diantaranya adalah memisahkan dan atau menggabungkan agent, membuat spesifikasi interaksi antar perilaku agent, mendefinisikan protokol interaksi
perilaku agent, tempat penyimpanan pesan dari masing-masing agent, mendeskripsikan pendaftaran dan pencarian agent, dan interaksi sumber daya
agent . Tahap keempat adalah implementasi, implementasi ini menterjemahkan
hasil analisis dan desain pada langkah kedua dan ketiga dengan bahasa pemrograman yang dipilih, bahasa pemrograman tersebut adalah bahasa Java.
Setelah model simulasi dalam bentuk program ini jadi, langkah berikutnya adalah menguji dan mengimplementasikannya, hal ini dilakukan untuk memastikan
apakah sistem yang sudah dirancang ini sudah berjalan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan pada langkah perencanaan atau belum.
5.1. Asumsi-asumsi Yang Digunakan Dalam Model
Perancangan model perilaku agent ini melingkupi beberapa agent yang terlibat dalam rantai pasok kentang industri. Ada beberapa asumsi yang digunakan
pada perancangan model ini. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data yang digunakan pada simulasi ini adalah data agregat dari Produsen,
Distributor dan Konsumen. 2.
Pembayaran hasil penjualan kentang kepada petani dibayarkan secara tunai dan atau non tunai.
3. Perilaku yang diamati adalah perilaku aktor dalam perseptif bisnis. Alasan
menjual atau membeli adalah dalam kontek bisnis kentang. 4.
Perhitungan harga jual atau harga beli kentang berdasarkan harga yang berlaku pada saat dilakukan penelitian yang mewakili masin-masing agent
5. Jumlah kentang hasil panen yang ditawarkan dipengaruhi oleh harga
komoditas, harga-harga faktor produksi serta harga komoditas dari kompetitor
5.2. Gambaran Struktur Model
Model rantai pasok kentang industri ini ada tiga agent utama yang terlibat atau yang menjadi agent utama, sesuai dengan Gambar 4.2. Sedangkan pada
model yang dikembangkan ini ada empat jenis agent yang terlibat dalam model ini, yaitu agent utama dan agent pusat. Setiap agent memiliki tujuan berbeda,
melakukan kegiatan yang berbeda, dan tidak bergantung satu sama lain. Keempat jenis agent tersebut adalah agent pusat, agent produsen, agent distributor dan
agent konsumen.
Uraian pengertian dari tiap-tiap jenis agent tersebut adalah sebagai berikut 1 Agent pusat merupakan agent yang ditampilkan pertama kali sebelum skenario
dimulai. Agent ini berperan untuk mengolah semua informasi yang berhubungan dengan data masukan dari agent lain serta memiliki parameter-parameter dari
masing-masing agent yang terlibat dalam rantai pasok kentang. 2 Agent produsen adalah mewakili perilaku petani dan kelompok tani yang sebenarnya. Agent
produsen berperan menanam benih kentang menjadi kentang siap jual, menentukan luas lahan yang akan digunakan dalam masa tanam yang sesuai
dengan kemampuan dari masing-masing anggota kelompok tani, merespon permintaan kentang dari pihak distributor maupun konsumen industri yang
menjadi mitra usahanya, agent produsen juga mempunyai perilaku menjual hasil panennya kepada pihak yang menjadi mitranya. 3 Agent distributor adalah
mewakili perilaku pedagang perantara, yaitu sebagai distributor kentang hasil panen petani dan kelompok tani yang hasilnya di distribusikan kepada konsumen
industri yang menjadi mitranya. Agent distributor akan mendapat keuntungan dari menjual kembali kentang yang telah dibeli dari agent Produsen sebelumnya
kepada agent lain yang membutuhkan. 4 Agent konsumen adalah mewakili perilaku dari industri yang menggunakan kentang sebagai bahan baku produksi
mereka. Agent konsumen akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan proses produksi dengan menjaga jumlah stok mereka sesuai perencanaan produksi
pada setiap periodenya. Untuk menjaga pasokannya, agent konsumen mencari sumber-sumber bahan bakunya, diantaranya dari dalam negeri dan luar negeri.
Oleh karena itu, agent konsumen akan selalu berusaha membuat kesepakatan sampai stoknya menipis atau tidak cukup lagi.
5.3. Analisis Model