Model IS-LM dirancang untuk menjelaskan perekonomian dalam jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap dan melihat bagaimana perubahan tingkat harga
mempengaruhi keseimbangan dalam model IS-LM. Model IS-LM juga menjelaskan perekonomian dalam jangka panjang ketika tingkat disesuaikan untuk menjamin bahwa
perekonomian berproduksi pada tingkat alamiah.
2.2.1. Model IS
Mankiw, 2006 Pendapatan nasional mengalami kenaikan atau penurunan menurut Teori Keynes tergantung kepada total permintaan agregat. Model permintaan agregat
dibentuk dari variabel-variabel C, I, G, X – M dengan bentuk perekonomian terbuka
sebagai berikut:
Y = AD = C + I + G + NX 2.1
dimana C = CY - T. Fungsi konsumsi dinyatakan dalam bentuk C = C Y-T, yang berarti C merupakan variabel endogen yang dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional
dan pajak yang dikeluarkan dispossible income. Semakin besar pendapatan yang diterima maka pengeluaran konsumsi akan semakin tinggi, sehingga hubungannya positif terhadap
pertumbuhan pendapatan nasional. Sedangkan pajak yang dibayarkan memiliki hubungan negative terhadap pengeluaran konsumsi. Jika pajak yang dibayarkan semakin tinggi maka
pengeluaran konsumsi akan semakin menurun dan akhirnya akan menurunkan pendapatan
nasional.
I = Ir,Y 2.2
Pengertian investasi dalam teori ekonomi makro lebih banyak kepada investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal pabrik dan peralatan, bangunan dan persediaan
Universitas Sumatera Utara
barang inventory. Investasi berarti pembelian dan berarti juga produksi dari capitalmodal barang–barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang
akan datang barang produksi. Agar tidak terjadi kerancuan dengan kenyataan sehari-hari, perhitungan investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang
dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunankonstruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Fungsi investasi dinyatakan dalam bentuk I = Ir,Y, yang berarti besar kecil investasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat bunga yang berlaku r dan juga
pendapatan nasional Y. Jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka investasi akan menurun dan sebaliknya, sehingga hubungannya dinyatakan bersifat negatif, sedangkan
terhadap pendapatan nasional, apabila pendapatan nasional mengalami kenaikan maka permintaan investasi juga akan meningkat dan sebaliknya, sehingga hubungannya
dinyatakan positif.
NX = NXe, r , Y 2.3
Selisih dari kegiatan ekspor terhadap impor menghasilkan net ekspor, yang berarti neraca perdagangan bersifat surplus. Bagi perekonomian negara yang terbuka adanya arus
Tingkat Bunga r
Investasi I
Gambar 2.1 Fungsi Investasi
Universitas Sumatera Utara
modal dan barang internasional, maka pengeluaran domestic tidak harus sama dengan output barang dan jasa yang dihasilkan. Karena jika terdapat selisih pendapatan atas
pengeluaran konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah akan menghasilkan net ekspor positif Y C + I + G , karena:
Y = C + I + G + NX Y – C – G = I + NX
Y – C – G = S S = I + NX
S – I = NX 2.4
dimana S = tabungan. Jika S – I positif dan S I, maka negara meminjamkan kelebihan dananya pada pihak asing, tetapi bila S – I negative dan S I negara memiliki kekurangan
dana dan untuk mendanai investasi dilakukan dengan meminjam dana dari luar negeri. Neraca perdagangan suatu negara dipengaruhi oleh nilai kurs e, tingkat bunga r
dan juga pendapatan nasional Y. Pengaruh nilai tukar mata uang diantara negara yang menjalin hubungan ekonomi luar negeri e adalah Jika harga barang dan jasa di luar negeri
lebih murah nilai kurs riil tinggi dibanding dalam negeri maka neraca perdagangan akan bersifat negatif, karena mendorong impor yang lebih besar, dan itu artinya pendapatan
nasional akan menurun dan mendorong terjadinya depresiasi nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara yang berhubungan. Sebaliknya bila nilai kurs riil rendah maka harga
barang di dalam negeri akan lebih murah dibanding luar negeri dan akan mendorong meningkatnya net ekspor dan berkurang impor, sehingga pendapatan nasional mengalami
Universitas Sumatera Utara
peningkatan. Sehingga dapat dikatakan hubungan antara nilai kurs riil terhadap neraca perdagangan bersifat negatif.
Arus barang dan modal internasional menggambarkan bahwa neraca perdagangan adalah sama dengan arus modal keluar netto, atau tabungan sama dengan investasi. Dalam
perekonomian terbuka, meminjam dan memberi pinjaman dipengaruhi tingkat bunga r. Apabila tingkat bunga dunia r di atas tingkat bunga domestik r, maka investasi keluar
netto akan naik sehingga tabungan domestik menurun dan akibatnya neraca perdagangan akan negatif defisit sehingga pendapatan nasional menurun.
Sehingga: Y = CY-T + Ir,Y + G + NX e, r , Y
2.5 Dari persamaan 2.5 ditunjukkan variabel yang mempengarhi Y yaitu, T, G, r dan e
sehingga model IS dinyatakan dengan fungsi sebagai berikut Y = YG, T , r, e
2.6 dimana Y = pendapatan nasional, C = pengeluaran konsumsi ,I = pengeluaran investasi, T
= penerimaan pajak, r = tingkat bunga, G = pengeluaran pemerintah, NX = X – M = net export, jika X M surplus neraca perdagangan, X = pengeluaran export dan M = import.
Apabila terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah ∆G maka permintaan output
pendapatan nasional mengalami peningkatan sebesar multiplier effect atas komponen pengeluaran pemerintah tersebut.
Peningkatan pajak berefek negatif terhadap perekonomian, karena menurunnya dispossible income akan mengurangi konsumsi, sehingga permintaan output mengalami
penurunan sebesar multiplier pajak atas penerimaan pajak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tinggi tingkat bunga ke dalam perekonomian berarti akan mengganggu investasi, sehingga investasi berefek negatif atas tingkat bunga. Jika investasi turun maka
output juga akan menurun atau berkurang. Perubahan nilai kurs terhadap pertumbuhan output terlihat besar pengaruhnya bagi
perekonomian yang bersifat terbuka. Apabila kurs mata uang negara tersebut cenderung menguat maka efek negatifnya terhadap kegiatan export, sehingga sangat mungkin terjadi
penurunan pada pendapatan nasional. Dan sebaliknya jika kurs melemah maka sangat dimungkinkan neraca perdagangan akan menigkat, sehingga terjadi pertumbuhan
pendapatan nasional karena didorong bertambahnya permintaan output dari pasar luar negeri.
2.2.2. Model LM