Pengertian Menulis Keterampilan Menulis

17 ketersediaan media pembelajaran. Maka memanfaatkan media teks wawancara tokoh diyakini mampu meningkatkan kualitas menulis paragraf argumentasi.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis dalam penelitian ini akan membahas tentang keterampilan menulis paragraf argumentasi, model pembelajaran think-talk-write dan media teks wawancara tokoh. Ulasan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.

2.2.1 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penyajiannya logis, sesuai dengan urutan peristiwa atau kejadian dan situasi keadaan yang diamati. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keterampilan menulis, menulis paragraf argumentasi, model think-talk-write, media teks wawancara tokoh. Ulasan dari teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Menurut Tarigan 1983:21, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk membuat tulisan, diperlukan suatu pemahaman tentang bahasa dan lambang grafik terlebih dahulu. Dalam memahami lambang grafik tersebut perlu adanya latihan dan praktik secara banyak dan teratur. 18 Suriamiharja, dkk. 1997: 2 menyatakan bahwa menulis adalah salah satu cara memangkas bagian permukaan segala sesuatu untuk menjelajahi atau memahami banyak hal, suatu cara memahami dan menemukan arti hidup serta suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Wiyanto 2004:1-2 menyatakan bahwa menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda- tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang diubah itu bunyi bahasa, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia mulut dan perangkat kelengkapannya: bibir, lidah, gigi, dan langit-langit. Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu yang lain. Yang diwakili dapat berupa benda, perbuatan, sifat, dan lain-lain. Kedua, menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Arief 2005:15 menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan kedalam bahasa tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa 19 keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Doyin dan Wagiran 2009:2 berpendapat bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapat secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Mengetahui pentingnya keterampilan menulis, maka hal ini perlu diajarkan kepada siswa dengan memberikan latihan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh orang lain, tidak secara tatap muka, tetapi dalam bentuk bahasa tulis yang memerlukan banyak latihan dan praktik secara teratur agar tulisan yang dihasilkan baik dan benar.

2.2.1.2 Tujuan Menulis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) MELALUI MEDIA FOTO BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS X 3 SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

2 10 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

KEEFEKTIFAN MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

13 111 41

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209