Definisi Perilaku Agent Internal

5.4.8. Definisi Perilaku Agent Internal

Perilaku adalah merupakan respon terhadap interaksi dari luar dirinya sendiri atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh agent. Setiap agent yang terlibat dalam simulasi ini dapat memiliki satu atau beberapa perilaku. 1. Perilaku menginformasikan Perilaku menginformasikan mendeskripsikan perilaku dari agent Produsen dan Distributor dalam menawarkan sejumlah kentang yang mereka miliki kepada agent lain tanpa diminta terlebih dahulu. Agent Produsen akan merespon perilaku menginformasikan pada beberapa kondisi tertentu untuk menawarkan kentang yang berasal dari sisa benih dari suatu kesepakatan tanam yang tidak dapat ditanam karena keterbatasan lahan yang tersedia dan hasil panen dimana benih yang digunakan adalah benih sendiri, bukan merupakan pemberian dari agent lain. Agent Distributor akan merespon perilaku menginformasikan pada saat memiliki sejumlah kentang, baik yang lolos seleksi atau tidak lolos seleksi. Kentang yang lolos seleksi ditawarkan terlebih dahulu kepada agent Konsumen yang sudah melakukan kerjasama dan kentang yang tidak lolos seleksi ditawarkan kepada agent Produsen dan Konsumen lain. Agent yang merespon perilaku ini akan mengirim pesan berisi jumlah kentang yang ingin dijual, harga per kilogramnya dan cara pembayaran kepada seluruh agent jenis tertentu. Agent Produsen akan mengirim pesan tersebut kepada seluruh agent Distributor dan Konsumen, sementara agent Distributor akan mengirim kepada seluruh agent Produsen dan Konsumen. Pesan yang dilakukan oleh masing-masing agent memicu diinformasikannya semua pesan dari setiap agent yang dituju dan dilanjutkan dengan proses tawar menawar harga. Harga tawar menawar ditentukan oleh tiap agent berdasarkan fuzzy set yang dimilikinya dengan melihat parameter cara pembayaran, harga yang ditawarkan, dan jumlah stok yang dimiliki oleh agent tersebut. Agent yang merespon perilaku ini penjual akan berusaha menawar harga agar lebih tinggi. Proses ini akan berhenti jika perilaku menginformasikan telah menerima dua kali penawaran dan dilanjutkan dengan menjual kentang kepada agent dengan penawaran terbaik. Jika terdapat beberapa penawaran terbaik maka akan dipilih agent yang mengirimkan terlebih dahulu. Jika tidak ada penawaran yang sesuai maka kentang tidak dijual dan disimpan sebagai stok. Perilaku ini juga berlaku pada agent Konsumen dalam mencari agent Produsen yang sepakat untuk menanam kentang dan berharap agent Produsen menjual hasil panennya kepada agent Konsumen. Agent Konsumen merespon perilaku ini pada saat memiliki kentang yang tidak lolos seleksi. Agent yang merespon perilaku ini akan mengirim pesan berisi jumlah benih kentang yang harus ditanam, cara pembayarannya, dan harga perkilogram kentang, kepada seluruh agent Produsen. Agent yang merespon perilaku ini akan memilih satu dari seluruh agent Produsen terkirim yang setuju untuk membuat kesepakatan. Jika terdapat beberapa pesan setuju dari agent-agent berbeda maka akan dipilih agent yang mengirimkan terlebih dahulu. Jika tidak ada agent Produsen yang setuju maka perilaku ini akan berakhir tanpa ada kesepakatan dibuat. Ketika kesepakatan berhasil dibuat, agent ini akan memberikan benih kepada agent Produsen untuk ditanam. 2. Perilaku menjual Perilaku menjual mendeskripsikan perilaku dari agent Produsen saat menjual kentang hasil panen kepada satu agent tertentu yang akan membeli kentang. Perilaku ini direspon pada saat agent Produsen menemukan agent yang mau membeli dengan harga paling tinggi, dimana hasil panen tersebut didapat dari kesepakatan tanam. Agent yang merespon perilaku ini akan mengirim pesan yang berisi jumlah kentang yang akan dijual, harga per kilogram yang harus dibayar, dan cara pembayaran kepada agent tersebut. Kentang-kentang tersebut akan diterima lagi oleh agent yang merespon perilaku ini dan ditanam kembali jika tidak lolos uji