5.2. Identifikasi Stakeholder Kunci
Dari hasil interview dengan karyawan pimpinan yang ada di PKS Aek Nabara Selatan, maka dapat diketahui bahwa ada lima stakeholder kunci. Adapun
stakeholder tersebut adalah: 1.
Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Investor PKS Aek Nabara Selatan adalah salah satu badan usaha milik negara
BUMN yang berada dalam ruang lingkup manajemen PT. Perkebunan Nusantara III. PKS Aek Nabara Selatan bergerak pada bidang pengolahan hasil
perkebunan. Kedudukan PKS Aek Nabara Selatan tidak memiliki hubungan langsung dengan investor, oleh karena itu kedudukan stakeholder ini digantikan
oleh Direksi PT. Perkebunan Nusantara III karena memiliki peranan yang sama dengan investor yaitu penyedia dana untuk proses operasional perusahaan. Jadi,
kepemilikan modal PKS Aek Nabara Selatan merupakan hak milik pihak Direksi PT. Perkebunan Nusantara III.
2. Pelanggan Customers
Pelanggan pada PKS Aek Nabara Selatan adalah perusahaan dalam negeri yang bergerak industri pengolahan CPO menjadi produk jadi seperti
oleochemical, sabun, minyak makan, margarin, dan lain-lain. Sedangkan untuk ekspor yang menjadi pelanggan PKS Aek Nabara Selatan adalah India dan
Negara-negara Uni Eropa.
Universitas Sumatera Utara
3. Karyawan Employees
PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan memiliki tenaga kerja sebanyak 227 orang, yang terdiri dari : 8 orang karyawan pimpinan, 21
orang karyawan administrasi, 104 karyawan produksi, 64 karyawan teknik, 17 karyawan laboratorium dan 13 karyawan keamanan.
4. Pemasok Supplier
Pemasok yang terdapat pada PKS Aek Nabara Selatan dibedakan menjadi dua yaitu pemasok bahan baku dan pemasok peralatan teknik. Pemasok bahan
baku tandan buah segar TBS adalah kebun seinduk yang berada pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dan pihak III berupa KUD atau kebun
plasma masyarakat. Pemasok peralatan teknik adalah perusahaan rekanan pabrik yang menyediakan peralatan teknik pada saat mesin pabrik mengalami kerusakan.
5. Masyarakat Communities
Masyarakat merupakan pihak yang turut serta menciptakan kebijakan yang bersifat norma-norma baik tertulis ataupun yang tidak tertulis. Hal ini biasanya
menyangkut tentang masalah lingkungan dan sosial.
5.3. Identifikasi 5 Faset Performance Prims
Kategori