lalu lalang di jalan pemuda tiap hari. Dengan kata lain ada tanda larangan atau tidak ada sama saja. Karenan kesadaran tukang becak masih kurang.
Tukang becak juga dimungkinkan orientasinya adalah keuntungan pribadi tanpa memperhatikan pengguna jalan lain. Keselamatan pengguna jalan
juga terancam dengan keberadaan tukang becak yang lalu lalang. Seharusnya sesama pengguna jalan mentaati setiap rambu-rambu yang ada
sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
19. Jalan Rusak dan Jembatan Rusak
Jalan merupakan sarana yang cukup fital bagi lalulintas roda perekonomian Kota Semarang. Kondisi jalan yang rusak, jalan yang
berlubang, jembatan rusak juga menjadi penyebab munculnya keluhan masyarakat. Keluhan tentang jalan yang rusak dan minta untuk diperbaiki
sering terjadi di Kota Semarang. Contoh pengaduan jenis ini adalah sebagai berikut:
49 “Wah para tenan jalan Petek, tapi kok gak ada yang peduli
ya?kasihan anak-anak dan ortu yang lewat, kapan ya jalanya tidak mbletok”Laporan POKJA III, 25-5-2009 P5 Kota Semarang.
50
“Jalan depan Polsek Mijen rusak parah, bikin macet dan bahaya. Mohon diperbaiki” Sumber Buku Agenda P5 Tahun 2010 Nomor
Aduan 359. 51
“Mohon diperbaiki jalan yang berlobang di Mijen dan sekitarnya sudah banyak korb
an, apa tunggu korban lebih banyak” Sumber Buku Agenda P5 Tahun 2010 Nomor Aduan 366.
52 “Jembatan Tugu Suharto rusak lagi” jarke wae rak wes, wong
jowo seneng bayen, rego nyowo murah” Laporan Pokja III, 14- 11-2009 P5 Kota Semarang.
Kondisi jalan yang rusak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak
diinginkan oleh masyarakat. Kondisi jalan yang rusak dapat menyebabkan transportasi macet, kecelakaan, dan lain-lain. Apabila ada jalan rusak
muncul keluhan masyarakat tentu wajar saja seperti terlihat pada keluhan nomor 49 sampai 52 di atas. Kondisi jalan yang rusak jika tidak segera
diperbaiki memunculkan persepsi negatif dari masyarakat. Seperti terlihat pada keluhan nomor 51 bahwa
”… jalan yang berlobang di Mijen dan sekitarnya sudah banyak korban, ap
a tunggu korban lebih banyak”. Pada keluhan tersebut dapat di analisis bahwa kondisi jalan yang berlubang
yang belum diperbaiki dan sudah ada korban mungkin kecelakaan, memunculkan respon masyarakat seolah-olah pemerintah menunggu
korban berikutnya. Pemerintah sebagai penyedia pelayanan tentu berharap dapat menyediakan fasilitas yang baik kepada pengguna layanan. Apabila
ada jalan yang belum diperbaiki karena rusak maka perlu dicari akar masalahnya terlebih dahulu. Pertama, apakah pemerintah sudah tahu
bahwa jalan itu rusak. Jika belum maka pihak terkait segera melaporkan kepada pemerintah atau dinas yang berwenang untuk menangani. Kedua,
apakah dana yang disediakan pemerintah ada. Jika tidak maka masyarakat sekitar dapat mencari solusi bersama pemerintah. Sebab biaya pelayanan
tidak semata-mata tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi pengguna layanan juga harus ikut bersama-sama menanggungnya.
Yang menarik adalah pada keluhan nomor 52 di atas. Melihat kondisi jalan yang lagi-lagi rusak memunculkan kritik terhadap
pemerintah. Kritik disini bukan kritik yang kasar tetapi kritikan ini secara halus. Jalan rusak diminta membiarkan saja bahwa harga nyawa murah.
Namun, yang dimaksudkan masyarakat adalah tentu tidak demikian. Pengeluh menyampaikan keluhan seperti itu merupakan kekecewaan
pengeluh kepada pemerintah. Dengan melayangkan keluhan seperti itu diharapkan muncul kesadaran pemerintah agar segera memperbaiki jalan
yang rusak. Sangat mungkin sekali cara-cara atau teknik-teknik atau bahasa yang digunakan oleh masyarakat saat menyampaikan keluhannya
dengan menggunakan gaya yang berbeda dari yang seperti biasanya. Yang terpenting adalah keluhan yang disampaikan dapat dipertanggung
jawabkan, tanpa adanya unsur fitnah tetap sesuai dengan proporsi, aturan, sasaran yang dituju.
20. Air PDAM Tidak Lancar