Pembobotan Antar Faset Performance Prims

5.7.2. Pembobotan Antar Faset Performance Prims

Pada pembobotan antar faset performance prims dilakukan dengan cara yang sama seperti pembobotan antar stakeholder. Adapun langkah-langkahnya adalah menjumlahkan semua nilai-nilai di setiap kolom matriks banding berpasangan. Tabel 5.41. Penjumlahan Kolom Matriks Banding Berpasangan Antar Faset Performance Prims Faset performance prims Satisfaction Contribution Strategy Processes Capabilities Satisfaction 1 1,4029 0,8439 0,7128 0,9391 Contribution 0,7128 1 1,2347 1,0319 1,3161 Strategy 1,1850 0,8099 1 0,8717 0,9894 Processes 1,4029 0,9691 1,1472 1 2,3547 Capabilities 1,0648 0,7598 1,0107 0,4247 1 Total 5,3656 4,9417 5,2364 4,0411 6,5993 Sumber : Hasil Perhitungan Dari hasil penjumlahan matriks banding berpasangan di atas, selanjutnya dihitung matriks normalisasi dengan cara membagi masing-masing angka di setiap kolom dengan jumlah kolom masing-masing dan dilanjutkan dengan menghitung nilai rata-rata di masing-masing baris. Tabel 5.42. Matriks Normalisasi dan Rata – rata Baris untuk Faset Performance Prims Faset performance prims Satisfaction Contribution Strategy Processes Capabilities Rata- rata Satisfaction 0,1864 0,2839 0,1612 0,1764 0,1423 0,1900 Contribution 0,1329 0,2024 0,2358 0,2554 0,1994 0,2052 Strategy 0,2209 0,1639 0,1910 0,2157 0,1499 0,1883 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.42. Matriks Normalisasi dan Rata – rata Baris untuk Faset Performance Prims Lanjutan Faset performance prims Satisfaction Contribution Strategy Processes Capabilities Rata- rata Processes 0,2615 0,1961 0,2191 0,2475 0,3568 0,2562 Capabilities 0,1985 0,1538 0,1930 0,1051 0,1515 0,1604 Jumlah 1 Sumber : Hasil Perhitungan Rata-rata baris ini memberikan tingkat preferensi dari kelima faset performance prims. Ternyata, Procesess merupakan faset performance prims yang dianggap paling penting pada PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan. Kemudian dihitung konsistensi rasio, di mana perhitungan konsistensinya adalah sebagai berikut :                 =                 ×                 8177 , 3152 , 1 9616 , 0485 , 1 9699 , 1604 , 2562 , 1883 , 2052 , 1900 , 1 4247 , 0107 , 1 7598 , 0648 , 1 3547 . 2 1 1472 , 1 9691 , 4029 , 1 9894 . 8717 , 1 8099 , 1850 , 1 3061 . 1 0319 , 1 2347 , 1 1 7128 , 9391 . 7128 , 8439 , 4029 , 1 1 Setelah diperoleh perhitungan konsistensi di atas, dilakukan perhitungan Consistency Vector sebagai berikut :                 =                 0987 , 5 1338 , 5 1075 , 5 1106 , 5 1043 , 5 1604 , 8177 , 2562 , 3152 , 1 1883 , 9616 , 2052 , 0485 , 1 1900 , 9699 , Maka rata-rata kelima entri dalam kolom terakhir, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1110 , 5 5 0987 , 5 1338 , 5 1075 , 5 1106 , 5 1043 , 5 = + + + + = maks Z n adalah jumlah orde matriks, pada kasus ini adalah matriks berorde 5, maka Consistency Index-nya adalah : 0277 , 1 5 5 1110 , 5 = − − = CI Langkah selanjutnya adalah menghitung Consistensi Rasio CR, dimana Random Index RI dengan n = 5 adalah 1,12 diperoleh dari tabel random indeks, maka nilai CR adalah : 0248 , 12 , 1 0277 , = = = RI CI CR Ini menunjukan bahwa konsistensi baik, karena nilai CR 1 , ≤ . Maka dapat disimpulkan bahwa responden pada kuisioner ini konsisten terhadap jawabannya.

5.7.3. Pembobotan Antar Key Performance Indicator KPI