Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam
c Pemanfaatan sumber daya alam hewani Pada zaman purba manusia hidup berpindah-pindah.
Manusia memanfaatkan hewan buruan hanya untuk keperluan makanan dan pakaian. Setelah manusia hidup menetap, hewan
mulai diternakkan dan dimanfaatkan potensinya secara maksi- mal. Kemajuan teknologi yang dimiliki manusia menyebabkan
manusia dapat memanfaatkan sumber daya alam hewani de ngan lebih efisien. Teknologi ini digunakan dalam menangkap dan
membudidayakan hewan. Di Indonesia pemanfaatan sumber daya alam hewani antara lain sebagai berikut.
1 Sebagai sumber daya pangan dan sumber sandang
Pakaian manusia dibuat atau dihias dengan bulu atau kulit hewan. Misalnya bulu beruang kutub untuk mantel, kulit
sapi sebagai bahan membuat tas dan sepatu.
2 Sebagai sarana untuk meningkatkan nilai kehidupan dan nilai budaya manusia. Bentuk dan cara hidup hewan
dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan hasil karya manusia. Misalnya bentuk kapal selam
menyerupai ikan yang sedang menyelam, bentuk sayap dan cara burung terbang memberikan inspirasi untuk pesawat
udara, dan kicau burung untuk menciptakan lagu.
3 Sebagai koleksi benda-benda hasil seni dan kerajinan tangan manusia. Misalnya jenis-jenis kerang disusun dan dirangkai
menjadi benda-benda perhiasan. Burung-burung yang bulu- nya indah dapat diawetkan sebagai hiasan rumah.
Di permukaan bumi tersebar makhluk hidup yang jenisnya sa ngat banyak, termasuk di dalamnya makhluk hidup yang
be rupa hewan. Hewan-hewan ini berkembang biak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Ada yang hidup di permukaan bumi,
di udara, dan ada pula yang hidup di air. Tiap-tiap benua mempunyai jenis hewan tersendiri, seperti hewan Asia, hewan
Australia, hewan Amerika, bahkan hewan Indonesia. Makhluk hidup ini mempunyai nilai yang sangat besar bagi kehidupan
manusia, seperti bernilai ekonomi, religius, adat, dan lain-lain.
Usaha-usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan mengusahakan kegiatan seperti pemeliharaan ternak,
unggas, ikan, dan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan disebut biokultur.
Pengusaha biokultur ini hampir tersebar di seluruh dunia. Pengusaha tersebut memelihara bermacam-macam hewan
disesuai kan dengan keadaan daerahnya masing-ma
sing. Peternakan yang dilakukan di daerah dingin berbeda dengan di
daerah sedang dan daerah tropis. Di beberapa daerah, peternakan ada yang diusahakan secara besar-besaran, tetapi ada yang
diusahakan secara kecil-kecilan atau sebagai sambilan saja.
b. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terdapat dalam jumlah
yang relatif tetap sebab tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat dibanding dengan umur manusia. Pembentukannya
kembali memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Akibatnya pemakaian yang terus-menerus akan menyebabkan sumber daya alam ini
dapat habis.
Contoh: minyak bumi, batu bara, dan mineral-mineral. Berdasarkan
daya pakai dan nilai konsumtif sumber daya alam ini dibedakan menjadi dua golongan.
1 Sumber daya alam yang cepat habis, sebab nilai konsumtifnya tinggi dan digunakan dalam jumlah yang banyak. Jenis sumber daya alam
ini daur ulangnya sukar dilakukan.
Contoh: minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
2 Sumber daya alam yang tidak cepat habis, sebab nilai konsumtifnya kecil dan manusia hanya memanfaatkan dalam jumlah sedikit. Sumber
daya alam ini dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga tidak cepat habis.
Contoh: intan, batu permata, dan logam mulia emas.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sebagian besar didapat dari bahan galian. Menurut cara pembentukannya, bahan
galian dibedakan menjadi sebagai berikut. 1 Bahan galian pegmatit, terbentuk di dalam saluran gunung api dan
dalam bentuk intruksi gang, apofisa. 2 Bahan galian magnetit, berasal dari magma dan terdapat di dekat
dapur magma. 3 Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan di sekitar
magma yang bersentuhan dengan magma. 4 Bahan galian hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku
di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah.
5 Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang ter konsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui
proses pelarutan atau tidak. 6 Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil dari pelapukan. Konsentrasi dapat terjadi di tempat asal batuan tersebut
karena bagian campurannya larut dan terbawa air.