III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Untuk memenuhi permintaan terhadap kentang, baik distributor maupun konsumen memerlukan suatu tingkat pasokan yang memadai dan waktu yang
tepat, sehingga terjadi keseimbangan antara permintaan dan pasokan, yang menjadikan pasokan kentang tercukupi dengan tingkat harga yang adil.
Pengendalian pasokan dengan jumlah produk yang banyak serta mempunyai berbagai tingkat rantai pasok adalah peran yang kompleks. Untuk membuat
pengendalian pasokan yang efektif, tujuan paling utama adalah untuk memprediksi dimana, mengapa, dan berapa banyak kontrol yang harus diperlukan,
yang dalam hal ini dipengaruhi oleh perilaku agent dan mitranya dalam suatu rantai pasok. Prediksi tersebut akan dilakukan melalui metodologi yang diusulkan.
Untuk memperkirakan tingkat pasokan kentang yang harus dijaga oleh para anggota masing-masing rantai pasok di masa mendatang.
Dalam penelitian ini identifikasi dan analisis perilaku dilakukan pada setiap agent
rantai pasok. Kerangka pemikirian disain pemodelan dalam penelitian ini mengacu kepada metodologi yang dikembangkan oleh Nikraz et.al 2006. Detail
dari kerangka kerja penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.2. Tata Laksana Penelitian
3.2.1. Prosedur Penelitian Secara garis besar pengembangan model ini terdiri atas beberapa tahap
penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.2 dibawah ini. Tahap pertama adalah mempelajari perilaku agent dari berbagai sumber, tahap kedua adalah
pengumpulan data yang berupa identifikasi dari perilaku agent dan sistem persediaannya, tahap ketiga adalah pengolahan data dan analisis dari hasil
identifikasi, tahap keempat adalah perancangan model, tahap kelima adalah verifikasi dan validasi model, tahap keenam adalah pengujian dan perbaikan
model dan tahap ketujuh adalah kesimpulan. Pada tahap pertama dipelajari perilaku dari setiap agent pada komoditi
kentang secara umum, yang dikaitkan dengan berbagai macam prinsip dalam rantai pasok, hasil dari tahap ini adalah teridentifikasinya agent rantai pasok
kentang serta karakteristiknya. Selain itu dipelajari juga konsep dasar dan berbagai prosedur dasar manajemen rantai pasok yang berkaitan langsung dengan
perilaku agent komoditi kentang. Kemudian melakukan survey langsung ke lapangan dengan objek komoditi kentang yang berada di wilayah Pangalengan
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.
1. PERENCANAAN
Tidak Ya
2. ANALISIS
3. DISAIN
4. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
Gambar 3.1.. Kerangka kerja penelitian dengan plafrom JADE Nikraz et.al,2006
Rencana pengembangan sistem
Apakah agent merupakan solusi
yang tepat? Gunakan metode
lain
2. Pembentukan use case
3. Identifikasi awal tipe agent
4. Identifikasi peran agent
5. Identifikasi interaksi antar agent
6. Perbaikan agent
7. Penentuan penyebaran agent
1. Pemisahanpenggabunga
npenamaan ulang agent
3. Definisi protokol interaksi ad-hoc
2. Spesifikasi interaksi
11. Penentuan arsitektur sistem dan
pengkodean dalam JADE 10.
Seleksi pemilihan konten 9.
Pendefinisian ontologi 8.
Definisi perilaku agent internal 7.
Interaksi agent dan pengguna 6.
Interaksi sumber daya agent 5. Deskripsi Pendaftaran dan Pencarian
4. Definisi pola pesan
v
Gambar 3.2. Prosedur penelitian Tahap kedua dilakukan pengumpulan data mengenai karakteristik dari
masing-masing agent. Tahap ketiga dilakukan pengolahan data dan analisis dari karakteristik dari setiap agent. Tahap keempat adalah perancangan model perilaku
dari setiap agent dalam rantai pasok kentang dengan masalah yang telah dipahami, kemudian dihubungkan dengan pengaruh dari perilaku setiap agent
dengan tingkat ketersediaan komoditi kentang. Tahap kelima adalah validasi yang disesuaikan dengan data serta kondisi nyata dilapangan, khususnya data perilaku
setiap agent di Pangalengan Kabupaten Bandung. Verifikasi dilakukan secara terus menerus selama pengembangan setiap sub model yang dikembangkan.
Tahap keenam adalah pengujian dan perbaikan model dengan memperhatikan
Latar belakang dan perumusan masalah
Ruang lingkup penelitian
Tujuan penelitian
Identifikasi pasokan kentang Identifikasi perilaku agent
Identifikasi pasokan kentang pada masing-masing agent
Identifikasi agent dan karakteristiknya Identifikasi perilaku agent dan
karakteristiknya Analisis pasokan kentang dalam rantai
pasok Analisis perilaku agent
Interaksi perilaku agent dan pasokan kentang Pembuatan model pengaruh perilaku agent dalam rantai pasok dan
pengaruhnya terhadap tingkat ketersediaan pasokan kentang Verifikasi dan validasi model
Pengujian dan perbaikan model Kesimpulan dan rekomendasi
Studi literatur
dilapangan. Tahap ketujuh adalah merumuskan rekomendasi kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja manajemen rantai pasok komoditi pertanian melalui
aspek perilaku dari setiap agent dalam rantai pasok. 3.2.2.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan di Pangalengan Kabupaten Bandung sebagai sentra produksi kentang di Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan
Juli 2011 sampai dengan bulan Pebruari 2012. 3.2.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan kajian terdahulu yang relevan dan
jurnal ilmiah serta dari berbagai sumber yang terkait. Data primer diperoleh dari observasi lapang, yakni dengan secara langsung
melihat dan mengamati kegiatan-kegiatan rantai pasok dari produsen petani dan kelompok tani, distributor hingga konsumen. Kemudian melakukan wawancara
mendalam yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku dari masing-masing agent, jumlah produksi dan penjualan, alat transportasi, distribusi
dan pasokan serta hubungannya dengan tingkat ketersediaan kentang dari para pemangku kebijakan yang dikaji. Focus group discussion dilakukan dengan
petanikelompok tani, dan konsumen industri, hal ini dilakukan untuk pendalaman terhadap kondisi saat ini. Proses identifikasi terhadap kondisi pengaruh perilaku
agent yang ada sekarang terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas.
3.3. Formulasi Model