Kadar Abu Kadar Serat Kasar

milling tidak jauh berbeda karena pada pengolahan secara alkali cooked milling tidak merubah sifat kimia pada tepung jagung Saldivar et al., 1987.

b. Kadar Abu

Kadar abu menunjukkan besarnya kandungan mineral dalam tepung. Mineral merupakan zat anorganik dalam bahan yang tidak terbakar selama proses pembakaran. Kadar abu sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, umur bahan dan lain-lain. Secara kuantitatif kadar abu yang terdapat pada suatu bahan berasal dari mineral-mineral dalam bahan yang masih segar, pemakaian pupuk dan dapat juga berasal dari kontaminasi tanah dan udara selama pengolahan. Dari Tabel 10 dan 11 dapat dilihat bahwa kadar abu tepung jagung dengan proses pembuatan secara dry milling berkisar antara 1,23–1,45. Hal ini sudah sesuai dengan persyaratan tepung jagung menurut SNI tepung jagung yaitu maksimum 1,5. Kadar abu pada tepung jagung dengan proses pembuatan secara alkali cooked milling yaitu antara 1,77–1,94 yang berarti belum sesuai dengan SNI tepung jagung. Menurut Saldivar et al. 1987 produk dari alkali cooked milling akan memiliki kandungan abu sebesar 1,5 lebih tinggi dari pada pengolahan tepung jagung secara dry milling hal ini disebabkan oleh adanya panambahan CaOH 2 yang akan menambah jumlah mineral pada tepung jagung.

c. Kadar Serat Kasar

Kadar serat terdiri dari selulosa dengan sedikit lignin dan sebagian kecil hemiselulosa. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa kadar serat kasar tepung jagung berkisar antara 0,36–1,83 pada teknik pembuatan tepung jagung secara dry milling dan berkisar antara 1,27–2,73 pada teknik pembuatan tepung secara alkali cooked milling. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa kadar serat kasar pada tepung jagung masih sangat tinggi dan belum sesuai dengan SNI tepung jagung yaitu maksimum 1,5. Tepung jagung yang memenuhi kriteria adalah tepung jagung yang berasal dari varietas Srikandi Putih. Tingginya kadar serat kasar pada tepung jagung disebabkan pada proses pembuatan tepung jagung tidak melalui proses ekstraksi seperti pada pembuatan pati sehingga serat yang tertinggal masih tinggi. Tabel 10. Komposisi kimia tepung jagung dengan teknik pembuatan dry milling Komponen Varietas Arjuna Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning Srikandi Putih Air 7,73 7,77 7,92 7,66 8,09 7,34 Abu bk 1,23 1,34 1,44 1,31 1,43 1,45 Lemak bk 9,78 9,93 5,68 8,39 6,69 6,49 Protein bk 10,29 9,60 9,11 9,93 10,01 10,77 Serat kasar bk 1,83 1,27 1,64 1,81 1,53 0,36 Karbohidrat by difference bk 76,88 77,86 82,12 78,56 80,34 80,94 Kadar pati bk 54,87 54,17 64,68 49,93 60,04 58,59 Kadar amilosa bk 35,46 35,53 37,56 33,00 36,67 38,33 Kadar gula pereduksi bk 0,20 0,23 0,19 0,18 0,20 0,20 Tabel 11. Komposisi kimia tepung jagung dengan teknik pembuatan alkali cooked milling Komponen Varietas Arjuna Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning Srikandi Putih Air 8,47 8,92 8,78 8,98 8,82 8,70 Abu bk 1,81 1,94 1,93 1,77 1,89 1,87 Lemak bk 8,23 7,75 12,69 4,07 4,54 6,99 Protein bk 9,76 9,87 9,33 10,24 9,96 10,37 Serat kasar bk 1,27 2,40 1,52 1,37 2,73 1,29 Karbohidrat by difference bk 78,94 78,03 74,52 82,55 80,88 79,47 Kadar pati bk 56,87 60,04 57,70 48,22 51,72 52,16 Kadar amilosa bk 37,87 33,42 37,1 35,65 36,61 35,74 Kadar gula pereduksi bk 0,13 0,16 0,15 0,15 0,14 0,15

d. Kadar Protein