Bahan yang digunakan Uraian Proses Produksi

Tabel 2.4. Standar Mutu Inti Sawit Penjualan Parameter Produksi Penjualan Asam Lemak Bebas Max 1,00 Max 1,00 Kadar Air Max 7,00 Max 7,00 Kadar Kotoran Max 6,00 Max 6,00 Inti Pecah Max 15,0 Max 15,0 Kadar Minyak Min 49,0 Min 49,0 Inti Berubah Warna Max 40,0 Max 40,0 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan

2.3.3. Bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada PKS Aek Nabara Selatan dikelompokkan berdasarkan proses produksinya sebagai berikut: 1. Bahan Baku Bahan baku untuk menghasilkan CPO dan Kernel pada PKS Aek Nabara Selatan adalah tandan buah segar TBS. Sumber Bahan Baku PKS Aek Nabara Selatan meliputi: a. Kebun Seinduk PT. Perkebunan Nusantara III Persero, yaitu: 1. Kebun Aek Nabara Selatan KANAS 2. Kebun Aek Nabara Utara KANAU 3. Kebun Membang Muda KMMDA 4. Kebun Rantau Parapat KRPPT 5. Kebun Merbau Selatan KMSTN 6. Kebun Labuhan Haji KLAJI 7. Kebun Bandar Selamat KBDSL Universitas Sumatera Utara b. Pihak III yang terdiri dari: 1. Kebun Plasma 2. Pihak III Non Plasma 3. KUD 2. Bahan Penolong Adapun bahan penolong yang digunakan pada PKS Aek Nabara Selatan adalah air delusi yang berguna untuk mengurangi kekentalan minyak untuk mempermudah proses selanjutnya. 3. Bahan Tambahan Karena pada PKS Aek Nabara Selatan hanya menghasilkan produk setengah jadi, maka tidak ada bahan tambahan yang digunakan.

