Analisa Land Use Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan

5.2 Analisa Land Use Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan

Tata Guna Lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah peruntukan lahan sebuah kota dimana ruang-ruang tiga dimensi bangunan akan dibangun di tempat-tempat sesuai fungsi bangunan tersebut. Kebijaksanaan tata guna lahan juga membentuk antara sirkulasiparkir dengan kepadatan aktivitaspenggunaan individual. Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon yang merupakan bagian dari kawasan Kecamatan Medan Maimun, berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Maimoon memiliki kebijakan dalam mengoptimalkan lahan yang ada dengan berdasarkan pada konsep secara umum melakukan penataan kawasan yang lebih berorientasi pada tindakan untuk melestarikan dan melindungi kawasan lindung yang ditetapkan dari alih fungsi, mengembangkan kawasan yang potensial sebagai jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk garis sempadan sungai dan jalur rel kereta api serta mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan mengendalikan alih fungsi lahan dalam rangka mengembalikan fungsi RTH yang telah beralih fungsi. Di dalam pemanfaatan tata guna lahan juga dilakukan pengaturan dalam penataan ruang kota, termasuk di dalamnya aspek pencapaian, parkir, sistem tranportasi yang ada, dan kebutuhan untuk penggunaan lahan secara individual. Beragam fungsi bangunan di Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon harus disikapi untuk penataan kawasan yang tepat agar lahan yang ada dapat ditata maksimal. Untuk lebih jelas perhatikan Gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1 Land Use di Kawasan Penelitian Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2013 Universitas Sumatera Utara Agar dapat lebih jelas Land Use Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan di Kawasan Penelitian perhatikan Gambar 5.2 dibawah ini. Gambar 5.2 Land Use Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan di Kawasan Penelitian Sumber: Hasil Analisa, 2014 Hasil wawancara terhadap responden yang dilakukan menunjukkan bahwa Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon merupakan fungsi peruntukan yang baik penataannya, diantaranya 14 menetapkan peruntukan kawasan pertokoan cukup baik, 30 menetapkan peruntukan kawasan ibadah cukup baik, 26 menetapkan peruntukan kawasan wisata cukup baik, 20 menetapkan peruntukan perhotelan cukup baik dan 10 menetapkan peruntukan pendidikan sebagai cukup baik tatanannya. Untuk lebih jelas lagi perhatikan Gambar 5.3 dan Gambar 5.4 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. Persentase Peruntukan Kawasan Sumber: Hasil Analisa, 2014 Gambar 5.4. Analisis Spatial Potensi Peruntukan Yang Baik Sumber: Hasil Analisa, 2014 26 10 30 14 20 Universitas Sumatera Utara

5.3 Analisa Bentuk dan Masa Bangunan Sebagai Potensi Pembentuk Citra Kawasan