antara 5,0 – 6,5. Ketinggian tempat yang cocok untuk bertanam kentang yaitu antara 500 – 3000 mdpl. Adapun iklim yang cocok untuk bertanam kentang
adalah mempunyai curah hujan 1000 mmth dengan temperatur 15 C – 25
C dan mempunyai kelembaban 780 serta lama penyinaran yang diperlukan tanaman
kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jamhari. Setahun dilakukan dua kali masa tanam yang diselingi dengan tanaman sayuran yang lain.
Menurut Kusdibyo et al. 2004 dan Purbiati et al. 2008, umur panen kentang berpengaruh terhadap mutu kentang, setiap umur panen menghasilkan
mutu kentang yang berbeda sesuai dengan aspek fisik dan kimianya. Aspek kimia yang berpengaruh terhadap mutu kentang diantaranya adalah kadar air, kadar gula
reduksinya dan kadar berat kering. Kadar gula reduksi berbanding terbalik dengan kadar berat kering, dimana kadar gula reduksi cenderung semakin menurun pada
setiap penundaan pemanenan, sedangkan kadar berat kering cenderung semakin meningkat pada setiap penundaan pemanenan. Apabila dikaitkan dengan hasil uji
goreng dapat diketahui bahwa semakin rendah kadar gula reduksi dan semakin tinggi kadar berat kering akan menghasilkan keripik kentang yang memiliki mutu
tinggi Kusdibyo et al., 2004. Sedangkan menurut Purbiati et al. 2008 umur panen yang menghasilkan pati yang tinggi adalah 70 hari setelah tanam. Untuk
menghasilkan kentang yang bermutu baik perlu diperhatikan masalah umur panen, umur panen yang menghasilkan mutu kentang yang baik adalah antara 60 sampai
90 hari setelah tanam karena belum terjadi penurunan kadar air. Mutu kentang yang dipersyaratkan oleh industri PT. X adalah kentang yang mempunyai
diameter antara 4,5 sampai 7,5 cm dan uji goreng. Dalam model yang dikembangkan ini, digunakan 90 sampai 100 hari setelah tanam dalam penentuan
masa panen dan diameter kentang antara 4,5 sampai 7,5 cm.
4.2. Analisis Perilaku Agent Yang Terlibat Dalam Rantai Pasok Kentang
Dengan merujuk pada Gambar 4.2. diatas, secara garis besar agent yang terlibat dalam rantai pasok kentang industri ini ada tiga agent utama, yaitu
produsen, distributorpengumpulsupplier dan konsumen. Produsen adalah agent yang mendeskripsikan tugas dari petani dan atau kelompok tani, yaitu yang
melakukan penanaman benih kentang sampai memanen kentang, kemudian
menjualnya ke agent berikutnya. Pengumpulsupplier adalah agent yang mendeskripsikan
tugas dari
distributorpedagang yang
melakukan pengumpulanmenampung kentang yang dipanen oleh produsen kemudian
menjualnya kepada pihak selanjutnya. Konsumen industri adalah agent yang memproduksi produk yang berbahan baku kentang kemudian menjualnya kepada
konsumen pemakaipengguna. Dari masing-masing agent yang terlibat dalam rantai pasok kentang
mempunyai perilaku sesuai dengan perannya masing-masing. Peran masing- masing agent tersebut mempunyai keterkaitan antara satu agent dengan agent
lainnya. Adapun peran dari masing-masing agent ini ada pada Tabel 4.4. Peran petani dan kelompok tani ini menentukan waktu yang akan dijadikan sebagai
masa tanam, menentukan luas lahan yang diperlukan sesuai dengan kemampuan petani dan kebutuhan konsumen, juga menyesuaikan dengan ketersediaan benih
yang ada di pihak konsumen sebagai penyedia benih, peran berikutnya dari produsen adalah menentukan biaya yang diperlukan untuk proses penanaman,
perawatan, sarana produksi pertanian dan pada saat panen, peran terakhir dari produsen adalah melakukan pemanenan kentang sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan sebelumnya. Distributor atau suplier mempunyai peran utama merespon jumlah benih yang dibutuhkan oleh para petani yang kemudian
menginformasikannya kepada pihak konsumen yang merupakan penyedia benih kentang, kemudian merespon kebutuhan lahan yang diperlukan oleh petani untuk
memenuhi kebutuhan benih dan kentang yang akan dipanen. Peran utama agent konsumen adalah merencanakan proses produksi pada setiap periode dengan
menentukan kebutuhan kentang sebagai bahan baku utamanya, menentukan standar mutu kentang yang sesuai dengan standar industri, dan peran berikutnya
adalah menyediakan benih yang sesuai dengan karakteristik kentang yang diinginkan oleh industri yang nantinya akan ditanam oleh para petani.
