Perkembangan Konsep Wilayah Geografi IPS Kelas 11 Dibyo Soegimo Ruswanto 2009
Dalam perencanaan ini dibedakan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. a. Identifikasi wilayah potensial di daerah-daerah luar Jawa yang
memenuhi persyaratan minimum tingkat kesuburan tanahnya dengan kemiringan permukaan bumi maksimum 8.
b. Identifikasi bagian-bagian wilayah menurut tingkat aksesbilitas berdasarkan hasil identifikasi dan analisis tingkat aksesbilitas.
c. Perumusan perencanaan umum, yaitu untuk 20 tahun berdasarkan hasil yang dikelompokkan menurut konsep Struktur Pengembangan
WilayahStatus Wilayah Pembangunan dan optimasi program 20 tahun - tahap I koordinasi dengan sektor lain.
d. Perumusan program lima tahun berdasarkan hasil dan sasaran program transmigrasi lima tahun - tahap II koordinasi dengan sektor lain.
e. Penyesuaian foto udara skala 1 : 20.000 berdasarkan hasil perumusan program lima tahun.
f. Perumusan rencana pendahuluan tata pemukiman berdasarkan hasil penyesuaian foto udara skala 1 : 20.000 dan standar pemukiman tahap
I - tahap III koordinasi dengan sektor lain. g. Penyediaan peta topografi detail berskala 1 : 20.000 hingga 1 : 5.000
berdasarkan hasil perumusan rencana pendahuluan tata pemukiman. h. Penyelesaian rencana tata pemukiman detail berdasarkan hasil yang
dicapai. Pada rancangan penyiapan pemukiman transmigrasi di atas, tampak
antara lain adanya dua aspek, yaitu penyebaran fenomena dalam ruang dan kemungkinan adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya
yang sebaik mungkin. Selain dari itu pula diadakan peramalan wilayah untuk suatu daerah pengaliran sungai watershed. Pada hakikatnya suatu
daerah pengaliran sungai merupakan suatu ekosistem di mana komponen- komponen dalam daerah pengaliran sungai ini seperti organisme yang
hidup di hidrosfer, litosfer, dan atmosfer saling mengadakan interaksi. Untuk hal ini dapat diadakan peramalan untuk periode waktu tertentu dan
dicari cara yang sabaik-baiknya agar keseimbangan ekosistem tetap terpelihara.
Suatu contoh lain adalah peramalan wilayah untuk suatu kota sebagai nodal region. Untuk hal ini dapat diadakan peramalan untuk periode waktu
tertentu, misalnya tentang jumlah penduduk, kepadatan, pertumbuhan komposisi penduduk, dan mutu penduduk yang akan terjadi pada periode
waktu tertentu sehingga perlu dipikirkan agar keseimbangan ekosistem tetap terpelihara.