mutu. 3. Perilaku membeli Perilaku ini mendeskripsikan perilaku dari agent Distributor dan agent Konsumen dalam menerima pembelian kentang dari agent Produsen hasil kesepakatan sebelumnya. Agent yang merespon perilaku ini diakibatkan oleh pesan yang berisi jumlah kentang yang ingin dibeli, harga per kilogramnya dan cara pembayarannya. Agent Distributor dan Konsumen hanya akan menerima pesan tersebut dari seluruh agent Produsen. Perilaku ini direspon untuk mendukung proses tawar menawar harga antar agent Produsen dan agent Distributor serta agent Konsumen. Harga tawar menawar ditentukan oleh tiap agent berdasarkan fuzzy set yang dimilikinya dengan melihat parameter cara pembayaran, harga yang ditawarkan, dan jumlah stok yang dimiliki oleh agent tersebut. Agent yang merespon perilaku ini calon pembeli akan berusaha menawar agar harga lebih rendah. Proses ini akan berhenti jika perilaku ini telah mengirim dua kali penawaran dan dilanjutkan dengan menunggu konfirmasi dari agent yang ingin menjual kentang. Agent yang merespon perilaku ini akan melanjutkan dengan proses seleksi internal masing-masing. Untuk agent Konsumen, kentang yang tidak lolos seleksi akan dikembalikan kepada agent Produsen jika masih bisa ditanam kembali. Pada simulasi ini diasumsikan bahwa kentang dapat ditanam kembali sebanyak dua kali. Pesan dengan format Menolak didapat jika tidak tercapai kesepakatan diantara ketiga agent tersebut. 4. Perilaku menyimpang Perilaku menyimpang mendeskripsikan perilaku dari agent Produsen dalam mencoba menawarkan kentang kepada seluruh agent Distributor dan agent Konsumen diluar hasil kesepakatan sebelumnya, kecuali kepada agent yang sudah melakukan kesepakatan. Agent Produsen akan merespon perilaku menyimpang pada saat panen, dimana benih kentang yang berasal dari agent Konsumen yang sudah melakukan kesepakatan sebelumnya. Agent yang merespon perilaku menyimpang akan mengirim pesan berisi jumlah kentang yang ingin dijual, harga per kilogramnya dan cara pembayarannya kepada agent-agent tersebut. Pesan menawarkan akan memicu perilaku menyimpang dari setiap agent yang dituju yang dilanjutkan dengan proses mencari harga penawaran tertinggi. Harga yang ditawarkan agent-agent terkirim tersebut akan digabung dengan harga yang diberikan oleh agent pemberi benih dan dicari agent yang memberi harga paling tinggi. Agent produsen yang merespon perilaku menyimpang akan menjual kentang kepada agent yang memberi harga tertinggi. Perilaku menyimpang juga mendeskripsikan perilaku dari agent Distributor dan Konsumen dalam merespon penawaran untuk menjual sejumlah kentang dari suatu agent tanpa proses tawar menawar. Agent yang merespon perilaku menyimpang dipicu oleh pesan yang berisi jumlah kentang yang ingin dijual, harga per kilogramnya dan cara pembayarannya. Agent Distributor dan agent Konsumen hanya akan menerima pesan menawarkan dari agent Produsen. Perilaku menyimpang direspon untuk memberi balasan berupa harga yang dibayar jika kentang tersebut sepakat untuk dijual kepada agent Distributor atau agent Konsumen. Harga jual ditentukan oleh tiap agent berdasarkan fuzzy set yang dimilikinya dengan melihat parameter cara pembayaran, harga yang ditawarkan, dan jumlah stok yang dimiliki oleh agent tersebut saat ini. Agent lain yang merespon perilaku menyimpang akan berusaha menawar dengan harga yang lebih tinggi dari harga awal jika stok yang dimiliki dinilai kurang dan berlaku sebaliknya. Setelah mengirim pesan berisi pengajuan harga tersebut, agent yang merespon perilaku ini akan menunggu pesan. 5. Perilaku pengulangan Perilaku ini mendeskripsikan perilaku agent yang berlangsung berulang- ulang. Seluruh agent berjenis Produsen, Distributor, dan Konsumen memiliki satu perilaku ini untuk membaca pesan yang diterima sesuai dengan format yang telah didefinisikandan menentukan perilaku yang akan dieksekusi berdasar format pesan tersebut .

5.4.9. Pendefinisian Ontologi