Gambar 5.14 Permukiman padat dataran rendah perkotaan.
Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006
b. Pola Sektoral Pola ini berkembang dari sektor kegiatan yang menjadi bagian dari
suatu kota yang akan berkembang. Perkembangan setiap sektor tersebut akan membawa dampak terhadap pola keruangan di kota.
c. Pola Pusat Kegiatan Ganda Pola seperti ini berkembang dari kondisi lingkungan yang berbeda.
Masing-masing lingkungan berkembang dan menjadi pusat kegiatan. Kota yang berkembang dengan pola seperti ini biasanya kota yang
berada di tepi pantai.
Kota sebagai tata ruang harus merupakan lingkungan yang dinamis sehingga membutuhkan daya dukung bagi penghuninya. Oleh sebab itu,
timbul sifat-sifat yang berbeda dengan permukiman pedesaan. Sifat-sifat tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Penduduk kota adalah anonim, artinya satu dengan yang lain tidak
saling mengenal. b. Sifat tidak peduli terhadap orang lain.
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi kelangsungan kehidupan kota adalah:
a. adanya suasana dan rasa aman pada warga kota; b. adanya suasana tertib setiap warga masyarakat sehingga mampu
menempatkan dirinya masing-masing; dan c. adanya usaha untuk membina suasana sehat dan bebas dari segala
penyakit menular.
5. Alasan Penduduk Bermukim di Berbagai Bentang Lahan
Penyebaran pemukiman penduduk menempati berbagai macam bentang lahan. Manusia mempunyai alasan bermukim di tiap bentang lahan yang
berbeda karena setiap bentang lahan memiliki ciri khas berbeda yang berpengaruh bagi kehidupan manusia. Untuk itu penyebaran pemukiman
merupakan wujud adaptasi menusia terhadap lingkungan. Adapun berbagai alasan penduduk memilih bermukim di berbagai bentang alam
diuraikan sebagai berikut. a. Permukiman Penduduk di Daerah Pegunungan
Daerah sekitar pegunungan mempunyai keunggulan tanah yang subur, udara sejuk dan panorama indah, dan seringkali dijadikan
kawasan objek wisata. Dengan demikian, pola pemukiman yang terbentuk mengelompok di sekitarnya.
Gambar 5.15 Jaringan jalan di pegunungan berkelok-kelok mengikuti alur pegunungan
yang relatif datar untuk memudahkan kendaraan melewatinya. Sumber: Clip Art
Tanah di daerah pegunungan yang subur cocok untuk usaha pertanian dan perkebunan sehingga banyak penduduk yang berminat tinggal di
daerah tersebut. Permukiman penduduk di daerah pegunungan juga tersebar di
kanan kiri jalan raya, berkaitan dengan kemudahan dalam prasarana transportasi.
b. Permukiman Penduduk di Daerah Dataran Rendah Dataran rendah banyak diminati sebagai kawasan tempat tinggal
karena berbagai alasan berikut. 1 Pesatnya pembangunan fisik di daerah datarah rendah karena
wilayahnya yang datar. 2 Merupakan daerah yang subur sebagai lahan pertanian dengan
cadangan air yang cukup banyak. 3 Dataran rendah merupakan kawasan industri dan perdagangan.
4 Dataran rendah biasanya merupakan kota-kota besar yang lengkap dengan prasaran jalan, gedung, dan industri.
Gambar 5.16 Kegiatan ekonomi penduduk pantai.
Sumber: Kompas, 16 Februari 2006
c. Permukiman Penduduk di Daerah Pantai Daerah pantai adalah daerah batas antara daratan dan lautan. Mata
pencaharian penduduk daerah pantai pada umumnya menggantungkan pada usaha eksploitasi laut, seperti nelayan, usaha tambak atau
membuat garam. Pada zaman sekarang beberapa daerah pantai merupakan daerah maju karena banyak yang berkembang menjadi
kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Berbagai alasan penduduk bermukim di daerah pantai sebagai berikut.
1 Daerah pantai merupakan tanah kelahiran dan tanah leluhur, artinya penduduk sudah tinggal di lokasi tersebut turun temurun.
Dengan demikian mempunyai ikatan emosional batin yang kuat dengan daerah tersebut.
2 Ada keterkaitan dengan mata pencaharian pekerjaan. 3 Daerah pantai kaya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
4 Daerah pantai yang merupakan objek wisata banyak diminati
karena panoramanya yang indah dan iklimnya sesuai.
- Penggunaan lahan - Pola pemukiman penduduk
- Pesebaran lokasi permukiman