Formulasi Model METODOLOGI PENELITIAN

dilapangan. Tahap ketujuh adalah merumuskan rekomendasi kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja manajemen rantai pasok komoditi pertanian melalui aspek perilaku dari setiap agent dalam rantai pasok. 3.2.2.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilakukan di Pangalengan Kabupaten Bandung sebagai sentra produksi kentang di Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Pebruari 2012. 3.2.3. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan kajian terdahulu yang relevan dan jurnal ilmiah serta dari berbagai sumber yang terkait. Data primer diperoleh dari observasi lapang, yakni dengan secara langsung melihat dan mengamati kegiatan-kegiatan rantai pasok dari produsen petani dan kelompok tani, distributor hingga konsumen. Kemudian melakukan wawancara mendalam yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku dari masing-masing agent, jumlah produksi dan penjualan, alat transportasi, distribusi dan pasokan serta hubungannya dengan tingkat ketersediaan kentang dari para pemangku kebijakan yang dikaji. Focus group discussion dilakukan dengan petanikelompok tani, dan konsumen industri, hal ini dilakukan untuk pendalaman terhadap kondisi saat ini. Proses identifikasi terhadap kondisi pengaruh perilaku agent yang ada sekarang terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas.

3.3. Formulasi Model

Beberapa metode, alat dan teknik untuk pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah JADE Java Agent Development Environment. JADE adalah kerangka kerja perangkat lunak untuk sistem multi-agent. Jade menciptakan beberapa wadah untuk agent yang terdapat pada sistem komputasi yang sama atau sistem yang berbeda. JADE dalam penelitian ini digunakan untuk memodelkan adanya perilaku dan konflik kepentingan dari masing-masing agent yang terjadi dalam rantai pasok. Dalam pengembangan model ini diperlukan suatu aturan yang sesuai dengan kondisi nyata, aturan-aturan tersebut dalam bentuk algoritma. Algoritma yang digunakan sebagai berikut : a. Identifikasi kebutuhan agent Masukan Proses Keluaran • Atribut agent • Jenis agent • Nilai kebutuhan agent • Data bank atribut agent • Tabel skenario F1 : Proses penyimpanan data masukan b. Analisis kebutuhan agent Masukan Proses Keluaran • Data bank atribut agent • Penentuan harga kentang • Penentuan stok benih • Penentuan stok kentang • Menawarkan kentang • Menerima penawaran • Menerima kesepakatan • Membuat kesepakatan • Menolak kesepakatan • Permintaan kentang • Menolak permintaan kentang • Penjualan ke agent lain diluar kesepakatan F2 : Proses perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : F1 F2 1 murah sedang mahal 4 5 6 7 15 Rp.1000 Gambar 3.3. Fuzzy control language untuk harga        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 5000 ; 5000 1000 ; 4500 5000 4000 ; 1 ] [ x x x x X hrgMURAH µ 3 – 1          ≥ ≤ − ≥ ≤ ≤ ≤ − ≥ ≤ = 7000 x 6000 ; 6000 7000 x - 7000 6000 x 5000 ; 1 5000 x 4000 ; 4000 - 5000 4000 7000 atau x 4000 x ; ] [ x X hrgSEDANG µ 3 – 2        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 5000 1 x ; 1 5000 1 x ;7000 7000 x 15000 6000 x ; ] [ X hrgMAHAL µ 3 – 3 1 kurang normal lebih 25 50 60 75 100 ton Gambar 3.4. Fuzzy control language untuk stok kentang        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 50 x ; 50 x ;25 37,5 x 50 5 2 x ; 1 ] [ tan x gKURANG ken µ 3 – 4          ≥ ≤ − ≥ ≤ ≤ ≤ − ≥ ≤ = 75 x 60 ; 60 75 x - 75 60 x 50 ; 1 50 x 25 ; 25 - 50 25 50 atau x 25 x ; ] [ tan x X gSEDANG ken µ 3 – 5        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 00 1 x ; 1 00 1 x ;75 75 x 100 60 x ; ] [ tan X gMAHAL ken µ 3 – 6 1 kurang normal lebih 10 15 30 45 60 ton Gambar 3.5. Fuzzy control language untuk stok benih        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 5 1 x ; 5 1 x ;10 12,5 x 15 10 x ; 1 ] [ x G benihKURAN µ 3 – 7          ≥ ≤ − ≥ ≤ ≤ ≤ − ≥ ≤ = 6 x 45 ; 45 60 x - 60 30 x 15 ; 1 5 1 x 15 ; 10 - 15 10 5 1 atau x 10 x ; ] [ x X L benihNORMA µ 3 – 8        ≥ ≤ ≤ − ≤ = 60 x ; 1 60 x ;45 45 x 60 45 x ; ] [ X H benihLEEBI µ 3 – 9 Masukan Proses Keluaran • Penentuan harga kentang • Penentuan stok benih • Penentuan stok kentang • Menawarkan kentang • Menerima penawaran • Menerima kesepakatan • Membuat kesepakatan • Menolak kesepakatan • Permintaan kentang • Menolak permintaan kentang • Penjualan ke agent lain diluar kesepakatan • Jumlah kentang yang dipanen • Jumlah kentang terjual • Jumlah kentang yang tidak terjual F3 : Proses perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Panen t = Benih x Rasiokg hasilkg benih x Persentase kegagalan Terjual t = Panen t + Stok awal t-1 – Stok t Tidak terjual t = Panen t – Terjual t F3 Tidak Ya Gambar 3.6. Diagram alir langkah pemodelan Mulai Identifikasi agent, Masukan : • Atribut agent • Jenis agent • Nilai kebutuhan agent Data bank atribut agent Data sudah lengkap ? Analisis kebutuhan agent, Hitung : • Jumlah kentang yang dipanen • Jumlah kentang terjual • Jumlah kentang yang tidak terjual Dinamika pasokan kentang pada masing-masing agent Validasi Rekomendasi Mulai

IV. ANALISIS SITUASIONAL RANTAI PASOK KENTANG