Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Arestis dan Sawyer 2002, melihat bagaimana tingkat bunga sebagai instrumen utama kebijakan moneter mempengaruhi sektor riil. Penelitian ini menggunakan metode VAR dan OLS dengan menggunakan data tahun 2001-2005, dengan studi kasus di Angeloni salah satu wilayah dalam zona Euro. Sektor riil disini diukur dengan GDP. permintaan aggregate, nilai tukar, dan investasi. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa tingkat bunga berpengaruh signifikan terhadap sekto riil. Kenaikan 1 tingkat bunga akan menurunkan 0,2-0,35 GDP dan menurunkan 0,2-0,4 tingkat inflasi. Nasir,Muhammad,dkk 2010, meneliti tentang koordinasi antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter di Pakistan. Penelitian ini menggunakan metode VAR, dengan variabel Pajak, Pengeluaran pemerintah, tingkat bunga. Inflasi dan jumlah uang beredar dari thn 1975-2006 31 thn. Lemahnya koordinasi dalam kebijakan fiskal dan moneter menimbulkan “shock” gangguan pada kebijakan lainnya dalam jangka panjang, berupa tingginya pengangguran akibat rendahnya permintaan output, dan tingginya angka inflasi akibat respon kebijakan moneter pada fiskal.

2.7. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Penerimaan pajak, konsumsi pemerintah dan kurs secara langsung mempengaruhi PDB, sebaliknya indeks harga konsumen dan jumlah uang beredar dalam arti sempit secara langsung mempengaruhi suku bunga pasar uang. Sedangkan suku bunga pasar uang dan PDB saling mempengaruhi. Kerangka pemikiran ini ditunjukkan pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Penerimaan Pajak-Konsumsi Pemerintah KursNilai Tukar Jumlah Uang Beredar Dalam Arti Sempit M1 PDB Suku Bunga Pasar Uang Indeks Harga Konsumen IHK Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan dari beberapa kajian empiris yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Selisih antara penerimaan pajak dengan konsumsi pemerintah berpengaruh positif terhadap PDB. 2. Kurs atau nilai tukar berpengaruh positif terhadap PDB. 3. Indeks harga konsumen berpengaruh positif terhadap suku bunga pasar uang. 4. Jumlah uang beredar dalam arti sempit berpengaruh negatif terhadap suku bunga pasar uang. 5. Suku bunga pasar uang berpengaruh negatif terhadap PDB, sebaliknya PDB berpengaruh positif terhadap suku bunga pasar uang. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana interaksi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terhadap PDB Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat hubungan sebab akibat kausalitas antara variabel-variabel kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terhadap PDB Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dari tahun 1980-2009.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder data time series. Data yang digunakan diperoleh dari badan-badan terkait antara lain: Bank Indonesia BI, Institute Finance Study IFS, Biro Pusat Statistik BPS, Departemen Keuangan DEPKEU, jurnal-jurnal dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan sumber-sumber bacaan lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: penerimaan pajak TAX, konsumsi pemerintah GOV, jumlah uang beredar dalam arti sempit M1, suku bunga pasar uang SBPU, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar EXR, dan Produk Domestik Brutto riil. Variabel TAX, GOV merupakan variabel yang menjadi instrument kebijakan fiskal perekonomian untuk menghasilkan output nasional PDB. Variabel konsumsi pemerintah mencerminkan tumbuhnya permintaan pemerintah sehingga mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan mendorong peningkatan PDB Indonesia. 29 Universitas Sumatera Utara