Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memutus lingkaran kemiskinan dengan cara menanamkan jiwa kewirausahaan anak usia dini
pada keluarga miskin.
6. Keberadaan PKL dan Warung atau Bangunan Liar di Badan Jalan
atau Bantaran Sungai
Keberadaan PKL yang menempati pinggir-pinggir jalan dan warung atau bangunan liar yang dibangun di badan jalan dan bantaran
sungai mengganggu warga yang mau melintas. Selain itu, keberadaan PKL juga memberikan kesan yang tidak enak dipandang, semrawut istilah
jawa. Keberadaan PKL yang tidak benar dan menimbulkan semrawut jalan kerap menimbulkan munculnya komplain dari masyarakat. Keluhan
masyarakat yang berkaitan dengan keberadaan PKL yang dirasa mengganggu dapat terlihat pada beberapa contoh pengaduan berikut ini:
17 “Ada yang bangun kios PKL membedah tanggul di Barito rata
dengan jalan, mohon untuk diperingatkan” Laporan Tahunan P5 Tahun 2009.
18
“Di jalan Imam Bonjok tiap pagi dan malam pejalan kaki lewat dalam rob, karena trotoar penuh dengan
PKL” Diambil Dari Buku Agenda Pengaduan P5 Tahun 2010 Nomor Aduan 383.
19 “Yth. Pak Wali, mohon ditertibkan pedagangwarung yang
menggunakan jalur hijau dan trotoar di jl. Ngesrep timur V Jl Prof. Sudarto. Mau jalan kaki atau parkir susah” Diambil Daari
Buku Agenpa P5 Tahun 2010 Nomor Aduan 426.
20 Akses ke MAJT kok sempit, banyak ditumbuhi PKL di atas saluran
air, permanen dan buat hunian”Diambil Dari Buku Agenda P5 Tahun 2010 Nomor Aduan 237.
21 “Pak Wali tolong PKL depan eks Ramayana di tata kembali
seperti dulu” Diambil Dari Buku Agenda P5 Tahun 2010 Nomor 437.
Pada contoh keluhan nomor 17 tujuh belas sampai 21 dua puluh
satu di atas terlihat bahwa ada sebagaian warga yang menempati tempat yang bukan haknya. Berbicara tentang hak, apabila ada warga menempati
tempat tertentu merupakan hak warga tersebut. Apabila warga tersebut sudah menjatuhkan pilihanya menempati tempat tertentu maka kewajiban
melekat pada warga tersebut. Begitu juga konsekuensi baik positif maupun negatif harus siap diterimannya. Dalam mengejar tujuan kadang-kadang
manusia berorientasi pada diri pribadi atau kelompok, tetapi ada juga yang berorientasi pada kepentingan orang banyak atau umum Suyahmo,
2009:98. Yang terlihat pada contoh keluhan nomor 17-21 di atas adalah warga berorientasi untuk kepentingan pribadi yang melanggar hak-hak
orang lain. Jalan merupakan fasilitas umum bukan milik segelintir orang. Apabila PKL-PKL digusur oleh satpol PP merupakan hal yang wajar
karena PKL melanggar peraturan dan melanggar hak masyarakat umum untuk menikmati jalan yang nyaman tanpa ada keresahan. Namun, juga
perlu dicarikan solusi untuk menampung keberadaan PKL. Selain itu, apakah PKL orang asli Semarang atau orang yang merantau di Semarang.
Tentu dalam memberi perlakuan kaitanya dengan keberadaan PKL misalnya relokasi tempat antara PKL asli Semarang dengan bukan asli
Semarang dilakukan dengan tepat.
7. Perijinan Membangun Bangunan Tanpa Izin IMB, Usaha dengan