2.3.4. Uraian Proses Produksi

Ada beberapa tahapan uraian produksi pada PKS Aek Nabara Selatan, Adapun tahapan uraian proses produksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Stasiun Penerimaan Buah a. Jembatan Timbang Penimbangan bertujuan untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga memerlukan data berat, asal kebun, bagian, blok. b. Sortasi TBS Sortasi dilakukan untuk menjamin bahan baku TBS yang diterima di pabrik sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Peralatan dan bahan yang digunakan Universitas Sumatera Utara untuk melakukan sortasi adalah gancu, skop, blong, timbangan, buku sortasi dan Surat Pengantar Buah PB.25 c. Loading Ramp Buah yang telah selesai ditimbang, dibawa ke loading ramp dan dituang ke tiap-tiap bays dari loading ramp, kemudian diisikan ke dalam lori-lori yang berkapasitas ± 2,5 ton. d. Lori TBS dan Sistem Transfer Lori merupakan tempat untuk merebus TBS. Sistem transfer Lori digunakan untuk memfasilitasi gerakan lori mulai di daerah loading ramp sampai ke stasiun rebusan. Peralatan yang digunakan adalah transfer carriage 2 buah, capstand, wessel dan Jhondree. 2. Stasiun Perebusan Sterilizer Rebusan adalah bejana uap bertekanan yang digunakan untuk merebus TBS dengan uap air, karena buah tidak terendam air tetapi dikukus steamed. Steam yang digunakan adalah uap basah dengan tekanan 2,8 – 3,0 kgcm 2 dan pada suhu 140 C yang berasal dari Back Pressure Vessel. 3. Stasiun Penebahan Threser a. Hoisting Crane Fungsi hoisting crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder. Universitas Sumatera Utara b. Bunch Feeder Penumpukan buah yang terlalu besar pada bunch feeder mengakibatkan lossis pada tandan kosong meningkat dan kesulitan pengontrolan pengumpanan buah ke thresser. c. Thresser Thresser berfungsi untuk memisahkan berondolan dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membanting serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor. d. Empty Bunch Conveyor dan Empty Bunch Hopper Janjangan kosong akan terdorong keluar dari threser dan masuk ke horizontal empty bunch conveyor, kemudian inclined empty bunch conveyor untuk selanjutnya dibawa ke bunch hopper sebelum dibawa ke lapangan. e. Fruit Conveyor dan Fruit Elevator Berondolan yang telah lepas dari janjangannya keluar dari thresser melalui kisi-kisi, kemudian masuk ke bottom fruit conveyor. Dari bottom fruit conveyor masuk ke fruit elevator, jatuh ke top fruit conveyor dan selanjutnya ke distributor fruit conveyor untuk dibagikan ke digester. f. Digester Digester adalah ketel tegak yang mempunyai dinding rangkap, poros pemutar yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk. Dalam ketel adukan buah sawit direncah dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar pada poros sehingga daging buah pecah dan terlepas dari biji. Universitas Sumatera Utara 4. Stasiun Pengempaan Press Press berfungsi untuk mengeluarkan minyak dari daging buah dengan cara diperas. Tekanan cone yang rendah mengakibatkan lossis minyak pada fiber tinggi, tetapi persentase biji pecah kecil dan ampas yang dihasilkan basah sehingga sulit untuk mencapai tekanan boiler yang diinginkan. 5. Stasiun Klarifikasi Proses Pemurnian Minyak a. Sand Trap Sand trap berfungsi untuk menangkap pasir. b. Vibro Separator Vibro separator berfungsi untuk menyaring crude oil dari serabut-serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. c. Crude Oil Tank Crude oil tank merupakan tangki penampung minyak kasar untuk selanjutnya dikirim ke vertical clarifier tank. d. Vertical Clarifier Tank VCT Vertical clarifier tank berfungsi untuk memisahkan minyak, air, dan NOS secara gravitasi atau berdasarkan perbedaan berat jenis. e. Oil Tank Oil tank adalah untuk pengendapan kotoran dan sebagai bak penampungan sebelum minyak masuk ke oil purifier. Universitas Sumatera Utara f. Oil Purifier Oil purifier berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran dan air dalam minyak dengan menggunakan prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis dan gaya-gaya sentrifugal. g. Vacuum Dryer Vacuum dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. h. Storage Tank dan Dispath Tank Storage tank berfungsi untuk menyimpan sementara minyak produksi yang dihasilkan sebelum dikirim ke pihaktempat lain, sedangkan dispath tank berfungsi untuk memblending minyak produksi untuk mencapai mutu produksi yang diinginkan. 6. Stasiun Klarifikasi Proses Pengambilan Minyak dari Sludge Hasil VCT a. Vibro Separator Kotoran sludge dari vertical clarifier tank disaring terlebih dahulu di dalam vibro separator sebelum sludge masuk ke dalam sludge tank. b. Sludge Tank Sludge tank berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sludge sebelum diolah lagi untuk mendapatkan minyak. c. Sand Cyclone pre-cleaner Sand cyclone berfungsi untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya, yaitu pada sludge separator. Universitas Sumatera Utara d. Buffer Tank Buffer tank berfungsi untuk suplai feeding untuk sludge separator dengan memanfaatkan gaya gravitasi, Oleh karena itu posisi buffer tank berada di atas sludge separator sekaligus tempat untuk mempertahankan temperatur sludge. e. Brush Strainer Brush strainer berfungsi untuk mengurangi NOS yang terdapat pada sludge sehingga tidak mengganggu kerja sludge separator. f. Sludge Separator Sludge separator berfungsi untuk mengutip minyak yang masih terkadung dalam sludge dengan cara sentrifugal, dimana air dan NOS dengan berat jenis yang lebih besar akan terlempar keluar dan minyak dengan berat jenis yang lebih kecil akan masuk ke bagian dalam. g. Fat Sludge Tank Fat sludge tank berfungsi sebagai tempat penampungan sementara dari spui vertical clarifier tank, oil tank dan sludge tank, outlet sludge separator line 1 serta minyak dari fat fit. h. Fat-fit Hasil buangan dari sludge separator, air pencucian, serta blow down dari unit klarifikasi masih mengandung minyak, sehingga seluruhnya ditampung di parit dan dialirkan ke fat fit. Di dalam bak fat fit, cairan tersebut dipanaskan dan akibat perbedaan berat jenis maka terjadi pengendapan. Minyak yang berat jenisnya lebih rendah akan berada pada permukaan bagian atas, sedangkan air dan lumpur akan berada pada bagian bawah. Universitas Sumatera Utara 7. Stasiun Kernel a. Cake Breaker Conveyor Cake breaker conveyor berfungsi untuk menghantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper, memecahkan gumpalan cake dari stasiun press ke depericarper. b. Depericarper Depericarper adalah suatu tromol tegak dan panjang yang di ujungnya terdapat blower pengisap serta fibre cyclone yang berfungsi untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. c. Nut Polishing Drum Nut polishing drum berfungsi untuk membersihkan biji dari serabut- serabut yang masih melekat, membawa nut dari depericarper ke nut transport, memisahkan nut dari sampah. d. Nut Transport Nut transport berfungsi untuk menghantarkan nut dari nut polishing drum ke nut silo. e. Nut Silo Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada ripple mill. f. Ripple Mill Ripple mill berfungsi untuk memecah nut, memisahkan cangkang dan inti. dan kecepatan putaran ripple mill, Outlet dari ripple mill selanjutnya dibawa oleh cracked mixture conveyor ke LTDS Light Tenera Dust Separation. Universitas Sumatera Utara g. LTDS Light Tenera Dust Separation LTDS berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti serta membawa cangkang untuk bahan bakar boiler. h. Kernel Grading Drum Kernel grading drum berfungsi untuk menyaring nut utuh dan pecah yang berukuran besar yang dapat terikut ke produksi untuk diolah ulang. i. Hydrocyclone Hydrocyclone berfungsi untuk memisahkan inti dengan cangkang yang keluar dari LTDS. j. Kernel Silo Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi. k. Kernel Storage Kernel storage berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual.

2.3.5. Mesin dan Peralatan