Tindakan Responden Dalam Hal Mengkonsumsi Makanan Setelah Mendonorkan Darah Tindakan Responden Dalam Menyampaikan Informasi Tentang Donor Darah

5.8.4. Tindakan Responden Dalam Hal Mengkonsumsi Makanan Setelah Mendonorkan Darah

Sebanyak 54 orang responden 83,10 menyatakan bahwa tidak ada makanan khusus yang biasanya mereka makan setelah mendonorkan darah dan 11 orang responden 11,90 menyatakan ada makanan yang biasanya dimakan setelah merndonorkan darah. Responden mengatakan bahwa tidak ada jenis makanan tertentu atau khusus yang biasanya dikonsumsi setelah mereka mendonorkan darah, mereka tetap mengkonsumsi makanan yang setelah mendonorkan darah, porsi makan dan menu makanan yang dimakan tetap sama seperti biasanya , tidak ada jenis makanan yang harus dikonsumsi lebih banyak dari porsi biasa bahkan vitamin penambah darah yang diberikan dari UTD-PMI juga tidak dikonsumsi. Jika ada responden yang mengkonsumsi makanan khusus yang dikonsumsi antara lain, memakan daging lebih banyak, vitamin penambah darah, bubur kacang hijau atau sayur bayam. Sementara sebagian lagi responden mengatakan bahwa biasanya setelah mendonorkan darah mereka memperbanyak makan daging, bubur kacang hijau, sayur bayam, dan vitaminpenambah darah. Sementara, menurut penelitian yang dilakukan Safwan 2005 tentang konsepsi budaya masyarakat Aceh tentang donor darah dalam upaya peningkatan stok darah pada UTD-PMI Kota Banda Aceh, menyatakan bahwa makanan yang sebaiknya dikonsumsi setelah mendonorkan darah adalah sebanyak 36 18 orang informan mengatakan gulai kambing, 28 14 orang informan mengatakan cukup minum obat penambah darah dan 20 10 orang informan mengatakan minum susu dan mengkonsumsi telur ayam kampong sebanyak 16 8 orang. Universitas Sumatera Utara

5.8.5. Tindakan Responden Dalam Menyampaikan Informasi Tentang Donor Darah

Sebagian besar responden 44 orang 67,7 menyatakan pernah memberikan informasi mengenai donor darah kepada keluarga teman. Sebanyak 47 orang responden 72,3 menyatakan pernah mengajak keluarga teman untuk ikut mendonorkan darah. Hal ini, dapat menimbulkan minat seseorang untuk mendonorkan darah, karena sebagian besar responden mendonorkan darah karena adanya informasi dan ajakan dari orang terdekat yang sudah pernah mendonorkan darah.

5.8.6. Kategori Tindakan Responden