Berkembangnya industri tersebut ternyata juga membawa dampak negatif bagi pemerintah daerah dan masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Meningkatnya urbanisasi, berarti perpindahan atau pergeseran penduduk
dari desa ke kota. Permasalahan ini sangat terasa terutama di kota-kota besar yang industrinya maju. Fenomena atau gejala ini dapat dilihat
suasana kota menjelang hari raya yang sepi dan tenang karena sebagian penduduk kota pulang menengok daerah asalnya.
b. Bergesernya tata nilai kehidupan sosial masyarakat. Sering timbul tindak kejahatan yang disebabkan oleh tingginya persaingan dan kesenjangan
hidup antara yang kaya dan yang miskin. c. Tingginya frekuensi kenakalan remaja. Misalnya perkelahian antarpelajar,
hubungan seks bebas, penggunaan narkoba, kebut-kebutan di jalan, dan lain-lainnya.
d. Munculnya pengaruh lingkungan yang tidak sehat. Misalnya pesatnya pengaruh budaya barat yang mereka tiru lewat buku-buku, majalah,
poster, televisi, video, dan film yang dampaknya dapat merusak citra dan akhlak generasi muda.
4. Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya
Adanya pusat pertumbuhan ternyata dapat dirasakan penga ruhnya oleh manusia baik yang bermanfaat bagi kehidupannya, dalam meningkatkan
peran sertanya, dalam pembangunan nasional, maupun sifatnya yang mempunyai dampak negatif. Pengaruh pusat-pusat pertumbuhan itu
secara umum memiliki multidimensi, misalnya persebaran sumber daya, perkembangan ekonomi, dan perubahan sosial budaya masyarakat.
Pusat pertumbuhan secara geografis tidak saja berkonsentrasi di Pulau Jawa. Adapun manfaatnya, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk pemerataan kemajuan pembangunan ekonomi nasional. b. Agar delapan jalur pemerataan pembangunan dapat tercapai ke seluruh
tanah air.
Amatilah pemukiman penduduk daerah urban 1. Jelaskan mengapa urbanisasi perlu diperhatikan oleh pemer-
intah kota 2. Apakah dampak positif dan dampak negatif urbanisasi?
3. Sebutkan kota-kota sasaran para urbanisasi, asal dari kabupaten mana para urbanisasi yang banyak
c. Untuk membendung arus migrasi masuk ke Pulau Jawa yang selama ini menunjukkan persentase yang terus meningkat.
Realisasi sistem pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan sistem regionalisasi perwilayahan dengan kota-kota utama sebagai pusat
pertumbuhannya. Sarana pendukung industri di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah penduduk, Indonesia sebanyak ± 206 juta jiwa pada tahun 2001.
Dari jumlah tersebut, kira-kira 130 juta jiwa yang tinggal di Pulau Jawa. Penduduk tersebut dapat berfungsi sebagai tenaga kerja dan juga sebagai
konsumen bagi industri sehingga kebutuhan tenaga kerja dan pasar bagi industri sudah sesuai dengan persebaran industri tersebut.
b. Sumber daya alam sebagai bahan mentah. Kekayaan alam Indonesia berupa hasil tambang dan hasil pertanian. Dengan memiliki kedua
sarana pendukung tersebut serta didukung sarana transportasi maka sudah sewajarnya bila persebaran lokasi industri di Indonesia terpusat
di Pulau Jawa.
c. Faktor pendukung lainnya, yaitu kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang secara
aktif melaksanakan proses alih teknologi dari negara-negara maju. d. Tersedianya sumber daya alam dan tenaga kerja yang cukup, kaitan
industri dan pendukungnya, tampak jelas dalam lokasi dan juga persebarannya.
Kondisi perencanaan dan kemajuan industri Indonesia berbeda dengan
industri negara maju, perbedaan tersebut menurut Bintarto antara lain sebagai berikut.
No. Indonesia
Negara Maju
1. Bersifat sosial ekonomi
Bersifat ekonomi 2.
Modal relatif kecil Modal besar
3. Menuju teknologi canggih
Berteknologi canggih 4.
Tenaga ahli kurang Banyak tenaga ahli
5. Konsumsi besar
Konsumsi kecil
- Kawasan industri - Kawasan berikat
Lahan adalah bentang daratan mulai dari pantai sampai ke pedalaman. Luas lahan di Indonesia kira-kira 148.892.000 km
2
. Luas lahan negara Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Luas Lahan Tiap Provinsi di Indonesia
Tahun 2005 No.
Provinsi Luas Lahan km
2
1. Nanggroe Aceh D
51.937 2,7
2. Sumatera Utara
73.587 3,9
3. Sumatera Barat
42.899 2,3
4. Riau 94.560
5,0 5. Jambi
53.437 2,8
6. Sumatera Selatan
93.083 4,9
7. Bangka Belitung
16.171 0,9
8. Bengkulu 19.789
1,0 9. Lampung
35.384 1,9
10. DKI Jakarta
664 0,0
11. Jawa Barat
34.597 1,8
12. Banten
8.651 0,5
13. Jawa Tengah
32.549 1,7
14. DI Jogjakarta
3.186 0,2
15. Jawa Timur
47.922 2,5
16. Bali
5.633 0,3
17. NTB
20.153 1,1
18. NTT
47.351 2,5
19. Kalimantan Barat
146.807 7,8
20. Kalimantan Tengah
153.564 8,1
21. Kalimantan Selatan
43.546 2,3
22. Kalimantan Timur
230.277 12,2
23. Sulawesi Utara
15.273 0,8
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan perencanaan dan arah industri negara maju dan negara Indonesia
2. Jelaskan permasalahan pelaksanaan industri di Indonesia
G PENGGUNAAN LAHAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
LINGKUNGAN HIDUP