Dari peran agent pada Tabel 4.4, agent dalam rantai pasok kentang ini mempunyai perilaku yang dapat berinteraksi antara satu agent dengan agent
lainnya. Interaksi perilaku tersebut mencerminkan korelasi antar agent dalam rantai pasok dalam mendistribusikan kentang dan mentransformasikan informasi
kebutuhan kentang yang diperlukan oleh konsumen industri dalam rangka
memenuhi kapasitas produksinya. Perilaku agent produsen ini bersifat pasif dibandingkan dengan dua agent lainnya. Peran utama dari agent produsen petani
dan kelompok tani adalah merespon permintaan kentang yang diajukan oleh konsumen dengan membuat perjanjian yang tidak tertulis diantara keduanya untuk
memenuhi permintaan kentang dengan menanam kentang sesuai permintaan konsumen, kemudian menanam kentang dilahan yang sudah ditentukan dengan
jumlah benih yang telah disepakati dengan konsumen sebagai penyedia benih. Produsen ini juga harus menjual hasil kentang kepada pihak konsumen sesuai
dengan harga jual yang sudah disepakati pada awal penanaman. Pihak konsumen dalam perjanjian ini harus dapat menyediakan benih yang sesuai dengan
kesepakatan, baik dalam jumlah maupun mutunya. Produsen juga harus dapat menjaga kontinuitas jumlah pasokan kentang. Jumlah kentang yang dipanen pada
satu periode masa tanam akan diperhitungkan dengan jumlah benih yang didapat oleh produsen pada waktu masa tanam.
Tabel 4.3.Peran agent dalam rantai pasok kentang industri Agent
Peran Agent Produsen
Menentukan periode tanam dalam 1 tahun Menentukan luas lahan yang diperlukan
Menentukan jumlah benih yang dibutuhkan Menentukan jumlah biaya yang diperlukan
Menanam kentang Memanen kentang
Distributor Mensortir kentang
Mengepak kentang Mendistribusikan kentang ke konsumen
Konsumen industri Menyediakan benih yang dibutuhkan oleh petani
Merencanakan proses produksi setiap periode Membeli kentang
Perhitungan ini didasarkan kepada jumlah kentang yang lolos ujimutu yaitu dari aspek diameter kentang yang di syaratkan oleh konsumen, sedangkan
kentang yang tidak lolos ujimutu akan dicatat dan disimpan oleh distributor yang kemudian akan digunakan kembali sebagai benih untuk masa tanam pada periode
berikutnya. Dalam kesepakatan antara produsen dan konsumen, produsen tidak diperbolehkan untuk menjual hasil panennya kepada pihak lain selain kepada
konsumen yang sudah melakukan kontrak kerja sama. Jika terjadi produsen
menjual hasil panennya kepada pihak lain maka konsumen berhak untuk menjatuhkan sanksi kepada produsen, sanksi yang diberikan kepada produsen
yang melanggar kesepakatan adalah tidak diikut sertakan sebagai mitra kerja pada masa tanam untuk periode berikutnya. Sanksi ini diberikan kepada seluruh
anggota kelompok tani, meskipun yang melanggar tidak semua anggota kelompok tani.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan pihak petani dan kelompok tani, ditemukan adanya pihak petanikelompok tani yang melakukan
penjualan hasil panennya kepada pihak lain selain konsumen yang menjadi mitra kerjanya, meskipun yang melakukan hal ini tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sering. Hal ini salah satu akibatnya mengurangi pasokan kentang pada periode tersebut. Ada beberapa alasan mengapa petani menjual hasil panennya,
diantaranya adalah motif ekonomi keluarga petani. Petani menjual kentang ini karena dipengaruhi oleh harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang
sudah disepakati oleh petani dengan pihak perusahaan mitranya. Selain dipengaruhi oleh harga yang tinggi juga karena keterpakasaan petani karena
adanya kebutuhan faktor keluarga. Sebab lain adalah para petani ini membutuhkan uang tunai, karena pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan
mitra tidak dilakukan secara tunai. Hubungan
antara produsen
dan konsumen
dijembatani oleh
distributorpenyalur yang mempunyai perilaku merespon keinginan dari kedua belah pihak. Distributor ini melakukan distribusi kentang kepada pihak konsumen
sesuai jadual yang sudah disepakati antara suplier dan konsumen. Perilaku dari agent
distributor ini bersifat semi aktif. Peran utama agent distributor adalah menampung
hasil panen
kentang dari
produsen yang
kemudian mendistribusikannya kepada konsumen sesuai dengan kesepakatan dengan
konsumen. Konsumen industri bersifat aktif, karena agent ini mempunyai perilaku
mencari kentang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk produksi kentang dalam negeri agent ini mengadakan kerja sama dengan produsen, salah
satunya yang berada di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Konsumen mengadakan kesepakatan dengan distributor dan produsen
untuk menghasilkan kentang yang sesuai dengan karakteristik dan mutu yang telah ditetapkan. Untuk mencapai target tersebut konsumen harus dapat
menyediakan benih kentang, mengadakan pendampingan dan membeli kentang dari produsen melalui distributor sesuai dengan kesepakatan. Kesepakatan harga
jual benih dan kentang antara konsumen dan produsen didasarkan kepada kesepakatan bisnis sehingga memberikan keuntungan yang sama. Selain daripada
itu, konsumen juga merespon permintaan kebutuhan benih yang diajukan oleh pihak produsen sesuai dengan luas lahan yang dimiliki oleh produsen. Membuat
kesepakatan dengan produsen dalam hal harga jual kentang antara produsen dan konsumen.
V. RANCANGAN MODEL PERILAKU AGENT