Kaitan Industri Secara Geografis dan Sarana Pendukungnya

2. Pola Permukiman Penduduk

Wilayah Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang besar kecilnya bervariasi. Di antara pulau-pulau tersebut ada yang berpenghuni dan ada yang tidak berpenghuni. Pada pulau-pulau yang berpenghuni penduduknya tersebar tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa 64, sedangkan sisanya terdapat di pulau-pulau lain. Padahal Pulau Jawa hanya merupakan sebagian kecil 6,6 dari seluruh luas wilayah daratan Indonesia. Secara geografis, terkonsentrasinya penduduk Indonesia di Pulau Jawa disebabkan suburnya tanah di Pulau Jawa karena di Pulau Jawa terdapat banyak gunung api. Abu vulkanik yang berasal dari gunung api dapat menyuburkan tanah sehingga sangat cocok untuk lahan pertanian. Secara historis Pulau Jawa sering menjadi pusat pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia yang menimbulkan daya tarik penduduk untuk bertempat tinggal. Secara ekonomis, Pulau Jawa merupakan pusat perdagangan dan industri dengan segala fasilitas yang menarik. Pada bidang pendidikan, di Pulau Jawa terdapat sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki sarana dan prasarana lebih lengkap. Berbagai faktor tersebut menyebabkan pemusatan penduduk di Pulau Jawa. Dalam mencari dan memilih tempat tinggal manusia pasti akan memilih lokasi dan kondisi lingkungan yang baik dan dianggapnya sesuai. Permukiman penduduk sangat tergantung pada keadaan alamnya sehingga persebarannya di permukaan bumi berbeda-beda. Dilihat dari bentuknya, pola atau peta persebaran permukiman menurut Bintarto dapat dibedakan sebagai berikut. a. Bentuk Pemukiman Mengelilingi Fasilitas Tertentu Bentuk pemukiman ini berada di dataran, mengolah dan memiliki fasilitas umum berupa mata air, waduk, danau, dan lain-lain. Lfufsbohbo; 2Gbtjmjubtvnvn 3 Bsbiqfohfncbohbo 4 Bsbiqfohfncbohbo 5 Bsbiqfohfncbohbo 2 4 3 5 5 3 Gambar 5.9 Bentuk pemukiman mengelilingi fasilitas tertentu. Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006 b. Bentuk Permukiman Memanjang Mengikuti Alur Sungai Bentuk permukiman ini umumnya terdapat di daerahplain yang susunan desanya mengikuti jalur-jalur arah sungai. c. Bentuk Permukiman Memanjang Mengikuti Jalur Jalan Raya Penyebaran permukimannya di kanan kiri jalur jalan raya. Pada masa kini manusia lebih senang memilih pola mengikuti jalan raya. 2 3 4 3 3 kbmbo 3 4 5 Lfufsbohbo; 2Bsbiqfohfncbohbo qfnvljnbo 3Kbmboufncvt 4Ebfsbijoevtusjlfdjm 5Mbiboqfsubojbo 6Qfsnvljnboqfoevevl Gambar 5.10 Bentuk permukiman memanjang mengikuti jalur jalan raya. Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006 d. Bentuk Permukiman Memanjang Mengikuti Garis Pantai Permukiman ini umumnya berada di pesisir laut. Penduduk di daerah ini sebagian besar bermata pencaharian di sektor perikanan. 4 3 2 mbvu 2 3 3 Lfufsbohbo; Bsbiqfohfncbohbovouvl qfsnvljnboqfoevevl Ebfsbilbxbtbojoevtusjlfdjm eftb Ebfsbiqfsnvljnboqfoevevl Gambar 5.11 Bentuk permukiman memanjang mengikuti garis pantai. Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006 1. Jelaskan alasan penduduk senang bermukim mengikuti jalur sepanjang jalan raya 2. Jelaskan mengapa terjadi permukiman desa yang bentuknya terpusat e. Bentuk Permukiman Terpusat Bentuk permukiman yang memusat umumnya terdapat di desa, yaitu pada wilayah pegunungan dan dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan yang sama. Biasanya semua warga masyarakat di daerah itu adalah keluarga atau kerabat. Dusun-dusun yang terdapat di desa yang bentuknya terpusat biasanya sedikit, yaitu sekitar 40 rumah. 3 4 4 3 2 Lfufsbohbo; Ebfsbi0ufnqbu qfsnvljnbo Bsbiqfohfncbohbo vouvlqfsnvljnbo0 qfsmvbtbo Ebfsbilbxbtbo joevtusjlfdjm 2 3 4 Gambar 5.12 Bentuk permukiman yang terpusat. Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006

3. Persebaran Lokasi Permukiman Desa

Pemilihan tempat tinggal pasti mencari lokasi yang baik, strategis, aman, bebas banjir, warganya rukun, dan lain-lain. Seorang ahli sosiologi pedesaan bernama Pane H. Landis mengemukakan tipe persebaran lokasi pemukiman desa yang dibedakan sebagai berikut. a. The Arranged Isolated Farm Type Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang terpusat pada pusat perdagangan dan lahan pertanian berada di sekitar permukiman. Masing-masing unit keluarga terisolasi. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain tidak terlalu jauh. Pola permukiman di sepanjang sungai dan pantai merupakan contoh desa tipe ini. b. The Pure Isolated Type Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar secara terpisah dengan lahan pertanian dan masing-masing berpusat pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini terjadi di daerah yang tanahnya memiliki tingkat kesuburan tidak sama. c. The Nebulous Farm Tupe Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan pertanian di sekitarnya. Sebagian kecil penduduk tersebar di luar permukiman pokok. Sebenarnya the nebulous farm sama dengan tipe the farm village, tetapi karena terlalu padatnya permukiman itu, ada beberapa penduduk yang terkumpul di luar permukiman pokok.

4. Persebaran Lokasi Pemukiman Kota

Kota merupakan tempat berlangsungnya semua kegiatan sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Akan tetapi, karena adanya ketimpangan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan bertambahnya penduduk maka timbul berbagai masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam membahas pengertian kota, ada beberapa istilah yang berhubungan dengan kota, antara lain sebagai berikut. a. Urban adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan yang modern. b. City adalah pusat wilayah kota. c. Bown adalah kota kabupaten atau pemerintah kota. d. Bown skip adalah kota kecamatan atau kota kawedanan. Kota dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut. a. Kota wisata, merupakan kawasan pariwisata. b. Kota pelajar, merupakan kota kawasan pelajar karena banyak berdiri sekolah-sekolah. Beberapa sebutan kota di Indonesia. • Jakarta : kota metropolitan • Surabaya : kota pahlawan • Jogjakarta : kota pelajar • Pekalongan : kota batik • Bandung : kota kembang • Bogor : kota hujan • Cirebon : kota udang Jelaskan alasan penyebab julukan nama kota-kota di atas