Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Foto-foto yag diambil ini merupakan dokumen pribadi. Dokumentasi pribadi adalah cacatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya Moleong, 2006:217. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi adalah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar obyek penelitian. Dalam penelitian ini, pengambilan foto dilakukan pada saat obervasi dan wawancara. Adapun objek yang diambil antara lain suasana dan kondisi pada saat pegawai Kota semarang dalam menangani komplain keluhan masyarakat, dan lain-lain.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data menggunakan 3 Tiga metode pokok yang saling berkaitan dan melengkapi, yaitu; 1. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi anatara pengumpul data pewawancara dengan sumber data responden Rianto Adi, 2004:72. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indep Interview wawancara mendalam yang dilakukan dengan pegawai- pegawai yang bekerja di pusat penanganan pengaduan pelayanan publik P5 Kota semarang dan pegawai-pegawai berada di bawah naungan POKJA Kelompok Kerja 1 sampai POKJA Kelompok Kerja 5 di P5 Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Kota Semarang. Wawancara digunakan untuk mengungkap informasi tentang persoalan yang menyebabkan munculnya komplain, pengelolaan komplain, usaha untuk mengatasi hambatan dalam pengelolaan komplain. 2. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui peninggalan tulisan berupa arsip-arsip surat-surat, catatan harian, dan laporan, buku-buku, agenda dan lain-lain yang sudah ada Rianto, Adi, 2004:61. Dalam penelitian ini dokumen-dokumen seperti surat-surat, catatan harian, laporan, diambil dari data yang sudah ada pada P5 Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Kota Semarang dan data yang ada pada dinas atau instansi di bawah naungan POKJA Kelompok Kerja 1 sampai POKJA Kelompok Kerja 5 di P5 Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Kota Semarang. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang persoalan yang menyebabkan munculnya komplain. Data dalam wujud dokumen yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui persoalan yang menyebabkan munculnya keluhan dari masyarakat adalah data pengaduan mulai tahun 2009 dan 2010 yang ada di P5 dan dinas atau instansi dibawah POKJA 1-5 di P5. Selain itu, dokumentasi juga digunakan untuk melihat tentang tata kerja pegawai P5, prosedur penanganan komplain, hambatan dan usaha dalam pengelolaan komplain, dan lain-lain. 3. Metode Observasi Menurut Arikunto 1993:145 bahwa peneliti dalam mengadakan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dalam kurun waktu beberapa hari. Teknik observasi merupakan kegiatan yang pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Metode observasi digunakan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana masyarakat Kota semarang melayangkan komplain keluhan dan bagaimanan pegawai P5 dan pegawai yang ada pada dinas atau instansi di bawah naungan POKJA Kelompok Kerja 1 sampai POKJA Kelompok Kerja 5 di P5 Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Kota Semarang dalam merespon dan melayani komplain dari masyarakat.

F. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Implikasi Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Terhadap Efektivitas Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai).

13 180 165

TESIS OPTIMALISASI PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATEN MAGELANG DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE).

0 4 16

PENDAHULUAN OPTIMALISASI PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATEN MAGELANG DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE).

0 4 19

TINJAUAN PUSTAKA OPTIMALISASI PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATEN MAGELANG DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE).

1 8 45

PENUTUP OPTIMALISASI PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATEN MAGELANG DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE).

0 3 7

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabupaten

0 2 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabu

0 6 20

PERAN KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE ) DI KELURAHAN LALANG KECAMATAN RAMBUTAN KOTA TEBING TINGGI.

19 59 24

Strategi Pemberdayaan Birokrasi Daerah untuk Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik

0 1 10

TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNMENT) DAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DALAM IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH - Repository IPDN

0 0 25