Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Terus Bertambah
Perhatikan skema berikut ini, tentang bagan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
QfodfnbsboMjohlvohbo NfojqjtozbTvncfsEbzbBmbn
QfsuvncviboFlpopnj KvnmbiQfoevevl
CbsboheboKbtb
Gambar 4.5 Bagan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
yang menimbulkan masalah pendudukan dan lingkungan. Sumber: Kuswanto, 2004
Berdasarkan bagan tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan hal-hal berikut.
1 Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan de ngan pertumbuhan penduduk dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2 Pemanfaatan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan terjadinya
pencemaran ling kungan. Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup menyebabkan manusia timbul
rasa aman, tenteram, dan percaya diri, tetapi kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama
sehingga produktivitasnya juga berbeda. Perbedaan kemampuan dalam mengolah sumber daya alam menyebabkan pendapatan nasional
berbeda-beda, akibatnya kemakmuran bangsa berbeda-beda pula.
- Keterbatasan lingkungan hidup - AMDAL
- Jaringan interaksi lingkungan
Jika Skenario Ke-3 Gagal, Lempar Handuk Tanggul Jebol Lagi, Lumpur Masuk Tol
JAKARTA -Warga Sidoarjo sebaiknya berharap skenario ketiga menggunakan
teknik pengeboran miring relief well bisa menghentikan semburan lumpur Lapindo. Sebab, skenario itu benar-benar akan menjadi upaya pamungkas untuk
mematikan semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, tersebut. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Kantor Presiden menjelaskan, upaya
penghentian semburan lumpur hanya dilakukan menggunakan tiga skenario. Yakni, snubbing unit, pengeboran menyamping side tracking, dan pengeboran
miring. Menurut dia, sekarang sedang dilakukan pengeboran miring skenario ketiga.
Tujuannya mencapai pusat semburan di dalam sumur yang kedalamannya mencapai 9.000 feet. Begitu pusat semburan ditemukan, akan dimasukkan lumpur
berat atau disuntikkan semen. ”Jadi, yang terpenting sekarang sumbernya ditemukan dulu,” ujar Purnomo.
Bagaimana jika relief well tersebut juga gagal? ”Seandainya skenario ketiga tidak bisa menyelesaikan, tidak kami stop semburan lumpur. Tapi kami alirkan atau
kami manfaatkan,” tegasnya. Namun, kata dia, tim penanggulangan semburan lumpur belum melangkah ke arah itu. Mereka masih fokus kepada skenario ketiga.
Untuk mengantisipasi kegagalan relief well, Kementerian ESDM sudah menyiapkan rencana darurat contigency plan. Lumpur panas yang saat ini
ditampung di kolam-kolam lumpur disalurkan ke tempat lain sambil menunggu semburan tersebut mati sendiri. Yaitu, mengalirkan air lumpur ke Selat Madura
melalui pipa sepanjang 16 kilometer serta menggelontorkan lumpur melalui Kali Mati dan Kali Porong. ”Contigency plan akan kami gunakan bila skenario ketiga
tidak bisa menutup mud blow out semburan lumpur,” ujarnya.
Menurut Purnomo, bila semburan lumpur tidak bisa dihentikan menggunakan skenario ketiga, berarti sumbernya tidak berasal dari sumur Banjar Panji-1. ”Tapi,
lumpur itu dipastikan berasal dari mud chamber lapisan tanah yang berisi lumpur,” ungkap pakar geologi perminyakan alumnus sekolah pertambangan
terkemuka Colorado School of Mining itu.
Sementara itu, petugas lapangan Lapindo Brantas harus bekerja keras untuk mengatasi luberan lumpur. Kemarin, ketika sedang memperbaiki jalan tol
Surabaya-Gempol di Km 37 hingga Km 39, tanggul penahan lumpur di Km 39,200 jebol. Jalan tol pun ditanggul lagi agar lumpur tidak meluber. Tanggul yang jebol
sepanjang 15 meter itu berada di Desa Besuki.
Jebolnya tanggul tersebut kembali mengancam jalan tol. Sebab, saat ini Lapindo dan Departemen PU sedang meninggikan jalan tol sekitar 2,5 meter mulai Km 37
hingga Km 39. Jika tanggul di Km 39,200 tidak mampu menahan lumpur, upaya peninggian jalan tol tersebut terancam sia-sia.