanyak 3 orang responden 4,6 tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sebanyak 64 orang responden 98,5 menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa donor darah rutin sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali, dan sebanyak 1
orang responden 1,5 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 62 orang responden 95,4 menyatakan setuju dengan pernyataan
bahwa dengan mendonorkan darah secarah rutin kita dapat mengetahui kondisi kesehatan karena sebelum melakukan donor darah terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan kesehatan, dan sebanyak 3 orang responden 4,6 tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 41 orang responden 63,1 menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa donor darah rutin dapat mengurangi resiko penyakit jantung, dan sebanyak 24
orang responden 36,9 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 64 orang responden 98,5 menyatakan setuju dengan pernyataan
bahwa wanita yang sedang haid, hamil dan menyusui tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah karena dapat membahayakan kesehatan, dan sebanyak 1 orang
responden 1,5 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 62 orang responden 95,4 menyatakan setuju dengan pernyataan
orang yang menderita malaria, hepatitis, HIVAIDS tidak diizinkan untuk menjadi pendonor darah karena dapat terjadi penularan penyakit dari pendonor kepada
resipien penerima darah, dan sebanyak 3 orang responden 4,6 tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sebanyak 39 orang responden 60,0 menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa pendonor darah sukarela yang rutin berhak untuk mendapatkan penghargaan,
dan sebanyak 26 orang responden 40,0 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 24 orang responden 36,9 menyatakan setuju dengan pernyataan
bahwa banyak orang yang tidak mau mendonorkan darah karena dapat membuat badan menjadi gemuk, dan sebanyak 31 orang responden 63,1 tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Sebanyak 62 orang responden 95,4 setuju dengan pernyataan bahwa perlu
untuk mengajak orang lain keluarga, teman untuk mendonorkan darah, dan sebanyak 3 orang 4,6 tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh yaitu sebanyak 65 orang 100, responden memiliki sikap kategori baik mengenai donor darah.
4.6. Gambaran Kelompok Referensi Responden