5.3. Analisis Model
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam melakukan analisis model ini, diantaranya membuat diagram use case, mengidentifkasi tipe agent
awal dari mulainya simulasi, dan identifaksi relasi antar agent.
5.3.1. Pembentukan Diagram Use Case
Langkah awal dari tahap analisis adalah membuat diagram Use Case. Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem
dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user kebutuhan sistem dari sudut pandang
user. Diagram use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan pada diagram use case ini adalah “apa” yang
diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana” sistem itu bekerja. Diagram ini merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Aktor adalah siapapun
atau apapun yang berinteraksi dengan yang sedang dibangun, dalam model ini yang disebut aktor adalah petanikelompok tani, pedagang dan industri. Dalam
model ini ada tiga jenis diagram use case, yaitu diagram use case antara produsen dan distributor, diagram use case antara produsen dan konsumen, serta diagram
use case antara produsen dan distributor.
Diagram use case antara produsen dengan distributor, produsen mempunyai tiga atribut utama yaitu menawarkan kentang kepada distributor,
mempunyai stok kentang yang dilanjutkan dengan mencari harga yang sesuai dan ketiga adalah menjual kentang kepada distributor yang menawar lebih tinggi.
Sedangkan atribut utama perilaku distributor ini adalah merespon penawaran kentang yang ditawarkan oleh produsen, berikutnya adalah menawarkan harga
beli kentang dengan mencari harga kentang yang rendah dari beberapa produsen, dan terakhir adalah membeli kentang dari produsen dengan harga yang lebih
rendah. Interaksi yang pertama antara aktor petani dengan aktor pedagang terlihat
pada diagram Gambar 5.1. Aktor petani akan menawarkan kentang kepada aktor pedagang bila mereka memiliki stok kentang, baik yang terkait dengan
kesepakatan maupun yang tidak terkait dengan kesepakatan apa pun. Aktor pedagang akan merespon penawaran yang diajukan aktor petani dengan
memberikan harga beli kentang. Selanjutnya aktor petani akan merespon menerima atau menolak harga yang diberikan oleh aktor pedagang. Setiap kali
selesai panen dengan memiliki stok, aktor petani akan menawarkan kentang dengan mencari harga jual yang lebih tinggi kepada seluruh aktor pedagang dan
industri yang ada, selain aktor industri yang membuat kesepakatan tanam, dan memilih aktor mana yang mengajukan penawaran tertinggi untuk dijual
kepadanya. Ketika aktor Petani tidak mendapatkan penawaran harga yang lebih baik dari harga awal maka kentang hasil panen tersebut akan dijual kembali pada
aktor industri yang membuat kesepakatan tanam ini. Bila didapat aktor Pedagang yang memberi harga terbaik maka kentang akan dijual kepadanya.
Gambar 5.1. Diagram Use Case Produsen Dengan Distributor Dari diagram use case sebelumnya, secara detail Gambar 5.2. menjelaskan
mengenai hubungan interaksi antara aktor petani dan pedagang dalam sebuah sistem yang selanjutnya diintegrasikan dengan bahasa pemrograman komputer.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Java sesuai dengan metodologi yang digunakan dalam JADE. Langkah awal dari pemrograman ini
adalah dimilikinya stok kentang oleh produsen dalam hal ini adalah petani. Langkah selanjutnya adalah produsen menawarkan kentang kepada distributor
dengan harga awal yang dimiliki oleh produsen, jika distributor tidak memiliki
stok kentang, maka distributor akan merespon penawaran tersebut dengan mengajukan penawaran harga, tawar menawar ini dilakukan sebanyak dua kali,
jika produsen menyetujui harga yang diajukan oleh distributor maka terjadi kesepakatan diantara kedua agent tersebut, yang selanjutnya terjadi jual beli
kentang. Harga kentang mengikuti kaidah pada Gambar 3.3., sedangkan stok kentang yang dimiliki oleh produsen mengikuti kaidah seperti pada Gambar 3.4.
Gambar 5.2. Diagram alir hubungan antara Produsen dan Distributor
Interaksi yang kedua antara aktor Petani dengan aktor Industri terlihat pada Gambar 5.3. Aktor Petani akan merespon pencarian kentang dari aktor
Industri saat aktor Industri tidak memiliki stok kentang yang cukup untuk
melakukan produksi. Aktor Industri akan mencoba membuat kesepakatan tanam dengan aktor Petani bila mereka memiliki stok kentang yang tidak lolos seleksi
sebagai bahan baku benih. Bila benih masih dapat ditanam kembali maka akan diserahkan kembali kepada Petani agar ditanam kembali. Umumnya kentang
dapat ditanam kembali sebanyak dua kali. Lebih dari itu, tidak dapat ditanam kembali dan dijual ke pasar tradisional dengan harga tertentu. Aktor Petani akan
menerima atau menolak kesepakatan tersebut dengan melihat apakah mereka masih memiliki lahan yang masih kosong untuk melakukan kegiatan tanam baru.
Setelah benih dari hasil kesepakatan tersebut ditanam dan dipanen, Petani tidak langsung mengembalikan hasil panen tersebut kepada pihak Industri yang
memberi benih akan tetapi mencoba menawarkannya kepada Pedagang dan Industri lain. Tujuan dari tindakan ini adalah agar Petani mendapat harga yang
paling tinggi untuk sejumlah kentang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena kesepakatan tanam yang dibuat bersifat lunak, tanpa disahkan secara hukum atau
memiliki syarat dan aturan. Industri melakukan kesepakatan tanam juga dengan petani untuk kentang yang tidak lolos seleksi namun masih dapat ditanam
kembali.
Gambar 5.3. Diagram Use Case Produsen dengan Konsumen
Gambar 5.4. Diagram alir hubungan antara Produsen dan Konsumen
Interaksi yang ketiga antara aktor Pedagang dengan aktor Industri terlihat pada Gambar 5.5. Aktor Pedagang akan merespon pencarian kentang dari aktor
Industri saat aktor Industri tidak memiliki stok kentang yang cukup untuk melakukan produksi. Aktor Pedagang juga aktif menawarkan kentang bila mereka
memiliki stok kepada aktor-aktor Industri yang ada. Kentang yang ditawarkan oleh aktor Pedagang kepada aktor Industri adalah kentang yang telah lolos seleksi
internal dari aktor Pedagang tersebut.
Gambar 5.5. Diagram Use Case Distributor Dengan Konsumen
Gambar 5.6. Diagram alir hubungan antara Distributor dan Konsumen
5.3.2. Identifikasi Awal Tipe Agent