Pemimpin harus bisa memberikan inspirasi kepada bawahannya. 7.
Laku hambeging candra Pemimpin harus memberi penerangan yang menyejukkan.
8. Laku hambeging kartika
Pemimpin harus memiliki sifat percaya diri meski dalam dirinya ada kekurangan.
Tidak dapat dipungkiri, Seiring dengan terjadinya proses pertumbuhan ekonomi pada suatu Negara, maka akan terjadi pula berbagai perubahan dalam
struktur masyarakat pada Negara itu. Kata structural menyiratkan bahwa proses yang terjadi adalah proses perubahan wujud, yang dalam kasus ini
merupakan perubahan dari keadaan traditional ke sektor modern, dari keadaan terbelakang menjadi maju Bayhaqi, 2006.
Salah satu penyebab kurang berhasilnya reformasi administrasi untuk mendukung penyelenggaraan tata pemerintahan amanah karena Pemerintah
tidak menaruh perhatian yang serius terhadap perubahan budaya organisasi Sofian Efendi, 2005. Budaya organisasi tidak boleh mandeg, kaku. Budaya
organisasi selalu berjalan seiring perubahan jaman dan bertambahnya tuntutan masyarakat. Budaya organisasi perlu keluesan agar selalu terbuka terhadap
perubahan jaman.
D. Tata Pamong Yang Baik Good Governance
The shorter Oxford English Dictionary on Historical Principles, 1984 menyatakan bahwa govern: berarti to attend to , to work or manage hingga to
control the working of, to regulate h. 874. Kamus yang sama mengatakan bahwa kata sifat dari govern adalah governance yang diartikan sebagai the
action of manner of governing atau tindakan melak-sanakan tata cara pengendalian. Disamping itu, ada juga arti lain sesuai perkembangan waktu,
yaitu mode of living dan method of management, system of regulations. Komisi Global Governance mendefinisikan governance sebagai the sum of
many ways that individuals and institutions, publik and private, manage their common affairs Penjumlahan dari cara-cara dimana individu-individu dan
institusi –baik privat maupun publik—mengelola urusan-urusan bersamanya.
Bank Dunia mendefinisikan Good Governance GG sebagai the way state power is used in managing economic and social resources for
development of society. Sementara itu UNDP PBB mendefinisikan GG sebagai the exercise of political, economic, and administrative authority to
manage the nation’s affair at all levels Riant Nugroho Dwidjowijoto, 2002. Good governance adalah tindakan atau tingkah laku yang didasarkan
pada nilai-nilai
yang bersifat
mengarahkan, mengendalikan,
atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam
tindakan dan dalam kehidupan keseharian Dede Rosyada, 2005:180. Dalam hal ini sebuah pemerintahan dikatakan baik jika produktif dan memperlihatkan
hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat baik dalam aspek produktifitas maupun daya belinya , kesejahtraan spiritualnya terus
meningkat dengan indikator rasa aman, tenang, dan bahagia serta sense of nationality dengan baik. . Khandakar Qudrat-I Elahi 2009:1167 mengatakan
bahwa ―Good governance in turn hinges on politically trained intelligent and ethical individuals running public administration” Pemerintahan yang baik
dalam gilirannya bergantung pada individu yang cerdas dan etika individu dalam menjalankan administrasi publik.
Lembaga Administrasi Negara LAN telah menyimpulkan Sembilan aspek fundamental dalam perwujudan good governance, yaitu;
1.
participation,
2.
rule of law,
3.
transparency,
4.
responsiveness,
5.
consensus orientation,
6.
equity,
7.
effectiveness and efficiency,
8.
accountability, and
9.
strategic vision Dede Rosyada, 2005:182.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik, pemerintah perlu memperhatikan asas-asas pemerintahan yang baik. Asas asas pemerintahan
yang baik itu adalah : 1.
asas kepastian hukum principle of legal security 2.
asas keseimbangan principle of proportionality 3.
asas kesamaan dalam mengambil keputusan pangreh principle of equality
4. asas bertindak cermat principle of carefulness
5. asas motivasi untuk setiap keputusan pangreh principle of motivation
6. asas jangan mencampur adukkan kewenangan principle of non misuse of
competence 7.
asas permainan yang layak principle of fair play 8.
asas keadilan atau kewajaran principle of reasonableness or prohibition of arbitrariness
9. asas menanggapi pengharapan yang wajar principle of meeting raised
expectation 10.
asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal principle of undoing the consequences of an annulled decision
11. asas perlindungan atas pandangan cara hidup pribadi principle of
protecting the personal way of life 12.
asas kebijaksanaan principle of sapientia 13.
asas penyelenggara kepentingan umum principle of public service SF Marbun dan Moh. Mahfud, 2006:59-60.
Khandakar Qudrat-I Elahi 2009:1167 dalam karyannya yang berjudul United Nation Development Programme On Good Governance yang dimuat
dalam International Journal of Social Economics juga dikatakan bahwa: A new report
– jointly published by UN Office of the High Representative for the Least Developed Countries, Landlocked
Developing Countries and the Small Island Developing States and the UNDP 2009b
– provides a slightly different version. Democratic governance is a political system that incorporates into
the notion of good governance, not only efficient processes, but also principles and institutions that secure the civic rights and freedoms
of all people, including the poorest of the poor and marginalized
groups. Furthermore, any idea of good governance that values human progress must logically satisfy one of two criteria. At the
very least, it must not retard development, and at best should contribute to its advancement. As a conceptualisation of democratic
governance that is fundamentally normative, it aims to be coherent and generally acceptable. In addition, such a framework must be
pragmatic and flexible for it to remain relevant to the evolving realities of the 50 LDCs.
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa pemerintahan demokratis adalah sistem politik yang menggabungkan ke dalam gagasan tentang pemerintahan
yang baik, tidak hanya proses-proses yang efisien, tetapi juga prinsip-prinsip dan institusi yang menjamin hak-hak sipil dan kebebasan dari semua orang,
termasuk yang termiskin dari kelompok miskin dan terpinggirkan. Selanjutnya, setiap gagasan tentang tata pemerintahan yang baik bahwa nilai-
nilai kemajuan manusia secara logis harus memenuhi salah satu dari dua kriteria. Setidaknya, itu harus tidak menghambat pembangunan, dan
memberikan kontribusi yang bagus untuk kemajuan perusahaan. Sebagai konseptualisasi pemerintahan demokrasi yang mendasar normatif, bertujuan
untuk menjadi koheren dan umumnya dapat diterima. Selain itu, seperti kerangka kerja harus pragmatis dan fleksibel untuk itu untuk tetap relevan
dengan realitas yang berkembang dari 50 LDC.
E. Kerangka Berfikir