Perencanaan Tindakan Prosedur Tindakan Siklus II

80 pada hasil analisis itu peneliti melakukan refleksi. Hasil refleksi yang didapat akan digunakan sebagai masukan dalam menetapkan langkah berikutnya pada siklus II. Adapun target nilai ketuntasan belajar pada siklus I yang diterapkan adalah mengacu pada KKM bahasa Indonesia SMP 4 Kudus yaitu 75. Apabila siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 75, peneliti melakukan perbaikan pada siklus II.

3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II

Pada siklus II, langkah-langkah yang dilakukan hampir sama seperti siklus I. Siklus II hanya menyempurnakan atau memperbaiki kekurangan pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada pembelajaran menulis paragraf argumentasi melalui media teks wawancara tokoh dan model think – talk – write pada siklus I, peneliti menyusun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada siklus II. Siklus II ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut.

3.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Perencanaan yang dilakukan pada siklus II meliputi: 1 membuat perbaikan rencana pembelajaran menulis paragraf argumentasi melalui model think – talk – write dengan media teks wawancara tokoh, 2 menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar catatan harian guru, lembar catatan harian siswa, dan pedoman wawancara yang lebih sistematis untuk memperoleh data kualitatif 81 pada siklus II, dan 3 menyusun rencana pembelajaran menulis menulis paragraf argumentasi melalui model think – talk- write dengan media teks wawancara tokoh.

3.1.2.2 Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan perbaikan yang berpedoman pada refleksi siklus I. Materi pembelajaran masih sama dengan siklus I, yaitu menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran think-talk-write berbantuan teks wawancara tokoh. Tindakan yang dilakukan juga melalui tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pertemuan pertama, pada tahap pendahuluan, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai kesulitan menulis paragraf argumentasi. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran pada hari itu. Kegiatan inti meliputi tiga tahap, yaitu: 1 think , siswa menganalisis contoh teks wawancara tokoh dan paragraf argumentasi yang diberikan oleh guru, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang menulis dan menyunting paragraf argumentasi, siswa menukar pekerjaan mereka pada siklus I dengan satu kelompoknya, siswa menganalisis isi teks wawancara tokoh dan hasil pekerjaan teman ; 2 talk, pada tahap ini siswa diberi arahan oleh guru tentang pelaksanaan diskusi, siswa membentuk kelompok terdiri atas 4-5 anak. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompoknya, siswa yang mengalami kesulitan dibimbing oleh 82 guru; 3 write, siswa menyunting hasil pekerjaan teman pada siklus I baik segi isi maupun bahasa, siswa mengembalikan hasil pekerjaan teman kepada pemiliknya, siswa memperbaiki hasil pekerjaan mereka berdasarkan suntingan teman. Pada tahap penutup atau akhir pembelajaran ini yakni dengan melakukan refleksi bersama siswa dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru menanyakan kesulitan-kesulitan yang masih dialami oleh siswa tentang materi menulis paragraf argumentasi. Pertemuan kedua, pada bagian pendahuluan guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi pertemuan pertama. Guru menyampaikan, yaitu tentang menukis paragraf argumentasi dengan model think-talk-write melalui media teks wawancara tokoh. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran hari itu. Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan yaitu, 1 think, siswa diberi teks wawancara tokoh yang berbeda dengan pertemuan sebelumnya, siswa menganalisis isi teks wawancara tokoh tersebut, siswa mencatat informasi yang mereka temukan; 2 talk, siswa diberi arahan pelaksanaan diskusi, siswa membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa, siswa berdiskusi mengenai isi teks wawancara tokoh yang telah mereka temukan; 3 write, siswa menuliskerangka paragraf atau pokok-pokok informasi secara runtut, siswa menulis paragraf argumentasi secara individu. Kegiatan penutup, pada tahapan ini guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi hasil pembelajaran hari itu. Guru memberikan simpulan secara singkat. 83 Di akhir pertemuan pada setiap siklus guru mengadakan tes, siswa juga diminta menulis catatan harian berupa kesan dan pesan siswa terhadap kegiatan pembelajaran begitupun juga guru. Catatan harian siswa digunakan peneliti untuk memperoleh data nontes terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi melalui media teks wawancara tokoh dan model think – talk – write.

3.1.2.3 Observasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) MELALUI MEDIA FOTO BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS X 3 SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

2 10 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

KEEFEKTIFAN MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

13 111 41

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209