Sifat-Sifat Karakter Pembentuk Citra Kawasan

BAB V KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA

SEBAGAI PEMBENTUK CITRA KAWASAN ISTANA MAIMOON DAN MESJID RAYA

5.1 Sifat-Sifat Karakter Pembentuk Citra Kawasan

Berdasarkan kajian dalam Images of the City, Kevin Lynch 1960:8 menemukan image lingkungan yang dapat dikelompokkan dalam tiga komponen, yaitu identity identitas, structure struktur, dan meaning makna. Identitas berhubungan dengan obyekelemen dalam suatu kawasan yang berkarakter dan khas sebagai jatidiri yang dapat membedakan dengan kawasan lainnya identifikasi obyek- obyek, perbedaan antara obyek, perihal yang dapat diketahui; struktur yaitu mencakup pola hubungan antara obyekelemen dengan obyekelemen lain dalam ruang kawasan yang dapat dipahami dan dikenali oleh pengamat, struktur berkaitan dengan fungsi kawasan tempat obyekelemen tersebut berada hubungan obyek- obyek, hubungan subyek-obyek, pola yang dapat dilihat; sedangkan makna merupakan pemahaman arti oleh pengamat terhadap dua komponen identitas dan struktur. Dalam kenyataan ketiganya dipakai bersamaan tetapi dalam kebutuhan analisa digunakan secara terpisah. Dalam penelitian Lynch, struktur dari lingkungan merupakan variabel tersendiri dan image-image kota bergantung dari variabel tersebut. Tujuan dari Universitas Sumatera Utara penelitiannya adalah untuk mengetahui apa yang membuat kota dapat berkesan dan mudah diingat. Ia menjelaskan: “Imagibilitas adalah ....kualitas dari objek-objek fisik dimana hal tersebut memberikan peningkatan kemungkinan suatu tanda yang kuat dalam kebiasaan pengamat. Apakah itu bentuk, warna, atau pengaturannya dalam kemudahan menciptakan identitas yang jelas, struktur yang kuat, berdaya guna dalam berfikir image lingkungan. Hal ini juga dapat disebut legibilitas”. Inti penelitian Lynch terfokus kepada mengidentifikasi elemen-elemen struktur fisik yang membuat kotakawasan dapat memberikan kesan melalui image atau citra yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Dia menyimpulkan bahwa terdapat lima kategori elemen yang digunakan orang untuk menyusun kesadaran atas citra kawasan. Elemen-elemen tersebut adalah: paths, edges, districts, nodes, dan landmarks, dengan definisi sebagai berikut: Lynch, 1960: 48 Paths jalur, merupakan jalur-jalur dimana pengamat biasa, kadang-kadang, atau dapat bergerak. Path dapat berupa jalan, jalur pejalan kaki, jalur transit, kanal, rel kereta api. Bagi kebanyakan orang hal ini merupakan elemen yang lebih berpengaruh dalam image mereka. Orang mengamati kota ketika bergerak melintasinya dan sepanjang jalur ini elemen-elemen lingkungan lainnya terbentuk secara berhubungan dan mengarahkan. Edges tepian, merupakan elemen linier yang tidak digunakan atau tidak dianggap sebagai jalur paths oleh pengamat. Edges adalah pembatas antara dua fase, Universitas Sumatera Utara pemisah linier dalam berkesinambungan, seperti: pantai, pagar pemisah, batas pembangunan, dinding. Edges dapat berupa pemisahpenghalang, sulit untuk ditembus, ketika satu daerah terpisah dari yang lainnya; atau edges dapat berbentuk garis pertemuan, garis pertemuan disepanjang dua daerah yang saling bertemu. Beberapa elemen edge, walaupun terkadang tidak sedominan dari path, merupakan bagian yang penting bagi sebagian orang, khususnya dalam peranan menyamaratakan daerah, seperti membatasi sebuah kota dengan sungai atau tembok. Districts kawasan, merupakan kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan district memiliki ciri khas yang mirip bentuk, pola, dan wujudnya dan khas pula dalam batasnya, dimana orang merasa harus mengakhiri atau memulainya. District memiliki identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan posisinya jelas introverekstrover atau berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain. Nodes simpul, merupakan titik, kawasan strategis dalam sebuah kota dimana pengamat dapat memasukinya. Nodes dapat berupa persimpang jalan, tempat dimana kendaraan berhenti, persimpangan atau pertemuan dari jalur path. Bagian dari satu struktur atau lainnya. Dapat juga berupa konsentrasi sederhana berupa kumpulan karakter fisik seperti keramaian aktivitas aktif di persimpangan jalan atau sebuah lapangan tertutup. Beberapa dari konsentrasi node terfokus dan lambang dari sebuah district. Hal ini disebut core inti. Konsep dari node berhubungan dengan konsep path, dimana persimpangan jalan menyerupai pertemuan dari jalur path. Hal ini Universitas Sumatera Utara berhubungan sama dengan konsep district, dimana core menyerupai intensif ruang dari district, pemusatan inti. Node mempunyai identitas yang lebih baik tempatnya memiliki bentuk yang jelas karena lebih mudah diingat, serta tampilan berbeda dari lingkungannya fungsi, bentuk. Landmarks adalah bentuk lain dari titik rujukan, tetapi dalam kasus ini pengamat tidak masuk kedalamnya, namun berada diluarnya eksternal. Landmark dapat dengan mudah dijelaskan dengan obyek fisik seperti bangunan, tanda penunjuk, toko, atau gunung. Landmark merupakan elemen tunggal dari suatu lingkungan dan menjadi rujukan radial. Terkadang berguna sebagai simbol, seperti menara tinggi, gedung pertemuan megah, bukit besar. Landmark bersifat lokal dan mungkin hanya ada ditempat tersebut. Landmark dapat berupa sekumpulan papan penunjuk, pertokoan, pepohonan, dan detail kota lainnya yang akan diingat oleh setiap pengamat. Landmark terkadang digunakan sebagai kunci dari identitas dan bahkan dari struktur, dan menjadi semakin tertumpu sebagai pengalaman yang akrab. Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam kota dan membantu orang untuk mengenali suatu daerah. Landmark mempunyai identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungannya, dan ada sekuens dari beberapa landmark merasa nyaman dalam orientasi, serta ada perbedaan skala masing-masing. Dari uraian diatas, maka dapat diperoleh gambarandeskripsi mengenai sifat- sifat pembentuk dari masing-masing elemen citra kawasan tersebut melalui Tabel 5.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Sifat-Sifat Pembentuk Elemen Citra Kawasan No Elemen Citra Kawasan Sifat-Sifat Pembentuk 1 PATH Jalur Pergerakan Penghubung Berkesinambungan Mengarahkan 2 EDGE Pembatas Linier Pemisah Wilayah pertemuan Berkesinambungan 3 DISTRICT Kawasan Batasnya jelas Ciri khas sama homogen Memiliki identitas 4 NODE Orientasi Pemusatan Radial Penutup kawasan Persimpangan simpul 5 LANDMARK Tunggal berdiri sendiri Identitas kawasan Orientasi Kawasan Unik Skala kontras Bentuk jelas Sumber: Kevin Lynch 1960, The Image of The City Universitas Sumatera Utara

5.2 Analisa Land Use Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan