Warna biji jagung Densitas Kamba dan Bobot jenis biji jagung Konduktivitas panas biji

3 1 2 3 4 5 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Fisik Jagung 1. Jumlah biji per kg dan Dimensi

Biji Jagung Varietas Arjuna memiliki jumlah biji terbanyak yaitu 4073±113 buah per kg, sedangkan varietas Srikandi Putih memiliki jumlah yang paling rendah yaitu 3263±8 buah per kg. Bobot 1000 biji jagung berada antara 259,52-337,39 g dengan bobot terkecil pada varietas Arjuna dan bobot terbesar pada varietas Sukmaraga. Jumlah biji per kg berhubungan dengan dimensi dan bobot jagung. Semakin besar dimensi dan bobot biji jagung, maka jumlah jagung per kg semakin kecil. Keragaman ukuran biji pada satu tongkol jagung juga dapat mempengaruhi jumlah biji per kg. Varietas Arjuna yang memiliki bobot terkecil, memiliki jumlah biji per kg yang besar sedangkan varietas Sukmaraga yang memiliki bobot terbesar memiliki jumlah biji per kg yang kecil. Keterangan 1 Srikandi Putih 4 Arjuna 2 Sukmaraga 5 Lamuru 3 Bisma 6 Srikandi Kuning Gambar bentuk biji jagung varietas unggul nasional Jagung varietas unggul nasional yang memiliki tipe biji dent adalah varietas Srikandi Putih dan Bisma, dapat dilihat pada Gambar bahwa Srikandi Putih dan Bisma mempunyai bentuk biji yang menyerupai gigi kuda, dan dimensi panjang dan lebar yang berbeda. Untuk varietas Sukmaraga dan Lamuru memiliki tipe biji diantara dent dan flint dimana memiliki bentuk yang hampir bulat tetapi masih menyerupai gigi kuda dan juga memiliki dimensi panjang dan lebar yang berbeda, sedangkan varietas Arjuna dan Srikandi Kuning memiliki tipe biji flint dimana bentuk dari biji jagungnya hampir bulat dan memiliki dimensi panjang dan lebar yang hampir sama. Tipe biji flint mempunyai endosperma yang tebal dan keras mengelilingi inti granula yang kecil dan lunak biji jagung ini berbentuk bulat dan licin.

2. Warna biji jagung

Varietas Srikandi Putih memiliki nilai L yang paling tinggi sehingga varietas Srikandi Putih memiliki warna yang paling cerah dibandingkan varietas yang lain. Perbedaan warna biji jagung ini disebabkan oleh berbedanya kandungan pigmen di dalam biji jagung. Semua varietas jagung memiliki nilai a positif yang berarti jagung lebih cenderung berwarna merah dengan nilai a terbesar adalah varietas Lamuru dengan nilai +9,37. Semua varietas jagung memiliki nilai b positif yang berarti jagung lebih cenderung berwarna kuning dengan nilai b terbesar adalah pada varietas Sukmaraga yaitu sebesar +44,53. Keterangan : 1 Arjuna 4 Sukmaraga 2 Bisma 5 Srikandi Kuning 3 Lamuru 6 Srikandi Putih Gambar grafik warna berbagai varietas biji jagung

3. Densitas Kamba dan Bobot jenis biji jagung

Densitas kamba dari setiap varietas jagung menunjukkan nilai antara 0,81–0,83 gcm 3 . Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyimpanan maupun pengangkutan jagung lebih ekonomis karena tidak memerlukan ruang yang besar. Bobot jenis jagung adalah 1,28–1,33 gcm 3 dengan varietas Arjuna dan Bisma memiliki bobot jenis terbesar yaitu 1,33 gcm 3 , sedangkan varietas Srikandi Putih memiliki bobot jenis terendah yaitu 1,28 gcm 3 . Bila dibandingkan dengan densitas kamba, bobot jenis biji jagung lebih besar. Hal ini disebabkan pada pengukuran densitas kamba masih 1 6 5 4 3 2 4 ada rongga yang kosong, sehingga nilai densitas kamba suatu bahan akan lebih rendah dari pada bobot jenisnya.

4. Konduktivitas panas biji

jagung Tabel Konduktivitas Panas Biji Jagung Varietas Konduktiv itas Panas Tebal mm Arjuna 0,1726 Wm.K pada suhu 38 o C 4,36± 0,92 Bisma 0,1919 Wm.K pada suhu 40 o C 4,53± 1,01 Lamuru 0,1864 Wm.K pada suhu 37,5 o C 6,15± 1,79 Sukmaraga 0,1742 Wm.K pada suhu 40 o C 4,80± 0,94 Srikandi Kuning 0,1784 Wm.K pada suhu 37 o C 0,31± 0,04 Srikandi Putih 0,1422 Wm.K pada suhu 37 o C 4,62± 0,86 Nilai konduktivitas panas berhubungan dengan ketebalan dari biji jagung. Semakin tebal biji jagung maka nilai konduktivitas panasnya semakin kecil. Varietas Lamuru yang memiliki tebal terbesar yaitu 6,15±1,79 mm memiliki nilai konduktivitas panas sebesar 0,1864 Wm.K. Pengukuran nilai konduktivitas panas ini diperlukan untuk menentukan suhu dan waktu pengeringan yang diperlukan biji jagung pada pengolahan pasca panen.

B. Produksi Tepung Jagung 1. Produksi Tepung Jagung