Sistem Persediaan TINJAUAN PUSTAKA

bakukomponen menjadi produk yang diinginkan pelanggan. Deliver yaitu proses untuk memenuhi permintaan terhadap barang maupun jasa. Dan Return adalah proses pengembalian atau menerima pengembalian produk karena berbagai alasan.

2.2. Sistem Persediaan

Persediaan adalah bahan-bahan atau barang sumberdaya-sumberdaya yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan. Ganeshan 1999 mengemukakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk persediaan berkisar antara 20 – 40 per tahun, oleh sebab itu manajemen perusahaan berusaha untuk meminimalkan tingkat pengeluaran untuk persediaan. Berdasarkan kepada fungsinya persediaan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu, ukuran persediaan, fluktuasi stok, dan antisipasi stok. Ukuran persediaan, yaitu persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Cara ini dilakukan dengan tujuan memperoleh potongan harga karena pembelian dalam jumlah yang besar, dan memperoleh biaya pengangkutan per unit yang rendah. Permasalahan persediaan dapat dikelompokkan menurut pengulangan pengambilan keputusan, sumber pasokan, pengetahuan tentang permintaan dan waktu ancang-ancang serta kebijakan persediaan. Ditinjau dari aspek struktural, sistem persediaan memiliki tiga komponen dasar, yaitu pengelola management, pemasok supplier, dan pemakai user. Pengelola adalah penentu kebijakan yang memiliki perangkat berupa gudang untuk menyimpan barang dan fasilitas pelayanan untuk memberikan pelayanan kepada pemakai. Kedua perangkat tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali pihak pengelola. Pemasok adalah penyedia barang untuk memenuhi keperluan pengelola dan bekerja berdasarkan pesanan dari pengelola, sedangkan pemakai adalah komponen yang memerlukan barang. Berdasarkan ketiga komponen tersebut, sistem persediaan dapat dibedakan atas sistem persediaan tunggal single inventory system dan sistem persediaan berjenjang multiechelon inventory system Bahagia, 2006. Model persediaan deterministik adalah model untuk menjawab persoalan selama horizon perencanaan diketahui secara pasti dan tidak memiliki variansi, sehingga tidak memiliki pola distribusi. Model persediaan probabilistik adalah persoalan persediaan dimana fenomenanya tidak diketahui secara pasti, namun nilai ekspektasi, variansi, dan pola distribusi kemungkinannya dapat diprediksi. Persoalan utama dalam persediaan probabilistik adalah selain menentukan besarnya stok operasi juga menentukan besarnya cadangan pengaman. Model persediaan tak tentu adalah persoalan persediaan dimana ketiga parameter populasinya tidak diketahui secara lengkap. Parameter yang tidak diketahui biasanya adalah pola distribusi kemungkinannya Bahagia, 2006. Fluktuasi stok, merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi permintaan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya, serta untuk mengatasi berbagai kondisi tidak terduga seperti terjadi kesalahan dalam peramalan penjualan, kesalahan waktu produksi, kesalahan pengiriman. Antisipasi stok, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan seperti mengantisipasi pengaruh musim, dimana pada saat permintaan tinggi perusahaan tidak mampu menghasilkan sebanyak jumlah yang dibutuhkan. Disamping itu juga persediaan ini ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan sulitnya memperoleh bahan sehingga tidak menggangu operasi perusahaan. Sedangkan berdasarkan kepada bentuk fisiknya pesediaan dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis persediaan,yaitu persediaan bahan baku, komponen rakitan, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi.

2.3. Komoditi Kentang